Rabu, 05 Maret 2014

Sel


BAB I
PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG MASALAH
Makalahinimembahastentangselsebagaistrukturaldanfungsionalorganisme.Yang manaseladalah unit terkecildarimakhlukhidup.Setiaporganisme diduniainitersusunatassel-sel yang salingberintegrasimembentuksuatufungsitertentudalamtubuhmakhlukhidup.Baikorganismetingkatseluler(uniseluler) maupunorganismemultiseluler.Seldapatdigolongkanmenjadiduaberdasarkanadatidaknyamembrannukleus (membran inti), yaitu sel prokariot. Jenis sel yang tidak dilengkapi dengan membran inti contohnya, sel hewan, tumbuhan dan fungi.Jadi, sel merupakan unit dasar kehidupan secara struktur dan fungsional dari sebuah organisme hidup.
Makalah ini disusun untuk dapat menjelaskan sel bisa sebagai satuan struktural dan fungsional terkecil dalam kehidupan.

B.       RUMUSAN MASALAH
  1. Bagaimana sejarah penemuan sel dan konsep sel?
  2. Apa saja perbedaan organel yang terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan?
  3. Apa saja fungsi organel sel pada tumbuhan dan hewan?
  4. Bagaimana cara isolasi sel untuk mendapatkan struktur dalam sel?
  5. Bagaimana proses difusi, osmosis, dan transfer aktif pada organismeberdasarkan praktikum?
  6. Apa saja prinsip klasifikasi dan diferensiasi sel?
  7. Bagaimana cara mikroskop untuk pengamatan sel?
  8. Apa saja manfaat alat optik (loupe dan mikroskop)?



C.       TUJUAN PENULISAN
  1. Menerangkan sejarah penemuan sel dan konsep sel.
  2. Membedakan organel yang terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan.
  3. Menyebutkan fungsi organel sel pada tumbuhan dan hewan.
  4. Menjelaskan cara isolasi sel untuk mendapatkan struktur dalam sel.
  5. Menjelaskan proses difusi, osmosis, dan transfer aktif pada organisme berdasarkan praktikum.
  6. Menjelaskan prinsip klasifikasi dan diferensiasi sel.
  7. Menggunakan mikroskop untuk pengamatan sel.
8.      Menjelaskan manfaat alat optik (loupe dan mikroskop).

D.      METODE PEMECAHAN MASALAH
Metode pemecahan masalah yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu dalam menjabarkan permasalahan melalui bab pembahasan.

E.       METODE PENULISAN
Metode penulisan makalah ini adalah dengan literatur. Adapun literatur yang digunakan yaitu dari buku dan internet.













BAB II
SEL SEBAGAI SATUAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL

2.1     IDENTITAS
A.    Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu memahami sel sebagai satuan fungsional organisme, prinsip-prinsip klasifikasi, diferensiasi, transfer materi, dan energi pada organisme.

B.    Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu :
1.      Menerangkan sejarah penemuan sel dan konsep sel.
2.      Membedakan organel yang terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan.
3.      Menyebutkan fungsi organel sel pada tumbuhan dan hewan.
4.      Menjelaskan cara isolasi sel untuk mendapatkan struktur dalam sel.
5.      Menjelaskan proses difusi, osmosis, dan transfer aktif pada organismeberdasarkan praktikum.
6.      Menjelaskan prinsip klasifikasi dan diferensiasi sel.
7.      Menggunakan mikroskop untuk pengamatan sel.
8.      Menjelaskan manfaat alat optik (loupe dan mikroskop).

C.    Indikator Keberhasilan Perkuliahan
 Mahasiswa dapat :
1.      Menerangkan sejarah penemuan sel dan konsep sel.
2.      Membedakan organel yang terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan.
3.      Menyebutkan fungsi organel sel pada tumbuhan dan hewan.
4.      Menjelaskan cara isolasi sel untuk mendapatkan struktur dalam sel.
5.      Menjelaskan proses difusi, osmosis, dan transfer aktif pada organisme berdasarkan praktikum.
6.      Menjelaskan prinsip klasifikasi dan diferensiasi sel.
7.      Menggunakan mikroskop untuk pengamatan sel.
8.      Menjelaskan manfaat alat optik (loupe dan mikroskop).




























2.2    MATERI POKOK
1.        SejarahPenemuanSeldanKonsepSel
Tak dapat disangka setiap sel itu hidup, tetapi masing-masing dikhususkan untuk melakukan satu atau beberapa fungsi bagi organisme yang menjadikan sel itu bagiannya. Jadi setiap sel bergantung pada sel-sel lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri (Kimball, John W., 1983: 88).
A.       SejarahPenemuanSel
1.        Robert Hooke (1635 – 1703)
Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke 1667, pada saat mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. Ia melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang disebutnya cella yang berarti kamar kecil (Reksoatmodjo, S.M. Issoegianti,1993: 1).
2.        Antonie Van Leeuwenhoek (1723)
SeorangahliasahlensadariBelanda, membuatmikroskopsederhana.Memeriksacairansetetes air kolam mikroskopik“animalcules” (hewankecil)yang merupakanselbakteridan orang yang pertama kali melukiskanbentuk-bentukbakteri.
3.        Robert Brown (1833)
IlmuwanSkotlandia yang pertama kali menemukanintiselpadasayatanselanggrek.Intiseldisebutnyasebagainukleus.Nukleusinimerupakanstruktursel yang sangatpentingbagikehidupan.
4.        Felix Durjadin (1835)
Di tahun 1835 Dujardin menyatakan bahwa di dalam cella terdapat suatu zat yang kental. Zat inilah yang sekarang dikenal dengan nama protoplasma. Di pertengahan abad 19 itu tercetuslah yang menyatakan bahwa semua sel berasal dari sel yang telah ada(Reksoatmodjo, S.M. Issoegianti, 1993: 2).
5.      Johanes Purkinje
Merupakanilmuwan yang menyatakanbahawaisiseladalahprotoplasma.Protoplasmamerupakanbahanpentingpadasel yang melangsungkankehidupan.
B.       KonsepSel
Secara singkat, dinyatakan bahwa sel merupakan kesatuan struktural, fungsional, dan herediter yang terkecil; semua organisme, tumbuhan, hewan, dan mikroba, terdiri dari sejumlah sel dengan sekresinya; sel-sel hanya berasal dari sel yang ada sebelumnya, setiap sel memiliki kehidupan sendiri disamping peranan gabungan di dalam organisme multisel.

2.        PerbedaanantaraSelTumbuhan denganSelHewan
Tabel 2.1 Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan
Sumber: http://file.upi.edu/

3.        FungsiOrganelSelpada TumbuhandanHewan
a)        DindingSel






Gambar 3.1 Dinding Sel
Sumber: https://lh4.googleusercontent.com/

Dindingselmerupakan bagian terluar sel yang tersusunataspolisakarida (terdiriatashemiselulosadanpektin).Dindingseldibentukolehdiktiosom.Peran dinding sel adalah melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah penghisapan air secara berlebihan (Campbell, N. A., dkk, 2008: 135).
Dinding sel tubuhan jauh lebih tebal daripada membran plasma, yaitu berkisar antara 0,5 µm hingga beberapa mikrometer.

b)        Membran Plasma
Membran plasma adalah membran pembatas yang terdiri dari fosfolipit, protein, dan dalam jumlah lebih kecil, poliskarida. Membran sel (plasmalemma) berfungsi sebagai suatu sawar (barrier) selektif yang mengatur perjalanan bahan-bahan tertentu ke dalam dan ke luar sel tersebut. Tebal membran sel berkisar diantara 7,5 sampai 10 nm(Junqueira, Luis C., 1991: 29).
 








Gambar 3.2 Membran Plasma
Sumber: http://110.138.206.53/



c)         Sitoplasma
Gambar 3.3 Sitoplasma
Sumber: http://makhrussains.files.wordpress.com/

Sitoplasma adalah cairan yang terdapat di dalam sel di luar nukleus. Penyusun utama dari sitoplasma adalah 90% air. Sitoplasma terdiri dari suatu matriks di dalam mana terdapat beberapa struktur yang di golongkan menjadi 3 golongan: organel, inklusion, dan komponen lain. Komponen permanen sitoplasma. Contoh-contohnya meliputi retikulum endoplasama, mitokondria, aparatus golgi, lisosom(Junqueira, Luis C., 1991: 27, 29).

d)        Nukleus








Gambar 3.4 Nukleus
Sumber: http://wordbiology.files.wordpress.com/
Selubungnukleusmelingkupinukleusdanmemisahkanisinyayang disebutnukleoplasmadarisitoplasma. Di dalam nukleus terdapat nukleolus, yang merupakan tempat sejumlah komponen ribosom disintesis dan dirakit. Komponen-komponen ini kemudian dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, tempat semuanya bergabung menjadi ribosom.
Kadang-kadang terdapat lebih dari satu nukleolus, bergantung pada spesiesnya dan tahap reproduksi sel tersebut. Nukleus mengendalikan sintesis protein di dalam sitoplasma dengan cara mengirim molekul pembawa pesan berupa RNA, yaitu mRNA, yang disintesis berdasarkan "pesan" gen pada DNA. RNA ini lalu dikeluarkan ke sitoplasma melalui pori nukleus dan melekat pada ribosom, tempat pesan genetik tersebut diterjemahkan menjadi urutan asam amino protein yang disintesis(Campbell, N. A., dkk, 2008: 120).

e)        Retikulum Endoplasma
Yaitustruktur yangberbentukbenang yang bermuara di intisel, terdapat dua daerah RE yang struktur dan fungsinya berbeda jelas, sekalipun tersambung: RE halus dan RE kasar. RE halus diberi nama demikian karena permukaan sitoplasmanya tidak mempunyai ribosom. RE kasar tampak kasar karena ribosom menonjol di permukaan sitoplasmik membran. Ribosom juga dilekatkan pada sisi sitoplasmik membran luar selubung nukleus, yang bertemu dengan RE kasar.
RE halus berfungsi dalam bermacam-macam proses metabolisme, termasuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan menawarkan obat dan racun. Ribosom terikat, ribosom yang terlihat dilekatkan pada RE. Membran retikulum endoplasma kasar mempunyai ribosom yang melekat pada permukaan luar mereka(Campbell, N. A., dkk, 2008:122) (Junqueira, Luis C., 1991: 36).








Gambar 3.5 Retikulum endoplasma
Sumber: http://anapu.files.wordpress.com/

f)          Ribosom
Ribosom merupakanstruktur yang paling kecil yang tersuspensi di dalam sitoplasma.Fungsi ribosom sebagai tempat sintesis protein. Sintesis protein seperti itu terjadi dalam ribosom secara acak tersebar diseluruh sitoplasma. Dalam hal lain, protein yang baru disintesis dikemasi dalam suatu organel yang dibatasi membran. Ribosom yang memsintesis protein-protein ini terikat pada membran RE(Kimball, John W., 1983: 98).

g)        Periksisom
Periksisom besarnya hampir sama dengan lisosom (0,3-15 µm). Periksisom berperan dalam perubahan lemak menjadi karbon hidrat dan dalam perubahan purin dalam sel. Sejumlah fungsi metabolik lainya dikerjakan peroksisom dalam jaringan khusus atau organisme(Kimball, John W., 1983: 101).




h)        Aparatus Golgi
Gambar 3.6 Aparatus golgi
Sumber: http://swift.cmbi.ru.nl/

Terdiri dari saku pipih yang dibatasi membran. berperan aktif dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi. Organ ini dihubungkan dengan fungsi eksresi sel dan berfungsi menyelesaikan, menyortir, dan mengirim produk sel(Kimball, John W., 1983: 99).

i)          Lisosom
Lisosom merupakan ruang pencernaan, kantong membran enzim hidrolitik.Lisosom ini memecah makromelekul sel untuk daur ulang dan juga subtansi yang ditelan oleh fagositosis. Lisosominijugadihasilkanolehaparatusgolgi yang penuhdengan protein.Lisosom berfungsi dalam pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan (Campbell, N. A., dkk, 2008:124).

j)          Mitokondria
Mitokondria dan kroloplas merupakan pentrasformasi energi yang utama dari sel. Mitokondria merupakan tempat resprasi seluler dalam eukariota, memiliki membran luar dan membran dalam yang terlipat menjadi krista. Sebagian reaksi pernapasan terjadi dalam matriks mitokondria yang dilingkupi oleh membran dalam, dan yang lain dikatalisi oleh enzim yang ada didalam membran dalam. Kloroplas, sejenis plastida, mengandung klorofil dan pigmen lain, yang berfungsi dalam fotosintesis (Campbell, N. A., dkk, 2008: 139).
Gambar 3.7 Mitokondria
Sumber: http://budisma.web.id/

k)        Kloroplas
Kloroplas terdapat dalam sel-sel tumbuhan dan ganggang tertentu. Pada sel tumbuhan, kloroplas biasanya dijumpai dalam bentuk cakram dengan diameter 5-8 µm dan tebal 2-4 µm.
Kloroplas dibatasi oleh membran ganda, di dalamnya ada sistem luas membran interval yang terbenam dalam matriks fluida yang disebut stroma. Klorofil menangkap energi matahari dan memungkinkan digunakan untuk fotosintesis makanan. Jadi kloroplas merupakan tempat fotosintesis(Kimball, John W., 1983: 97).

Gambar 3.9 Kloroplas
Sumber: http://blog.uad.ac.id/

l)          Vakuola






Gambar 3.10 Vakuola
Sumber: http://www.easynotecards.com/

Vakuola ialah organel sitoplasmik yang berisi cairan. Dibatasi oleh membran yang mungkin identik dengan membran sel. Sebenarnya, vakuola sering kali terbentuk karena pelipatan kedalam dan pencubitan sepotong membran sel. Bahan makanan ataun buangan dapat ditemukan dalam vakoula. Vakoula memiliki fungsi yang bermacam-macam dalam pemeliharaan sel. Vakoula sentra sel tumbuhan berfungsi dalam penyimpanan, pembuangan limbah, pertumbuhan sel dan perlindungan(Campbell, N. A., dkk, 2008:138) (Kimball, John W., 1983: 101).
m)      Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah silinder protein yang terdapat padasel hewan dan tumbuhan. Diameter luarnya kira-kira 25 nm,diameter lumennya sekitar 15 nm. Panjangnya variabel tetapi tidak jarang adanya mikrotubulus yang panjangnya, tetapi tidak jarang adanya mikrotubulus yang panjangnya 1000 kali tebalnya (yaitu 25 µm panjangnya). Mikrotubulus juga memainkan peranan yang sangat penting dalam pembelahansel. Mikrotubulus juga digunakan dalam pembentukan sentriol, benda basal dan flagela(Kimball, John W., 1983: 163).

n)        Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah serat tipis panjang berdiameter 5-6 nm. Terdiri dari protein yang disebut aktin. Banyak mikrofilamen membentuk kumpulan atau jaringan pada berbagai tempat dalam sel. Adanya hal itu digabungkan dengan gerak sel. Bila sel hewan membelah menjadi dua, misalnya, terbentuklah seberkas mikrofilamen dan memisahkan kedua sel anak tersebut. Mikrofilamen berperan untuk kontraksi, gerakan sel, terlibat dalam proses endositosis dan eksositosis serta sebagai rangka sel (Kimball, John W., 1983: 102).
Di dalam sebagian terbesar sel, mikrofilamen ditemukan tersebar di dalam sitoplasma seakann-akan secara tidak teratur (Junqueira, Luis C., 1991: 47)

4.        Isolasi Sel untuk Mendapatkan Struktur dalam Sel
Isolasiseladalah proses pengambilansuatupartikelseldaritempatasalnyauntukditelitilebihlanjut. Seldapatdiisolasidarisuspensijaringan. Ada duacaradalamisolasisel, yaitu :
1)        Fluorescence-Activated Cell Sorter
Prinsipmetodeiniialahmenggunakanantibodi yang berikatandenganzatfluoresenuntuk melabelselspesifik.Suspensiseldilewatkanpadasinar laser dandibacaolehdetektor.Suspensi yang mengandungseldiberisinyalpositifataunegatifbergantungpadaselnyamengandungzatflurenseatautidak.Suspensikemudianmelewatialiranlistrikdandipisahkanketempatmasing-masingsesuaimuatannya.
2)        Laser Capture Microdissection
Prinsipmetodeinidigunakanuntukmemotongbagiantertentudanmemidahaknnyaketempatlain. Contohnyamemisahkansel tumor darijaringannya.

5.        TransportLewatMembran
Gambar 5.1 Transpor pasif                       Gambar 5.2 Transpor aktif
Sumber: http://intranet.tdmu.edu.ua/

5.1     TransporPasif
Proses perpindahanmolekultanpamenggunakanenergi sel. Perpindahannya terjadi secara spontan. Terdiri atas difusi dan osmosis.
a)        Difusi
Difusi merupakan proses penyebaran molekul zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, tanpa menggunakan energi.
Difusi terjadi bila molekul atau ion bergerak searah dengan gradian atau konsentrasi. Beberapa sel mampu meningkatkan permeabilitas membrannya terhadap ion atau molekul tertentu yang menghasilkan difusi tertentu (Kimball, John W., 1983: 140).
Gambar 5.3 Difusi
Sumber: http://www.okc.cc.ok.us/

b)        Osmosis
Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melalui selaput yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah. Perlu ditekankan bahwa “konsentrasi” disini, adalah konsentrasi pelarutnya, yaitu air dan bukan konsentrasi dari zat yang larut (molekul, ion) dalam air itu. Pertukaran air dalam sel dan lingkungannya adalah faktor yang begitu penting sehingga memerlukan suatu penamaan khusus yaitu osmosis (Kimball, John W., 1983: 123).
Gambar 5.3 Osmosis
Sumber: http://www.okc.cc.ok.us/

5.2     Transpor Aktif
Beberapa molekul dapat diangkut melalui membran sel melawan gradien konsentrasi jika terdapat enzim yang cocok dan tersedia sumber energi(Kimball, John W., 1983: 140).
5.3     Endositosis
Banyak sel menyelubungi bahan yang ada dalam CES (Cairan Ekstra Sel) dengan membentuk lapukan-lapukan kedalam dari membran sel(Kimball, John W., 1983: 140)
5.4     Eksositosis  
Beberapa sel mengeluarkan bahan yang ada didalam kantong yang dilapisi oleh membran yang menyatukan kantong-kantong ini dengan membran sel(Kimball, John W., 1983: 140).

6.        Prinsip KlasifikasidanDiferensiasiSel
Dalam banyak hal, diferensiasi terjadi sekali dan pada awal perkembangan. Sebagai contoh mungkin tidak ada diferensiasi lebih lanjut lagi dari sel-sel saraf setelah masa anak. Dalam kasus lain diferensiasi berlanjut dalam seluruh kehidupan. Beberapa macam sel darah secara terus-menerus diganti sepanjang kehidupan(Kimball, John W., 1983: 110).

7.        Penggunaan Mikroskop untuk Pengamatan Sel
Ada beberapa masalah utama yang berkaitan dengan pemakaian mikroskop elektron transmisi:
1)        Untuk pengoperasiannya diperlukan tenaga teknisi yang terlatih;
2)        Alat ini sangat mahal;
3)        Memerlukan spesimen yang sangat tipis (yang sangat didistorsi);
4)        Spesimen yang diamati harus berada dalam ruang hampa agar elektron bergerak secara aktif;
5)        Oleh karena itu spesimen hidup tak dapat diamati;
6)        Bayangan yang dihasilkan tidak berwarna(Volk, Wesley A., Wheeler, Margaret F., 1993: 27).

Gambar 7.1 Mikroskop
Sumber: http://gustata.com/

8.        Manfaat Alat Optik (Loupe dan Mikroskop)
Mikroskop laboratorium yang lazim mempunyai tiga lensa obyektif: daya rendah, daya tinggi, imersi minyak. Lensa terakhir adalah yang berdaya tertinggi diantara ketiganya dan digunakan khusus untuk mengamati bakteri(Volk, Wesley A., Wheeler, Margaret F., 1993: 24).
Mikroskop laboratorium monokuler (satu okuler) yang khas denngan memperlihatkan sifat-sifat optik dan mekanik. Alat ini merupakan sarana yang mutlak diperlukan dalam laboratorium mikrobiologi(Volk, Wesley A., Wheeler, Margaret F., 1993: 25).

2.1    STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran yang digunakan pada materi ini yaitu dengan ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi (proses difusi dan osmosis), praktikum (pada pembahasan perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan), dan eksperimen. Model pembelajaran kooperatif dengan tipe pembelajarannya STAD dan Team Work (masing-masing siswa berperan menjadi organel-organel sel dan melakukan tugasnya masing-masing).

2.2    MEDIA PEMBELAJARAN
Media yang digunakanadalahpresentasi power point, transparansi, mikroskop, kacabendadankacapenutup, preparatjadi, charta, dan LCD.










BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
1.         Setiap sel bergantung pada sel-sel lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri.
2.         Perbedaannya sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuola berukuran besar, plastida, dan tidak memiliki sentriol. Sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel, vakuola (kecuali pada protozoa air tawar), plastida dan memiliki sentriol.
3.         Fungsi sel pada tumbuhan dan hewan adalah kemampuansekresi, keaktifanseldalamproduksi protein, endokrin, pergerakan, absorpsi, ekskresi, perlindungan, reproduksi, kematiansel, dansebagainya.
4.         Cara dalam isolasi sel ada dua yaitu, Fluorescence-Activated Cell SorterdanLaser Capture Microdissection.
5.         Difusi merupakan proses penyebaran molekul zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, tanpa menggunakan energi.Osmosis adalah difusi air melalui selaput yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah. Pada transpor aktif beberapa molekul dapat diangkut melalui membran sel melawan gradien konsentrasi jika terdapat enzim yang cocok dan tersedia sumber energi.
6.         Selmakhlukhidupakanterusmembelahkemudianmelakukandiferensiasidanspesialisasi. Diferensiasi adalah perkembangan sel menjadi bentuk yang khusus sehingga terjadi berbagai macam bentuk sel.
7.         Untuk pengoperasian mikroskop diperlukan tenaga teknisi yang terlatih, alat ini sangat mahal, memerlukan spesimen yang sangat tipis (yang sangat didistorsi), spesimen yang diamati harus berada dalam ruang hampa agar elektron bergerak secara aktif, oleh karena itu spesimen hidup tak dapat diamati, dan bayangan yang dihasilkan tidak berwarna.
8.         Mikroskoplaboratorium yang lazimmempunyaitigalensaobyektif: dayarendah, dayatinggi, imersiminyak. Lensaterakhiradalah yang berdayatertinggidiantaraketiganyadandigunakankhususuntukmengamatibakteri.

3.2 Saran
Denganadanyamakalahinidiharapkan agar kitadapatlebihmengetahuitentangseluk-belukselsebagaisuatu unit dasarstrukturaldanfungsionalkehidupan.Olehkarenaitu, kitaseyogyanyamempelajaridanmemahamipembahasanmateridenganbaikuntukmempermudahpemahamankitapadatingkatsatuankehidupan di pembahasanselanjuntnya.Untukitukitaperlumemperbanyakrefrensiataupunbahanbacaanbaikitudaribukuatau internet demi memperluaswawasankitamengenaiselsertapembahasansel yang lebihkompleks.

















DaftarPustaka

Campbell,N.A., dkk. 2008. Biologi Edisi 8 Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Fried, George H. dan G.J. Hademenos.2005.Biologi Edisi kedua. Jakarta: Erlangga.
Junqueira, Luis C., Carneiro, Jose. 1982. Histologi Dasar Edisi 3. Jakarta: Kedokteran EGC.
Kimball, John W. 2000. BiologiJilid I. Jakarta:Erlangga.
Reksoatmodjo, S. M. Issogianti. 1993. Biologi Sel. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Schlegel, Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum Edisi keenam. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Volk, Wesley A., Wheeler, Margaret F. 1993. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.

















Sumber Tabel dan Foto

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrDdxqjq6kBJbkvN-LC35hDm2viUfRaFHyq3sdB8m5nN5V9tKuMpniHlcqmbsLmRbf91rSWnbgAPwj1kaPFniS2Y1ldfFoaVSm0MbgZYplLVd7OFw1jjSAR7h9njC4I0F59mdkrLmu0iX3/s800/FastStoneEditor.jpg
http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/biologi/MO_75/images/gb3.oke.jpg
http://makhrussains.files.wordpress.com/2011/05/cytoplasm.gif
http://wordbiology.files.wordpress.com/2009/09/nucleus2.jpg
http://anapu.files.wordpress.com/2011/07/retikulum-endoplasma.png
http://swift.cmbi.ru.nl/gv/students/mtom/cimage009.JPG
http://budisma.web.id/wp-content/uploads/2011/08/Gambar-1.9-Struktur-mitokondria-pada-sel.jpg
http://blog.uad.ac.id/bagusyudhaprasetiya/files/2011/12/images.jpg
http://www.easynotecards.com/uploads/690/33/_73f95729_132fb985e8a__8000_00000007.jpg
http://intranet.tdmu.edu.ua/
http://www.okc.cc.ok.us/biologylabs/Images/Cells_Membranes/diffusion.gif
http://www.okc.cc.ok.us/biologylabs/Images/Cells_Membranes/osmosis.gif
http://gustata.com/wp-content/uploads/2013/01/wpid-mikroskop.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar