Jumat, 14 Maret 2014

Pengantar Evolusi


IX. PENGANTAR EVOLUSI

I.       IDENTITAS  
A. Standar Kompetensi
 Mahasiswa mampu memahami teori-teori asal-usul kehidupan dan mekanisme evolusi   organisme.

B. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu :
1.      Menjelaskan genetika sebagai dasar evolusi.
2.      Menjelaskan beberapa teori evolusi .
3.      Mendeskripsikan bukti-bukti adanya evolusi.
4.      Menjelaskan mekanisme evolusi pada suatu populasi.
5.      Menjelaskan pengertian spesies.
6.      Menjelaskan asal-usul spesies suatu organisme.

C. Indikator Keberhasilan Perkuliahan
Mahasiswa dapat :
       1. Menjelaskan genetika sebagai dasar evolusi.
       2. Menjelaskan beberapa teori evolusi .
       3. Mendeskripsikan bukti-bukti adanya evolusi.
       4. Menjelaskan mekanisme evolusi pada suatu populasi.                                                
       5. Menjelaskan pengertian spesies.
       6. Menjelaskan asal-usul spesies suatu organisme.







II.    MATERI POKOK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Makalah ini membahas tentang salah satu kajian biologi yaitu evolusi. Evolusi merupakan salah satu  kajian biologi yang menimbulkan teka teki yang perlu di ungkap, selain itu ada juga yang menyebutkan evolusi merupakan teori dan ada pula yang menyebutkan evolusi adalah fakta. Hal ini sangat menarik untuk dikaji. Evolusi terjadi di level populasi. Populasi merupakan sekumpulan individu yang menempati habitat tertentu. Pada individu dalam populasi yang mengalami evolusi tentu disebakan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut diantaranya terjadi mutasi gen dalam populasi, sehingga menyebabkan frekuensi gen dalam populasi mengalami perubahan.
1.2  RUMUSAN MASALAH
Pada penyusunan makalah ini, kami mengangkat rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah genetika digunakan sebagai dasar evolusi ?
2.      Bukti-bukti adanya evolusi ?
3.      Bagaimana mekanisme evolusi pada suatu populasi ?
4.      Darimanakah  asal-usul suatu spesies ?

1.3  TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari peulisan makalah ini sebagai berikut:
1.      Memberikan penjelasan tentang genetika sebagai dasar evolusi.
2.      Memberikan penjelasan tentang bukti-bukti adanya evolusi.
3.      Memberikan penjelasan tentang mekanisme suatu evolusi pada suatu populasi.
4.      Memberikan penjelasan tentang asal-usul suatu spesies.





1.4 METODE PENULISAN
          Dalam penyusunan makalah ini kami mengunakan metode diskriptif dan kepustakaan yakni membaca berbagai sumber buku dan internet yang telah disesuaikan dengan pokok bahasan. Kami menggunakan kedua metode tersebut agar isi makalah ini bisa lebih lengkap dan jelas.



















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 GENETIKA  SEBAGAI  DASAR  EVOLUSI
A.  Dasar Evolusi Genetika
Evolusi organisme terjadi melalui perubahan pada sifat-sifat yang terwariskan. Warna mata pada manusia, sebagai contohnya, merupakan sifat-sifat yang terwariskan ini. Sifat terwariskan dikontrol oleh gen dan keseluruhan gen dalam suatu genom organisme yang  disebut sebagai genotipe. Keseluruhan sifat-sifat yang terpantau pada perilaku dan struktur organisme disebut sebagai fenotipe.
Sifat-sifat terwariskan diwariskan antar generasi melalui DNA, sebuah molekul yang dapat
menyimpan informasi genetika. DNA merupakan sebuah polimer yang terdiri dari empat jenis basa nukleotida. Urutan basa pada molekul DNA tertentu menentukan informasi genetika. Bagian molekul DNA yang menentukan sebuah satuan fungsional disebut gen. Gen yang berbeda mempunyai urutan basa yang berbeda. Dalam sel, untaian DNA yang panjang berasosiasi dengan protein, membentuk struktur padat yang disebut kromosom. Lokasi spesifik pada sebuah kromosom dikenal sebagai lokus. Jika urutan DNA pada sebuah lokus bervariasi antar individu, bentuk berbeda pada urutan ini disebut sebagai alel. Urutan DNA dapat berubah melalui mutasi, menghasilkan alel yang baru. Jika mutasi terjadi pada gen, alel yang baru dapat memengaruhi sifat individu yang dikontrol oleh gen, menyebabkan perubahan fenotipe organisme. Walaupun demikian, manakala contoh ini menunjukkan bagaimana alel dan sifat bekerja pada beberapa kasus, kebanyakan sifat lebih kompleks dan dikontrol oleh interaksi banyak gen.

B.  Variasi Genetika
Evolusi terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam.Variasi dalam suatu keturunan terjadi karena dua sebab utama, yaitu adanya mutasi gen dan adanya rekombinasi gen-gen dalam suatu keturunan. ( Bahan Ajar, 2009 : 92-93)




2.2 TEORI EVOLUSI
       Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak lebih jelas.  Berbagai macam teori evolusi yang dicetuskan oleh berbagai tokoh, akan menjadi dasar pemikiran tentang evolusi selanjutnya.
1.  Teori evolusi Jean Baptise Lamarck
Idenya mengenai evolusi, di tuangkan di dalam buku berjudul "Philosophic zoologique". Dalam buku tersebut, Lamarck mengungkapkan :
·         Alam sekitar/lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang diwariskan
·         Ciri-ciri/sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya
·         organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak digunakan akan mengalami kemunduran bahkan hilang.
Contoh : Lamacrk berpendapat bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang pendek. Bagi keturunan jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan lingkungan (dapat mengambil makanan di pohon yang tinggi),  leher jerapah akan berkembang menjadi lebih panjang. Jerapah yang telah beradaptasi menjadi leher panjang tersebut, akan mewariskan sifat-sifat kepada keturunannya. Namun sebaliknya, bagi keturunan jerapah yang tidak dapat beradaptasi baik dengan lingkungan, maka ia akan mengalami kemunduran.  Dia berpendapat bahwa perubahan makhluk hidup di karenakan beradaptasi dengan lingkungannya untuk bertahan hidup. (Cambell Reece-Mitchell edisi 5 jilid 2 ; 8).
Teori Lamarck ditentang oleh Erasmus Darwin (kakek dari Charles Darwin) yang mengatakan bahwa populasi jerapah adalah heterogen, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Jerapah-jerapah tersebut berkompetisi untuk mendapatkan makanan. Dari persaingan tersebut jerapah berleher panjang akan menang dan akan tetap hidup, sifat ini akan diwariskan kepada keturunannya. Jerapah yang berleher pendek akan mati dan perlahan-lahan mengalami kepunahan. Agar lebih jelas mengenai perbandingan dua teori ini, dapat Anda perhatikan Gambar 1.1
Gambar 7.3 Teori evolusi jerapah
Gambar 2.1.1 Teori jerapah berleher panjang menurut Lamarck dan Erasmus Darwin
2. Teori evolusi Charles Darwin
Charles Darwin juga menerbitkan buku mengenai asal mula spesies pada tahun 1859, dengan judul "on the ofiginof species by means of natural selection" atau "the preservation of favored races in the struggle for life". Dia berpendapat bahwa spesies tidak diciptakan dalam bentuknya yang sekarang ini, tetapi berevolusi dari spesies nenek moyangnya. beliau juga mengemukakan suatu mekanisme untuk evolusi yang ia sebut seleksi alam (natural selection). (Cambell Reece-Mitchell edisi 5 jilid 2 ; 5).

Mengenai Evolusi, Darwin berpendapat :
·         Yang menjadi dasar evolusi organik bukan dari adaptasi lingkungan, melainkan karena seleksi alam dan seksual
·         Seleksi alam berupa "pertarungan" dalam kehidupan, yang kuat akan terus hidup
·         Setiap populasi berkecenderungan untuk tumbuh banyak karena proses bereproduksi
·         Untuk berkembang biak, diperlukan adanya makanan dan ruang yang cukup
·         Bertambahnya suatu populasi tidak berjalan terus-menerus
3. Teori evolusi menurut Al-Qur’an
Sesungguhnya manusia di ciptakan dari ruh-ruh (ciptaan)-Nya. Allah -Ta’ala-’ berfirman, Allah membentuknya sesuai bentuk yang dikehendaki oleh Allah, dan meniupkan ruh padanya. Sesuai Q.S Al-Hijr : 28-29 :
http://kaahil.files.wordpress.com/2013/01/2829.png?w=300
 Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Lalu apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (QS.Al-Hijr : 28-29)
2.3  BUKTI-BUKTI ADANYA EVOLUSI
       Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah dipastikan secara menyeluruh dan lengkap sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Hal ini berarti bahwa evolusi itu ada dan merupakan suatu kenyataan yang telah terjadi. Berikut ini merupakan bukti-bukti evolusi yang ada :
1.      Bukti dari paleontologi
Paleontologi adalah ilmu yang memepelajari tentang fosil. Kita dapat mendefenisikan fosil sebagai setiap macam sisa organisme yang hidup dalam geologi yang lampau.
Dalam keadaan khusus, seluruh tubuh suatu organisme setelah mati dapat diawetkan. Misalnya bangkai (karkas) mamot yang beku, kadang-kadang di temukan ditemukan di Siberia. Meskipun telah membeku selama 40.000 tahun, dagingnya masih cukup baik untuk digunakan dalam studi biokimia.( Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat)
http://statik.tempo.co/data/2013/07/09/id_200501/200501_620.jpg

2.      Bukti dari anatomi perbandingan
Organ di sebut homolog apabila mempunyai struktur dasar yang sama, hubungan yang sama pula dengan organ lainnya, dan (ternyata pula) mempunyai tipe perkembangan embrionik yang sama.
Suatu kelompok organ homolog yang patut mendapat perhatian khusus karena memberikan bukti adanya evolusi ialah organ-organ homolog yang pada beberapa spesies tidak jelas fungsinya. . Makin banyak organ yang homolog kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek moyangnya mungkin sama.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioRAUYYxARCuiuUUPjnIMnthqGvuMs9poCldqhBbB75JmsV9EFHXBh6BuxXCxg_HOryyhN_UXi8kKtk-ETrHPnD0FMF4d9eHqME2YxzxkV6qGhjveOIzmXdK17G188KyADFaAp48Qgl7TL/s320/homolog+GUD.JPG

tangan manusia berfungsi untuk memegang adalah homolog dengan sirip depan paus yang digunakan untuk berenang, atau sayap kelelawar yang berguna untuk terbang homolog dengan tungkai depan kucing yang berguna untuk berjalan.
Lawan dari homolog adalah organ yang analog, yaitu organ-organ dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk asalnya. Bisa juga diartikan organ-organ tubuh dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tetapi bentuk asalnya berbeda.( Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat)
3.      Bukti dari embriologi
Perkembangan embrio semua vertebrata memperlihatkan keseragaman yang mencolok. Hal ini terlihat jelas pada waktu terjadi pembelahan mortogenesis dan tahap diferensiasi awal. Hal ini menunjukkan adanya hubungan kekerabatan di antara hewan-hewan sesama vertebrata, yang mungkin pula mereka memiliki satu nenek moyang.
 Evolusi : Pemahaman teori dan bukti evolusi
Gagasan bahwa perkembangan embrionik kita mengulangi perkembangan embrionik moyang kita disebut rekapitulasi.
Ernest Haeckel menyatakan dalam hukum Rekapitulasi yang dikemukakannya bahwa ontogeni suatu organisme merupakan rekapitulasi (ulangan singkat) dari filogeni. Ontogeni adalah sejarah perkembangan individu mulai zigot sampai dewasa. Filogeni adalah sejarah perkembangan makhluk hidup dari bentuk sederhana sampai dengan bentuk yang paling sempurna (evolusi). (Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat)
4.      Bukti dari biokimia perbandingan
Studi anatomi perbandingan memperlihatkan adanya homologi anatomi, demikian pula studi biokimia dari macam-macam organisme telah mengungkapkan homologi biokimia. Pada kenyataannya, persamaan biokimia organisme hidup adalah salah satu ciri yang mencolok dari kehidupan.
Bila membandingkan makhluk hidup pada tingkat biokimia, ternyata hasilnya mendukung teori evolusi. Sebagai contoh, Hb manusia lebih mirip dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah. Tingkat kemiripan ini menunjukkan manusia lebih dekat kekerabatannya dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah. (Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat)
5.      Bukti dari struktur kromosom
Perbedaan-perbedaan yang memisahkan satu spesies dari lainnya adalah dalam analisis terakhir, yaitu genetika. Semakin dekat hubungan dua spesies, berdasarkan kriteria-kriteria seperti organ-organ homolog, semakin mirip kariotipenya. Kariotipe simpanse dan kariotipe orang utan praktis tak dapat dibedakan dan, kecuali jumlah kromosomnya yang 48 berbeda dengan kromosom manusia yang berjumlah 46, sangat mirip dengan kariotipe manusia. (Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat)
6.      Bukti dari keserupaan pelindung
Mungkin tidak ada bukti evolusi yang lebih dramatik daripada menyebarkan melanisme industri. Kira-kira 10% dari lebih 700 spesies ngengat besar yang terdapat di kepulauan Inggris mulai pada akhir abad yang lalu warnanya menjadi gelap di daerah-daerah industri berat. Perubahan ini disebut dengan melanisme industri. (Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat)
http://admin.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_menyanggah/moth.jpg
7.      Bukti dari penyebaran geografik
Pada tahun 1876, penyelidik alam Inggris Alfred Wallace mengemukakan bahwa daerah-daerah benua di dunia dapat di bagi menjadi enam wilayah terpisah dari wilayah utama berdasarkan populasi hewannya. (Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat)
Penyebaran tumbuhan dan hewan di pulau-pulau samudra menunjang dengan kuat teori evolusi. Pulau-pulau samudra (misalnya pulau-pulai hawai) adalah yang tidak pernah berhubungan dengan salah satu dari wilayah benua wallace. Banyak pulau-pulau itu timbul dari lautan di waktu relatif (secara geologis) meskipun demikian, semua pulau-pulau tersebut mempunyai kekayaan dan keanekaragaman flora dan fauna. (Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat)
8.      Bukti dari domestikasi
Dalam dua abad terakhir ini, kita telah mengembangkan varietas atau jenis tanaman dan hewan yang menghasilkan makanan lebih banyak dan lebih baik, atau dengan kata lain lebih memenuhi tujuan kita. Sementara itu, dengan beberapa perkecualian, kita tidak dapat menciptakan spesies baru dalam domestikasi ini, kita telah menciptakan bentuk-bentuk yang sangat berbeda dari moyangnya. Keanekaragaman anjing peliharaan yang luar biasa dari mulai cihuahua sampai saint bernand, menunjukan kemampuan kita untuk mengubah spesies dengan cara perkawinan selektif.( Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat)
2.4  MEKANISME EVOLUSI PADA SUATU POPULASI
a.       Hanyutan Genetik
Coba lemparkan mata uang logam seribu kali, dan kalau Anda 700 kali memperoleh sisi bergambar kepala dan 300 kali memperoleh sisi bergambar ekor, Anda akan sangat curigaakan  mata uang logam tersebut. Lemparkan uang logam itu sepuluh kali, jika Anda tujuh kali memperoleh sisi bergambar kepala dan tiga kali memperoleh sisi bergambar ekor, Anda masih bias menerimanya. Semakin kecil ukuran sampel, maka semakin besar peluang penyimpangan dari hasil yang diharapkan akan diperoleh gambar kepala dan ekor dalam jumlah yang sama, dalam kasus pelemparan uang logam ini. Ketidakseimbangan hasil ini pada sampel yang kecil dikenal sebagai kesalahan dalam pengambilan sampel dan hal tersebut merupakan suatu factor penting dalam genetika populasi berukuran kecil dari suatu organism. Jika satu generasi baru memperoleh alelnya secara acak, maka semakin besar jumlah sampel, semakin baik kumpulan gen generasi sebelumnya akan terwakili. Jika populasi suatu organisme berukuran kecil, kumpulan gennya yang ada saat ini mungkin tidak terwakili secara tepat pada generasi berikutnya karena kesalahn dalam pengambilan sampel.
Mikroevolusi yang disebabkan oleh hanyutan genetika, yaitu perubahan dalam kumpulan gen suatu populasi keci akibat kejadian acak. Hany factor keberuntunagn saja ynag mengakibatkan acak dapat memperbaiki daya adaptasi populasi itu kelingkungan.
Secara ideal, suatu populasi harus tak terhingga besarnya supaya dapat mngesampingkan hanyutan genetika sepenuhnya sebagai suatu agen evolusi. Meskipun hal itu tidak mungkin, banyak populasi berukuran begitu besar sehingga pergeseran genetik bisa diabaikan. Namun demikian, beberapa populasi berukuran cukup kecil sehingga memungkinkan terjadinya hanyutan genetic yang bermakna. (Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat. 26)
b.      Aliran Gen
Kesetimbangan Hardy-Weinberg mensyaratkankumpulan gen berada dalam suatu sestem tertutup, namun sebagian besar populasi tidak terisolasi secara sempurna. Suatu populasi bisa mendapatkan atau kehilangan suatu alel dari peristiwa aliran gen, yaitu pertukaran genetic akibat migrasi individu yang subur atau perpindahan gamet antar populasi. Sebagai contoh, suatu populasi yang dekat dengan populasi bunga liar rekaan kita sepenuhnya terdiri dari individu tumbuhan berbunga putih (aa). Angin badai mungkin meniup serbuk sari dari populasi aa ke populasi bunga liar kita dan frekuensi alel dapat berubah pada generasi berikutnya.
Aliran gen cenderung mengurangi perbedaan antar populasi yang telah terakumulasiakinat seleksi alam atau hanyutan genetic. Jika hal itu terjadi cukup luas, aliran gen akhirnyadapat menyatukan populasi yang berdekatan menjadi sebuah populasi tunggal dengan struktur genetic yang sama. Ketika manusia mulai mampu menjelajahi dunia dengan bebas, aliran gen tidak diragukan lagi menjadi suatu pengantar perubahan mikroevolusi yang penting dalam populasi yang sebelumnya mungkin sangat terisolir (Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat. 27)
c.       Seleksi Alam
Kesetimbangan Hardy-Weinberg mensyaratkan semua individu dalam suatu populasi memiliki kemampuan yang sama untuk bertahan hidup dan menghasilka keturunan yang dapat hidupdan subur. Keadaan tersebut barangkali tidak pernah sepenuhnya dipenuhi. Populasi terdiri dari individu yang bervariasi dan rata-rata, beberapa varian menghasilkan lebih banyak keturunan dibandingkan dengan yang lain. Keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi ini adalah seleksi alam. Seleksi mengakibatkan alel diturunkan ke generasi berikutnya dalam jumlah yang tidak proposional dengan frekuensi relatifnya pada generasi saat ini. Sebagai contoh, dalam populasi bunga liar rekaan kita, tumbuhan dengan bung merah muda (genotip AA atau Aa) untuk beberapa alasan rata-rata dapat mnghasilkan lebih banyak keturunan dibandingkan dengan tumbuhan yang mempunyai bunga putih (aa), barangkali bunga putih lebih jelas terlihat bagi serangga pemakan tumbuhan yang memakan bunga itu. Keadaan tersbut akan mengganggu kesetimbangan Hardy-Weinberg, frekuensi A akan meningkat daa frekuensi alel a akan menurun dalam kumpulan gen.
Dalam semua agen mikroevolusi yang mngubah kumpulangen, hanya seleksilah yang mungkin bisa mnyesuaikan suatu populasi dengan lingkungannya. Seleksi alam mengakumulasi dan mempertahankan genotype yang menguntungkan dalam suatu populsai. Jika lingkungan itu harus berubah, sleksi akan merspon dengan menguntungkan genotype yang beradptasi dengan kondisi yang baru. Akan tetapi, derajat adptasi hanya dapat diperluas dalam ruang lingkup keanekaragaman genetic yang terdapat dalam populasi tersebut (Kimball. Meknisme evolusi. 29)

2.5 SPESIES DAN ASAL USULNYA
A.     Pengertian Spesies
Spesies dalam bahasa latin berarti “jenis” atau “penampakan”. Menurut Waluyo (2005), spesies adalah suatu kelompok organisme yang hidup bersama di alam bebas, dapat mengadakan perkawinan secara bebas, dan dapat menghasilkan anak yang fertil dan bervitalitas sama dengan induknya. Spesies atau jenis adalah suatu takson yang dipakai dalam taksonomi untuk menunjuk pada satu atau beberapa kelompok individu (populasi) yang serupa dan dapat saling membuahi satu sama lain di dalam kelompoknya (saling membagi gen) namun tidak dapat saling membuahi dengan anggota kelompok yang lain. Anggota-anggota dalam suatu spesies jika saling berkawin dapat menghasilkan keturunan yang fertil tanpa hambatan reproduktif. Spesies, jika disebut dalam nama ilmiah, disingkat dengan sp. (Contoh Phalaenopsis sp. — berarti "sejenis Phalaenopsis", jika jamak disingkat dengan spp.). Campbell (2003) mengemukakan ada beberapa konsep spesies antara lain:
a.       Konsep spesies biologis  mendefinisikan suatu spesies sebagai suatu populasi atau kelompok populasi yang anggota-anggotanya memiliki kemampuan untuk saling mengawini satu sama lain di alam dan menghasilkan keturunan yang dapat hidup dan fertil jika kawin dengan spesies lain. Dengan kata lain suatu spesies biologi adalah unit populasi terbesar dimana pertukaran genetik mungkin terjadi dan terisolasi secara genetik dari populasi lain semacamnya. Anggota suatu spesies biologis dipersatukan oleh ciri kesesuaian ciri reproduksi. Semua manusia termasuk ke dalam spesies biologis yang sama. Sebaliknya manusia dan simpanse tetap merupakan spesies biologis yang sangat jelas berbeda meskipun hidup di wilayah yang sama karena kedua spesies itu tidak dapat saling mengawini. ( Campbell,dkk , 2003 : 45  )

b.      Konsep spesies morfologis didasarkan pada pengamatan struktur yang ada dalam tubuh yang memungkinkan perbandingan antara berbagai jenis organisasi struktural organisme, yaitu anatomi perbandingan. Konsep ini menekankan perbedaan anatomi yang dapat terukur antar spesies yang sebagian besar telah dikelompokkan menjadi spesies terpisah berdasarkan kriteria morfologi. ( Campbell,dkk , 2003 : 45 )

c.       Konsep spesies pengenalan menekankan pada adaptasi perkawinan yang telah tetap dalam suatu populasi. Menurut konsep ini suatu spesies didefinisikan oleh suatu kumpulan sikap dan ciri unik yang memaksimalkan keberhasilan perkawinan ciri molekuler morfologis perilaku yang memungkinkan individu untuk mengenali pasangan kawinnya. Konsep ini cenderung berfokus pada sifat dan ciri yang dipengaruhi oleh seleksi alam dan terbatas hanya pada spesies yang bereproduksi secara seksual. ( Campbell,dkk , 2003 : 45 )

d.      Konsep spesies kohesi berfokus pada mekanisme yang mempertahankan spesiesnya sebagai bentuk fenotip tersendiri. Tergantung pada spesies, mekanisme ini meliputi sawar reproduktif seleksi penstabilan dan tautan antara kumpulan gen yang membuat zigot berkembang menjadi organisme dewasa dengan ciri khas yang spesifik. Konsep ini dapat diterapkan pada organisme yang bereproduksi secara aseksual. Konsep ini juga mengakui bahwa perkawinan silang diantara beberapa spesies menghasilkan keturunan hibrida yang fertil dan terkadang hibrida itu berhasil kawin dengan salah satu spesies induknya. Konsep ini menekankan pada adaptasi yang mempertahankan spesies tetua tetap utuh meskipun ada sedikit aliran gen diantara mereka. Konsep ini dapat digunakan pada setiap kasus yang melibatkan hibridisasi.
( Campbell,dkk , 2003 : 45 )

e.       Konsep spesies ekologis mendefinisikan spesies pada tempat dimana mereka hidup dan apa yang mereka lakukan dan bukan dari penampakan mereka. Suatu spesies ekologis didefinisikan oleh peranan unik yang dimainkannya atau posisi dan fungsi spesifiknya dalam lingkungan. Contohnya dua populasi hewan yang tampak identik dapat dikatakan merupakan dua spesies ekologis yang berbeda jika masing-masing hanya ditemukan dalam jenis lingkungan spesifik (misalnya kolam air tawar dengan kumpulan keadaan kimia, biologi, dan fisik yang khas). ( Campbell,dkk , 2003 : 45 )

f.        Konsep spesies evolusioner mendefinisikan suatu spesies sebagai suatu urutan populasi tetua dan keturunannya yang berkembang secara bebas dari kelompok lain. Masing-masing spesies evolusioner memiliki peranan yang unik dan terpisah dalam lingkungan, setiap peran tertentu melibatkan sekumpulan kekuatan seleksi alam yang spesifik (tekanan selektif). Dengan demikian populasi yang membentuk suatu spesies dipengaruhi dan disatukan oleh sekumpulan tekanan selektif yang unik.
( Campbell,dkk , 2003 : 45 )
Tabel Perbandingan Enam Konsep Spesies :
Konsep spesies
Keterangan
Konsep spesies biologis
Menekankan isolasi reproduktif, yaitu kemampuan anggota suatu spesies untuk saling mengawini satu sama lain, tetapi tidak dengan anggota spesies yang lain. ( Campbell,dkk , 2003 : 41 )
Konsep spesies morfologis
Menekankan perbedaan anatomi yang dapat terukur antar spesies. Sebagian besar spesies yang diidentifikasi oleh para ahli taksonomi telah dikelompokkan menjadi spesies terpisah berdasarkan kriteria morfologi. ( Campbell,dkk , 2003 : 45 )
Konsep spesies pengenalan
Menekankan proses adaptasi perkawinan yang telah mantap dalam suatu populasi karena individu ”mengenali” ciri-ciri tertentu dari pasangan kawin yang sesuai.
( Campbell,dkk , 2003 : 45 )
Konsep spesies kohesi
Menekankan kohesi fenotipe sebagai dasar penyatuan spesies, dengan masing-masing spesies ditentukan oleh kompleks gennya yang terpadu dan kumpulan adaptasinya. ( Campbell,dkk , 2003 : 45  )
Konsep spesies ekologi
Menekankan peranan spesies (niche/relung), posisi dan fungsinya dalam lingkungan. ( Campbell,dkk , 2003 : 45  )
Konsep spesies evolusioner
Menekankan pada garis keturunan evolusi dan peranan ekologis. ( Campbell,dkk , 2003 : 45  )
Sumber : Campbell,dkk , edisi kelima – jilid 2 ( 2003 : 46 )
Adapun spesiasi adalah pembentukan spesies baru dan berbeda dari spesies sebelumnya dalam kerangka evolusi. Spesiasi dapat berlangsung cepat, dapat pula berlangsung lama hingga puluhan juta tahun. Setiap populasi terdiri atas kumpulan individu sejenis (satu spesies) dan menempati suatu lokasi yang sama. Karena suatu sebab, populasi dapat terpisah dan masing-masing mengembangkan adaptasinya sesuai dengan lingkungan baru. Dalam jangka waktu yang lama, populasi yang saling terpisah itu masing-masing berkembang menjadi spesies baru sehingga tidak dapat lagi mengadakan perkawinan yang menghasilkan keturunan fertil. Terbentuknya spesies baru (spesiasi) dapat diakibatkan oleh adanya isolasi geografi, isolasi reproduksi, dan perubahan genetika. ( Waluyo, 2005 )
Model spesiasi dalam tingkat populasi yaitu : Spesiasi Alopatrik ( Allopatric Speciation), Spesiasi parapatrik/ Semi geografik dan  Spesiasi Simpatrik ( Widodo, 2003 : 55 )
B.     Asal – usul spesies suatu organism

            Kehidupan dimulai sangat dini dalam sejarah Bumi, dan organism pertama itu merupakan nenek moyang bagi keleidoskop keanekaragaman biologis yang kita lihat saat ini. Organisme yang paling kita kenal adalah organism makroskopik dan multiseluler-terutama tumbuhan dan hewan. Namun demikian, pada tiga perempat awal sejarah evolusi, satu-satunya organism Bumi adalah organism mikrosopik dan uniseluler (berseltunggal).
            Bumiter bentuk sekitar 4,5 miliar tahun silam, dan kemungkinan kehidupan baru dimulai beberapa ratus juta tahun kemudian. Para saintis telah menemukan isotop karbon yang menunjukkan adanya aktivitas metabolism organism dalam batuan yang berumur 3,8 miliar tahun di Greenland.
            Seseorang dapat menebak dari stuktur sel priokariotik yang relative sederhana (dibandingkan dengan sel eurokariotik) bahwa organisme yang paling awal ada adalah priokariota, dan catatan fosil yang ada sekarang mendukung dugaan tersebut. Bukti-bukti kehidupan priokariota (purba) telah ditemukan pada batuan yang disebut stromatolit (Bahasa Yunani stroma, “tempat tidur” dan lithos “batu”). Stromatolit adalah kubah bergaris-garis yang tersusun dari batuan sedimen yang sangat mirip dengan kerak berlapis-lapis, yang sekarang ini terbentuk pada dasar rawa berair asin dan beberapa laguna laut hangat oleh koloni bakteri dan siano bakteri. Lapisan itu adalah endapan yang menempel kelapisan seperti jelli yang tersusun dari mikroba dan motil, yang secara terus menerus bermigrasi,  keluar dari satu lapisan sedimen dan kemudian membentuk sebuah lapisan baru lagi di atasnya, sehingga menghasilkan pola pita berlapis.
            Meskipun beberapa stromatolit dapat terbuat dari pengendapan mineral tanpa adanya kehidupan, fosil yang mirip dengan priokariota berbentuk bola (sferikal) dan berfilamen telah ditemukan pada stomatolit berumur 3,5 miliar tahun di Afrika bagian Selatan dan Australia barat. Fosil tersebut saat ini merupakan fosil organism hidup tertua yang diketahui. Namun demikian fosil yang terdapat di Australia Barat tampak seperti organism fotosintetik, yang mungkin merupakan organism penghasil oksigen. Jika demikian halnya,  maka mungkin kehidupan telah berkembang jauh sebelum organism ini hidup, kemungkinan sekitar 4,0 miliar tahun silam. (Campbell, dkk, 2003: 92)
           
           



BAB III
PENUTUP

1.1  KESIMPULAN
1.      Evolusi organisme terjadi melalui perubahan pada sifat-sifat yang terwariskan.
2.      Evolusi terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam.
3.      Teori evolusi :
a.       Jean Baptise Lamarck
Dia berpendapat bahwa perubahan makhluk hidup di karenakan beradaptasi dengan lingkungannya untuk bertahan hidup.
b.      Charles Darwin :
Dia berpendapat bahwa spesies tidak diciptakan dalam bentuknya yang sekarang ini, tetapi berevolusi dari spesies nenek moyangnya. beliau juga mengemukakan suatu mekanisme untuk evolusi yang ia sebut seleksi alam (natural selection).
c.       Menurut Al-Qur’an :
Sesungguhnya manusia di ciptakan dari ruh-ruh (ciptaan)-Nya. Allah -Ta’ala-’ berfirman, Allah membentuknya sesuai bentuk yang dikehendaki oleh Allah, dan meniupkan ruh padanya. Sesuai Q.S Al-Hijr : 28-29.
4.      Bukti-bukti adanya evolusi berdasarkan dari :
a.       Palenteologi
b.      Anatomi perbandingan
c.       Embriologi
d.      Biokimia perbandingan
e.       Struktur kromosom
f.        Keserupaan pelindung
g.       Penyebaran geografis
h.       Domestikasi
5.      Mekanisme evolusi terdiri atas :
a.       Hanyutan genetika
b.      Aliran gen
c.       Seleksi alam
6.      Spesies adalah suatu kelompok organisme yang hidup bersama di alam bebas, dapat mengadakan perkawinan secara bebas, dan dapat menghasilkan anak yang fertil dan bervitalitas sama dengan induknya.
7.      Asal usul spesies kehidupan dimulai sangat dini dalam sejarah Bumi, dan organism pertama itu merupakan nenek moyang bagi keleidoskop keanekaragaman biologis yang kita lihat saat ini.


1.2  SARAN
Setelah membaca materi di atas, kita sebagai generasi penerus hendaknya menghargai berbagai macam ilmu pengetahuan serta mengetahui akan manfaatnya dalam kehidupan sekarang ini dan berusaha mengaplikasikannya. Selain itu, setelah membaca makalah yang kami buat, sebaiknya kita menerapkan pola metode ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu kita harus menguji kebenaran dari segala sesuatu baik yang kita lihat maupun yang kita dengar.



















III. STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah dengan diskusi, presentasi, dan tanya jawab.

IV.  MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran berupa LCD proyektor dan power point.


V. EVALUASI
       1.  Jelaskan mengapa  genetika dikatakan sebagai dasar evolusi ?
       2. Tuliskan beberapa teori evolusi yang dikemukakan ahli biologi ?
       3. Jelaskan 8 (delapan) bukti-bukti adanya evolusi pada organisme ?
       4. Jelaskan mekanisme terjadinya evolusi pada suatu populasi ?
       5. Jelaskan pengertian spesies?
6.Jelaskan asal-usul spesies suatu organisme di alam mulai dari yang  sederhana sampai yang   kompleks?
















DAFTAR PUSTAKA

       Bahan Ajar, 2009 : 92-93
Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat ; 27
Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat ; 27
Kimball. Meknisme evolusi ; 29
      Mitchell, Reece dkk. Campbell 2003 ; 41
      Mitchell, Reece dkk. Campbell 2003 ; 45
Mitchell, Reece dkk.Campbell. edisi kelima – jilid 2  2003 ; 46 )
Mitchell, Reece. Cambell edisi 5 jilid 2 ; 5
Mitchell, Reece. Cambell edisi 5 jilid 2 ; 8
Q.S Al-Hijr : 28-29 :
      Waluyo, 2005
 Widodo, 2003 ; 55

Tidak ada komentar:

Posting Komentar