BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Makalahinimembahastentangselsebagaistrukturaldanfungsionalorganisme.Yang
manaseladalah unit terkecildarimakhlukhidup.Setiaporganisme diduniainitersusunatassel-sel
yang
salingberintegrasimembentuksuatufungsitertentudalamtubuhmakhlukhidup.Baikorganismetingkatseluler(uniseluler) maupunorganismemultiseluler.Seldapatdigolongkanmenjadiduaberdasarkanadatidaknyamembrannukleus (membran inti), yaitu sel prokariot. Jenis sel yang
tidak dilengkapi dengan membran inti contohnya, sel hewan, tumbuhan dan fungi.Jadi, sel
merupakan unit dasar kehidupan secara struktur dan fungsional dari sebuah
organisme hidup.
Makalah ini
disusun untuk dapat menjelaskan sel bisa sebagai satuan struktural dan
fungsional terkecil dalam kehidupan.
B.
RUMUSAN MASALAH
- Bagaimana sejarah penemuan sel dan konsep sel?
- Apa saja perbedaan organel yang terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan?
- Apa saja fungsi organel sel pada tumbuhan dan hewan?
- Bagaimana cara isolasi sel untuk mendapatkan struktur dalam sel?
- Bagaimana proses difusi, osmosis, dan transfer aktif pada organismeberdasarkan praktikum?
- Apa saja prinsip klasifikasi dan diferensiasi sel?
- Bagaimana cara mikroskop untuk pengamatan sel?
- Apa saja manfaat alat optik (loupe dan mikroskop)?
C.
TUJUAN PENULISAN
- Menerangkan sejarah penemuan sel dan konsep sel.
- Membedakan organel yang terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan.
- Menyebutkan fungsi organel sel pada tumbuhan dan hewan.
- Menjelaskan cara isolasi sel untuk mendapatkan struktur dalam sel.
- Menjelaskan proses difusi, osmosis, dan transfer aktif pada organisme berdasarkan praktikum.
- Menjelaskan prinsip klasifikasi dan diferensiasi sel.
- Menggunakan mikroskop untuk pengamatan sel.
8.
Menjelaskan manfaat alat optik (loupe dan mikroskop).
D.
METODE
PEMECAHAN MASALAH
Metode pemecahan masalah
yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu dalam menjabarkan permasalahan
melalui bab pembahasan.
E.
METODE
PENULISAN
Metode penulisan makalah
ini adalah dengan literatur. Adapun literatur yang digunakan yaitu dari buku dan
internet.
BAB II
SEL SEBAGAI SATUAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL
2.1
IDENTITAS
A. Standar
Kompetensi
Mahasiswa mampu memahami sel sebagai satuan
fungsional organisme, prinsip-prinsip klasifikasi, diferensiasi, transfer
materi, dan energi pada organisme.
B. Kompetensi
Dasar
Mahasiswa mampu :
1. Menerangkan sejarah penemuan sel dan konsep
sel.
2. Membedakan organel yang terdapat pada sel
tumbuhan dan sel hewan.
3. Menyebutkan fungsi organel sel pada tumbuhan
dan hewan.
4. Menjelaskan cara isolasi sel untuk mendapatkan
struktur dalam sel.
5. Menjelaskan proses difusi, osmosis, dan
transfer aktif pada organismeberdasarkan praktikum.
6. Menjelaskan prinsip klasifikasi dan
diferensiasi sel.
7. Menggunakan mikroskop untuk pengamatan sel.
8. Menjelaskan manfaat alat optik (loupe dan
mikroskop).
C. Indikator
Keberhasilan Perkuliahan
Mahasiswa dapat :
1. Menerangkan sejarah penemuan sel dan konsep
sel.
2. Membedakan organel yang terdapat pada sel
tumbuhan dan sel hewan.
3. Menyebutkan fungsi organel sel pada tumbuhan
dan hewan.
4. Menjelaskan cara isolasi sel untuk mendapatkan
struktur dalam sel.
5. Menjelaskan proses difusi, osmosis, dan
transfer aktif pada organisme berdasarkan praktikum.
6. Menjelaskan prinsip klasifikasi dan
diferensiasi sel.
7. Menggunakan mikroskop untuk pengamatan sel.
8. Menjelaskan manfaat alat optik (loupe dan
mikroskop).
2.2
MATERI POKOK
1.
SejarahPenemuanSeldanKonsepSel
Tak dapat disangka setiap sel itu hidup, tetapi masing-masing
dikhususkan untuk melakukan satu atau beberapa fungsi bagi organisme yang
menjadikan sel itu bagiannya. Jadi setiap sel bergantung pada sel-sel lain
untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri (Kimball, John
W., 1983: 88).
A.
SejarahPenemuanSel
1.
Robert Hooke (1635 – 1703)
Istilah sel pertama
kali dikemukakan oleh Robert Hooke 1667, pada saat mengamati sayatan gabus
dengan mikroskop. Ia melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang disebutnya cella yang berarti kamar kecil (Reksoatmodjo,
S.M. Issoegianti,1993: 1).
2.
Antonie Van
Leeuwenhoek (1723)
SeorangahliasahlensadariBelanda, membuatmikroskopsederhana.Memeriksacairansetetes
air kolam mikroskopik“animalcules” (hewankecil)yang merupakanselbakteridan
orang yang pertama kali melukiskanbentuk-bentukbakteri.
3.
Robert Brown (1833)
IlmuwanSkotlandia yang pertama kali
menemukanintiselpadasayatanselanggrek.Intiseldisebutnyasebagainukleus.Nukleusinimerupakanstruktursel
yang sangatpentingbagikehidupan.
4.
Felix Durjadin (1835)
Di tahun 1835 Dujardin menyatakan bahwa di
dalam cella terdapat suatu zat yang
kental. Zat inilah yang sekarang dikenal dengan nama protoplasma. Di
pertengahan abad 19 itu tercetuslah yang menyatakan bahwa semua sel berasal
dari sel yang telah ada(Reksoatmodjo,
S.M. Issoegianti, 1993: 2).
5.
Johanes
Purkinje
Merupakanilmuwan yang
menyatakanbahawaisiseladalahprotoplasma.Protoplasmamerupakanbahanpentingpadasel
yang melangsungkankehidupan.
B.
KonsepSel
Secara singkat, dinyatakan bahwa sel merupakan
kesatuan struktural, fungsional, dan herediter yang terkecil; semua organisme,
tumbuhan, hewan, dan mikroba, terdiri dari sejumlah sel dengan sekresinya;
sel-sel hanya berasal dari sel yang ada sebelumnya, setiap sel memiliki
kehidupan sendiri disamping peranan gabungan di dalam organisme multisel.
2.
PerbedaanantaraSelTumbuhan denganSelHewan
Tabel
2.1 Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan
Sumber:
http://file.upi.edu/
3.
FungsiOrganelSelpada TumbuhandanHewan
a)
DindingSel
Gambar
3.1 Dinding Sel
Sumber:
https://lh4.googleusercontent.com/
Dindingselmerupakan bagian terluar sel yang tersusunataspolisakarida
(terdiriatashemiselulosadanpektin).Dindingseldibentukolehdiktiosom.Peran dinding sel adalah melindungi sel tumbuhan, mempertahankan
bentuknya, dan mencegah penghisapan air secara berlebihan (Campbell, N. A.,
dkk, 2008: 135).
Dinding sel tubuhan jauh
lebih tebal daripada membran plasma, yaitu berkisar antara 0,5 µm hingga
beberapa mikrometer.
b)
Membran
Plasma
Membran plasma adalah membran
pembatas yang terdiri dari fosfolipit, protein, dan dalam jumlah lebih kecil,
poliskarida. Membran sel (plasmalemma) berfungsi sebagai suatu sawar (barrier)
selektif yang mengatur perjalanan bahan-bahan tertentu ke dalam dan ke luar sel
tersebut. Tebal membran sel berkisar diantara 7,5 sampai 10 nm(Junqueira, Luis
C., 1991: 29).
Gambar 3.2 Membran Plasma
Sumber: http://110.138.206.53/
c)
Sitoplasma
Gambar 3.3 Sitoplasma
Sumber: http://makhrussains.files.wordpress.com/
Sitoplasma adalah cairan yang terdapat di dalam sel di
luar nukleus. Penyusun utama dari sitoplasma adalah 90% air. Sitoplasma terdiri
dari suatu matriks di dalam mana terdapat beberapa struktur yang di golongkan
menjadi 3 golongan: organel, inklusion, dan komponen lain. Komponen permanen
sitoplasma. Contoh-contohnya meliputi retikulum endoplasama, mitokondria,
aparatus golgi, lisosom(Junqueira, Luis
C., 1991: 27, 29).
d)
Nukleus
Gambar 3.4 Nukleus
Sumber: http://wordbiology.files.wordpress.com/
Selubungnukleusmelingkupinukleusdanmemisahkanisinyayang
disebutnukleoplasmadarisitoplasma. Di dalam nukleus terdapat nukleolus, yang merupakan tempat sejumlah komponen ribosom disintesis dan dirakit. Komponen-komponen ini kemudian
dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, tempat semuanya bergabung
menjadi ribosom.
Kadang-kadang terdapat lebih dari satu nukleolus,
bergantung pada spesiesnya dan
tahap reproduksi sel tersebut. Nukleus mengendalikan sintesis protein di dalam sitoplasma dengan cara mengirim molekul pembawa
pesan berupa RNA, yaitu mRNA, yang disintesis
berdasarkan "pesan" gen pada DNA. RNA ini lalu dikeluarkan ke sitoplasma melalui pori
nukleus dan melekat pada ribosom, tempat pesan genetik tersebut diterjemahkan
menjadi urutan asam amino
protein yang disintesis(Campbell, N. A., dkk, 2008: 120).
e)
Retikulum Endoplasma
Yaitustruktur yangberbentukbenang
yang bermuara di intisel, terdapat dua daerah RE yang struktur dan fungsinya
berbeda jelas, sekalipun tersambung: RE halus dan RE kasar. RE halus diberi
nama demikian karena permukaan sitoplasmanya tidak mempunyai ribosom. RE kasar
tampak kasar karena ribosom menonjol di permukaan sitoplasmik membran. Ribosom
juga dilekatkan pada sisi sitoplasmik membran luar selubung nukleus, yang
bertemu dengan RE kasar.
RE halus berfungsi dalam bermacam-macam proses metabolisme, termasuk
sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan menawarkan obat dan racun. Ribosom
terikat, ribosom yang terlihat dilekatkan pada RE. Membran retikulum endoplasma
kasar mempunyai ribosom yang melekat pada permukaan luar mereka(Campbell, N. A., dkk, 2008:122) (Junqueira,
Luis C., 1991: 36).
Gambar
3.5 Retikulum endoplasma
Sumber: http://anapu.files.wordpress.com/
f)
Ribosom
Ribosom merupakanstruktur yang
paling kecil yang tersuspensi di dalam sitoplasma.Fungsi ribosom sebagai tempat
sintesis protein. Sintesis protein seperti itu terjadi dalam ribosom secara
acak tersebar diseluruh sitoplasma. Dalam hal lain, protein yang baru disintesis
dikemasi dalam suatu organel yang dibatasi membran. Ribosom yang memsintesis protein-protein
ini terikat pada membran RE(Kimball, John W., 1983: 98).
g)
Periksisom
Periksisom besarnya hampir sama dengan lisosom (0,3-15
µm). Periksisom berperan dalam perubahan lemak menjadi karbon hidrat dan dalam
perubahan purin dalam sel. Sejumlah fungsi metabolik lainya dikerjakan peroksisom
dalam jaringan khusus atau organisme(Kimball, John W., 1983: 101).
h)
Aparatus Golgi
Gambar 3.6 Aparatus golgi
Sumber: http://swift.cmbi.ru.nl/
Terdiri dari saku pipih yang dibatasi membran.
berperan aktif dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi. Organ
ini dihubungkan dengan fungsi eksresi sel dan berfungsi menyelesaikan, menyortir,
dan mengirim produk sel(Kimball, John W., 1983: 99).
i)
Lisosom
Lisosom merupakan ruang pencernaan, kantong
membran enzim hidrolitik.Lisosom ini memecah makromelekul sel untuk daur ulang
dan juga subtansi yang ditelan oleh fagositosis. Lisosominijugadihasilkanolehaparatusgolgi
yang penuhdengan protein.Lisosom berfungsi dalam pencernaan intraseluler pada
berbagai keadaan (Campbell, N. A., dkk, 2008:124).
j)
Mitokondria
Mitokondria dan kroloplas
merupakan pentrasformasi energi yang utama dari sel. Mitokondria merupakan
tempat resprasi seluler dalam eukariota, memiliki membran luar dan membran
dalam yang terlipat menjadi krista. Sebagian reaksi pernapasan terjadi dalam
matriks mitokondria yang dilingkupi oleh membran dalam, dan yang lain
dikatalisi oleh enzim yang ada didalam membran dalam. Kloroplas, sejenis
plastida, mengandung klorofil dan pigmen lain, yang berfungsi dalam
fotosintesis (Campbell, N. A., dkk, 2008: 139).
Gambar 3.7 Mitokondria
Sumber: http://budisma.web.id/
k)
Kloroplas
Kloroplas terdapat dalam sel-sel
tumbuhan dan ganggang tertentu. Pada sel tumbuhan, kloroplas biasanya dijumpai
dalam bentuk cakram dengan diameter 5-8 µm dan tebal 2-4 µm.
Kloroplas dibatasi oleh membran
ganda, di dalamnya ada sistem luas membran interval yang terbenam dalam matriks
fluida yang disebut stroma. Klorofil menangkap energi matahari dan memungkinkan
digunakan untuk fotosintesis makanan. Jadi kloroplas merupakan tempat
fotosintesis(Kimball, John W., 1983: 97).
Gambar 3.9 Kloroplas
Sumber: http://blog.uad.ac.id/
l)
Vakuola
Gambar 3.10 Vakuola
Sumber: http://www.easynotecards.com/
Vakuola ialah organel sitoplasmik yang berisi
cairan. Dibatasi oleh membran yang mungkin identik dengan membran sel.
Sebenarnya, vakuola sering kali terbentuk karena pelipatan kedalam dan
pencubitan sepotong membran sel. Bahan makanan ataun buangan dapat ditemukan
dalam vakoula. Vakoula memiliki fungsi yang bermacam-macam dalam pemeliharaan
sel. Vakoula sentra sel tumbuhan berfungsi dalam penyimpanan, pembuangan
limbah, pertumbuhan sel dan perlindungan(Campbell, N. A., dkk, 2008:138) (Kimball, John W., 1983: 101).
m)
Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah silinder
protein yang terdapat padasel hewan dan tumbuhan. Diameter luarnya kira-kira 25
nm,diameter lumennya sekitar 15 nm. Panjangnya variabel tetapi tidak jarang
adanya mikrotubulus yang panjangnya, tetapi tidak jarang adanya mikrotubulus
yang panjangnya 1000 kali tebalnya (yaitu 25 µm panjangnya). Mikrotubulus juga
memainkan peranan yang sangat penting dalam pembelahansel. Mikrotubulus juga
digunakan dalam pembentukan sentriol, benda basal dan flagela(Kimball, John W., 1983: 163).
n)
Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah serat tipis panjang berdiameter 5-6 nm. Terdiri dari
protein yang disebut aktin. Banyak mikrofilamen membentuk kumpulan atau
jaringan pada berbagai tempat dalam sel. Adanya hal itu digabungkan dengan
gerak sel. Bila sel hewan membelah menjadi dua, misalnya, terbentuklah seberkas
mikrofilamen dan memisahkan kedua sel anak tersebut. Mikrofilamen berperan
untuk kontraksi, gerakan sel, terlibat dalam proses endositosis dan eksositosis
serta sebagai rangka sel (Kimball, John W., 1983: 102).
Di dalam sebagian terbesar sel, mikrofilamen ditemukan tersebar di dalam
sitoplasma seakann-akan secara tidak teratur (Junqueira, Luis C., 1991: 47)
4.
Isolasi Sel untuk Mendapatkan Struktur dalam
Sel
Isolasiseladalah proses
pengambilansuatupartikelseldaritempatasalnyauntukditelitilebihlanjut. Seldapatdiisolasidarisuspensijaringan. Ada duacaradalamisolasisel, yaitu :
1)
Fluorescence-Activated Cell Sorter
Prinsipmetodeiniialahmenggunakanantibodi yang berikatandenganzatfluoresenuntuk
melabelselspesifik.Suspensiseldilewatkanpadasinar laser dandibacaolehdetektor.Suspensi yang mengandungseldiberisinyalpositifataunegatifbergantungpadaselnyamengandungzatflurenseatautidak.Suspensikemudianmelewatialiranlistrikdandipisahkanketempatmasing-masingsesuaimuatannya.
2)
Laser Capture Microdissection
Prinsipmetodeinidigunakanuntukmemotongbagiantertentudanmemidahaknnyaketempatlain.
Contohnyamemisahkansel
tumor darijaringannya.
5.
TransportLewatMembran
Gambar 5.1 Transpor pasif Gambar
5.2 Transpor aktif
Sumber: http://intranet.tdmu.edu.ua/
5.1
TransporPasif
Proses perpindahanmolekultanpamenggunakanenergi
sel. Perpindahannya terjadi secara spontan. Terdiri atas difusi
dan osmosis.
a)
Difusi
Difusi merupakan proses penyebaran molekul zat dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah, tanpa menggunakan energi.
Difusi terjadi bila molekul atau ion bergerak searah dengan gradian atau
konsentrasi. Beberapa sel mampu meningkatkan permeabilitas membrannya terhadap
ion atau molekul tertentu yang menghasilkan difusi tertentu (Kimball, John W.,
1983: 140).
Gambar 5.3 Difusi
Sumber: http://www.okc.cc.ok.us/
b)
Osmosis
Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melalui
selaput yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat berkonsentrasi
tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah. Perlu ditekankan bahwa “konsentrasi”
disini, adalah konsentrasi pelarutnya, yaitu air dan bukan konsentrasi dari zat
yang larut (molekul, ion) dalam air itu. Pertukaran air dalam sel dan
lingkungannya adalah faktor yang begitu penting sehingga memerlukan suatu
penamaan khusus yaitu osmosis (Kimball, John W., 1983: 123).
Gambar 5.3 Osmosis
Sumber: http://www.okc.cc.ok.us/
5.2 Transpor Aktif
Beberapa
molekul dapat diangkut melalui membran sel melawan gradien konsentrasi jika
terdapat enzim yang cocok dan tersedia sumber energi(Kimball, John W., 1983: 140).
5.3
Endositosis
Banyak sel
menyelubungi bahan yang ada dalam CES (Cairan Ekstra Sel) dengan membentuk
lapukan-lapukan kedalam dari membran sel(Kimball, John W., 1983: 140)
5.4
Eksositosis
Beberapa
sel mengeluarkan bahan yang ada didalam kantong yang dilapisi oleh membran yang
menyatukan kantong-kantong ini dengan membran sel(Kimball, John W., 1983: 140).
6.
Prinsip KlasifikasidanDiferensiasiSel
Dalam banyak hal, diferensiasi terjadi sekali dan pada awal perkembangan.
Sebagai contoh mungkin tidak ada diferensiasi lebih lanjut lagi dari sel-sel
saraf setelah masa anak. Dalam kasus lain diferensiasi berlanjut dalam seluruh
kehidupan. Beberapa macam sel darah secara terus-menerus diganti sepanjang
kehidupan(Kimball, John W., 1983: 110).
7.
Penggunaan Mikroskop
untuk Pengamatan Sel
Ada beberapa masalah
utama yang berkaitan dengan pemakaian mikroskop elektron transmisi:
1)
Untuk pengoperasiannya diperlukan tenaga teknisi
yang terlatih;
2)
Alat ini sangat mahal;
3)
Memerlukan spesimen yang sangat tipis (yang
sangat didistorsi);
4)
Spesimen yang diamati harus berada dalam ruang
hampa agar elektron bergerak secara aktif;
5)
Oleh karena itu spesimen hidup tak dapat diamati;
6)
Bayangan yang dihasilkan tidak berwarna(Volk,
Wesley A., Wheeler, Margaret F., 1993: 27).
Gambar
7.1 Mikroskop
Sumber:
http://gustata.com/
8.
Manfaat Alat Optik
(Loupe dan Mikroskop)
Mikroskop
laboratorium yang lazim mempunyai tiga lensa obyektif: daya rendah, daya
tinggi, imersi minyak. Lensa terakhir adalah yang berdaya tertinggi diantara
ketiganya dan digunakan khusus untuk mengamati bakteri(Volk, Wesley A.,
Wheeler, Margaret F., 1993: 24).
Mikroskop laboratorium
monokuler (satu okuler) yang khas denngan memperlihatkan sifat-sifat optik dan
mekanik. Alat ini merupakan sarana yang mutlak diperlukan dalam laboratorium
mikrobiologi(Volk, Wesley A., Wheeler, Margaret F., 1993: 25).
2.1
STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran yang digunakan pada materi ini
yaitu dengan ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi (proses difusi dan
osmosis), praktikum (pada pembahasan perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan), dan
eksperimen. Model pembelajaran kooperatif dengan tipe pembelajarannya STAD dan
Team Work (masing-masing siswa berperan menjadi organel-organel sel dan
melakukan tugasnya masing-masing).
2.2
MEDIA PEMBELAJARAN
Media yang
digunakanadalahpresentasi power point,
transparansi, mikroskop, kacabendadankacapenutup, preparatjadi, charta, dan
LCD.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1.
Setiap sel bergantung pada
sel-sel lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri.
2.
Perbedaannya sel tumbuhan
memiliki dinding sel, vakuola berukuran besar, plastida, dan tidak memiliki
sentriol. Sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel, vakuola (kecuali pada
protozoa air tawar), plastida dan memiliki sentriol.
3.
Fungsi
sel pada tumbuhan dan hewan adalah kemampuansekresi, keaktifanseldalamproduksi protein, endokrin, pergerakan,
absorpsi, ekskresi, perlindungan, reproduksi, kematiansel, dansebagainya.
4.
Cara
dalam isolasi sel ada dua yaitu, Fluorescence-Activated Cell SorterdanLaser
Capture Microdissection.
5.
Difusi merupakan proses penyebaran molekul zat dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, tanpa menggunakan energi.Osmosis
adalah difusi air melalui selaput yang permeabel secara diferensial dari suatu
tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah. Pada transpor
aktif beberapa molekul dapat diangkut melalui membran sel melawan gradien
konsentrasi jika terdapat enzim yang cocok dan tersedia sumber energi.
6.
Selmakhlukhidupakanterusmembelahkemudianmelakukandiferensiasidanspesialisasi. Diferensiasi
adalah perkembangan sel menjadi bentuk yang khusus sehingga terjadi berbagai
macam bentuk sel.
7.
Untuk
pengoperasian mikroskop diperlukan tenaga teknisi yang terlatih, alat ini
sangat mahal, memerlukan spesimen yang sangat tipis (yang sangat didistorsi),
spesimen yang diamati harus berada dalam ruang hampa agar elektron bergerak
secara aktif, oleh karena itu spesimen hidup tak dapat diamati, dan bayangan
yang dihasilkan tidak berwarna.
8.
Mikroskoplaboratorium yang
lazimmempunyaitigalensaobyektif: dayarendah, dayatinggi, imersiminyak.
Lensaterakhiradalah yang
berdayatertinggidiantaraketiganyadandigunakankhususuntukmengamatibakteri.
3.2 Saran
Denganadanyamakalahinidiharapkan agar
kitadapatlebihmengetahuitentangseluk-belukselsebagaisuatu unit
dasarstrukturaldanfungsionalkehidupan.Olehkarenaitu, kitaseyogyanyamempelajaridanmemahamipembahasanmateridenganbaikuntukmempermudahpemahamankitapadatingkatsatuankehidupan
di
pembahasanselanjuntnya.Untukitukitaperlumemperbanyakrefrensiataupunbahanbacaanbaikitudaribukuatau
internet demi memperluaswawasankitamengenaiselsertapembahasansel yang
lebihkompleks.
DaftarPustaka
Campbell,N.A., dkk. 2008. Biologi Edisi 8 Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Fried, George H. dan G.J.
Hademenos.2005.Biologi Edisi kedua. Jakarta: Erlangga.
Junqueira, Luis C., Carneiro, Jose. 1982. Histologi Dasar Edisi 3. Jakarta:
Kedokteran EGC.
Kimball,
John W. 2000. BiologiJilid I. Jakarta:Erlangga.
Reksoatmodjo, S. M. Issogianti. 1993. Biologi Sel. Yogyakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Schlegel, Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum Edisi keenam. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Volk, Wesley A., Wheeler, Margaret F. 1993. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Sumber
Tabel dan Foto
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrDdxqjq6kBJbkvN-LC35hDm2viUfRaFHyq3sdB8m5nN5V9tKuMpniHlcqmbsLmRbf91rSWnbgAPwj1kaPFniS2Y1ldfFoaVSm0MbgZYplLVd7OFw1jjSAR7h9njC4I0F59mdkrLmu0iX3/s800/FastStoneEditor.jpg
http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/biologi/MO_75/images/gb3.oke.jpg
http://makhrussains.files.wordpress.com/2011/05/cytoplasm.gif
http://wordbiology.files.wordpress.com/2009/09/nucleus2.jpg
http://anapu.files.wordpress.com/2011/07/retikulum-endoplasma.png
http://swift.cmbi.ru.nl/gv/students/mtom/cimage009.JPG
http://budisma.web.id/wp-content/uploads/2011/08/Gambar-1.9-Struktur-mitokondria-pada-sel.jpg
http://blog.uad.ac.id/bagusyudhaprasetiya/files/2011/12/images.jpg
http://www.easynotecards.com/uploads/690/33/_73f95729_132fb985e8a__8000_00000007.jpg
http://intranet.tdmu.edu.ua/
http://www.okc.cc.ok.us/biologylabs/Images/Cells_Membranes/diffusion.gif
http://www.okc.cc.ok.us/biologylabs/Images/Cells_Membranes/osmosis.gif
http://gustata.com/wp-content/uploads/2013/01/wpid-mikroskop.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar