BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tahukah anda, bahwa di dalam tubuh
manusia terdiri atas dari ribuan bahkan jutaan sel. Sel-sel itu sendiri
seluruhnya adalah terdiri dari unsur-unsur kimia yang banyak jenis atau
macamnya. Unsur-unsur kimia tersebut berkelompok-kelompok menjadi satu,
bercampur, dan bereaksi serta berinteraksi antara unsur yang satu dengan unsur
yang lain, yang membentuk suatu susunan yang rumit tetapi terorganisasi dengan
rapi. Kombinasi yang demikian itu banyak jumlahnya dan beraneka ragam macamnya.
Di dalam tubuh kita sendiri
ataupun makhluk hidup yang lain terdapat unsur-unsur penyusun, yakni unsur makro dan unsur mikro yang dimana unsur-unsur
tersebut telah memiliki persentase dan fungsinya masing-masing dalam tubuh
organisme tersebut. Oleh karena itu unsur-unsur kimialah yang sebenarnya
merupakan bangunan dasar dalam tubuh kita dan makhluk hidup lain.
Selain itu dengan mempelajari
pentingnya unsur-unsur kimiawi dalam organisme, kita juga dapat mengambil
sebuah pelajaran dan pengetahuan serta dapat menyadari bahwa betapa besarnya
keagungan Tuhan Yang Maha Esa atas segala ciptaannya.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaiman penulisan zat kimia dalam tubuh organisme?
2. Bagaimanakah
peranan zat anorganik dalam tubuh organisme?
3. Apa saja macam-macam zat
organik dengan rumus kimianya dalam tubuh organisme?
4. Apa perbedaan molekul DNA dan
RNA ?
5. Bagaimana
reaksi metabolisme pada organisme ?
1.3
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui penulisan zat kimia dalam
tubuh organisme.
2. Mengetahui
peranan zat anorganik dalam tubuh organisme.
3. Mengetahui
macam-macam zat organik dengan rumus kimianya dalam tubuh organisme.
4. Mengetahui
perbedaan molekul DNA dan RNA.
5. Mengetahui
reaksi metabolisme pada organisme.
1.4
Metode Penulisan
Metode
yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan cara studi
kepustakaan, yaitu dengan mempelajari
buku-buku yang kami jadikan referensi dalam pengumpulan informasi dan data
yang ada kaitannya dengan masalah yang kami bahas
serta pencarian informasi melalui jalur internet.
BAB II
2.1
Unsur-unsur
kimia dalam organisme
Organisme
tersusun dari materi, yakni
segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Materi terdapat dalam
berbagai bentuk. Batuan,
logam, kayu, kaca, minyak, gas, dan
manusia hanyalah sedikit contoh dari
materi yang ragamnya tidak terhitung
(Campbell, 2002:24).
Unsur merupakan zat yang tidak dapat
dipecah lagi menjadi zat
lain dengan reaksi kimiawi.
Para kimiawan mengenal 92 unsur yang terdapat di alam, setiap unsur tersebut
memiliki lambang, biasanya huruf pertama atau dua huruf dari nama unsur tersebut. Sebagian lambang diturunkan dari bahasa Latin atau Jerman; misalnya, lambang untuk natrium adalah Na,
dari kata Latin
natrium (Campbell,
2002: 25).
Senyawa merupakan
zat yang terdiri atas dua unsur atau lebih yang dikombinasikan dengan rasio
tetap. Misalnya, garam dapur ialah natrium klorida (NaCl), suatu senyawa yang
tersusun dari unsur natrium (Na) dan klorin (Cl) dengan rasio 1:1 (Campbell,
2002: 25).
Kira-kira 25 dari 92 unsur alam diketahui
penting untuk kehidupan. Empat diantaranya-karbon (C), oksigen (O), hidrogen
(H), dan nitrogen (N) adalah unsur penyusun 96% materi hidup. Fosfor (P), sulfur
(S), kalsium (Ca), kalium (K) dan beberapa unsur lain merupakan bagian terbesar
dari 4% unsur tersisa dalam berat organisme (Campbell, 2002: 26).
2.2
Zat-zat Anorganik
Zat-zat anorganik adalah zat-zat yang sukar
bahkan tidak dapat diuraikan
oleh bakteri pengurai atau dekomposer
(“Bahan Ajar Biologi umum” oleh Dra.Noorhidayati, M.Si dan Dra.St.Wahidah
Arsyad, M.Pd 2013: 28). Zat anorganik adalah zat yang terbentuk dari proses
katabolisme zat organik. Zat-zat
anorganik tersebut adalah :
1.
Air
Air merupakan
komponen terpenting dalam kehidupan. Air
berperan
dalam proses-proses fotosintesis dan respirasi, selain itu air berperan sebagai
pelarut mineral dan karbohidrat yang diserap oleh tumbuhan. Air bertanggungjawab
sebagai medium yang berperan dalam beberapa reaksi biokimia yang terjadi di
dalam tubuh tumbuhan.
2. Mineral
Mineral merupakan komponen yang
diperlukan dalam jumlah kecil tetapi penting peranannya dalam metabolisme
tubuh. Mineral
merupakan salah satu zat yang diekskresikan berupa keringat melalui pori-pori
tubuh. Garam yang terlarut dalam air digunakan sebagai elektrolit dalam tubuh. Mineral
penting untuk pembentukan hormon,tulang, gigi, dan darah.
2.3 Zat-zat Organik
Zat organik adalah zat yang pada
umumnya merupakan bagian dari binatang atau tumbuh tumbuhan. Komponen utama zat organik adalah
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Zat organik adalah zat yang
terbentuk dari proses anabolisme zat anorganik. Zat organik meliputi karbohidrat, lemak, protein, asam nukleat dan zat
organik lainnya (“Bahan
Ajar Biologi umum” oleh Dra.Noorhidayati, M.Si dan Dra.St.Wahidah Arsyad, M.Pd
2013: 19).
1.
Karbohidrat
Molekul karbohidrat adalah substansi yang terdiri atas
atom-atom karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O). Semua karbohidrat dapat
dirumuskan sebagai Cn(H2O)m.
Klasifikasi
Karbohidrat :
a) Monosakarida
Monosakarida
ialah karbohidrat sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri dari atas
beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis
dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida umumnya memiliki rumus molekul yang merupakan
beberapa kelipatan CH2O. Contoh terpenting dari monosakarida
adalah glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Ketiga-tiganya merupakan isomer dengan
rumus C6H12O6. (Prof. Dr. Anna Poedjiadi,
2006: 26).
b) Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh
suatu ikatan glikosidik, ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui
reaksi dehidrasi. Misalnya, maltosa merupakan suatu disakarida yang
dibentuk melalui penyatuan dua molekul glukosa. Laktosa terdiri atas sebuah
molekul glukosa yang berikatan dengan sebuah molekul galaktosa. Disakarida yang
paling banyak di alam adalah sukrosa, yaitu gula yang sehari-hari kita
konsumsi. Kedua monumernya adalah glukosa dan fruktosa. Maltosa, laktosa, dan
sukrosa mempunyai rumus molekul C12H22O11 (Champbell,
2002: 67).
c)
Polisakarida
Polisakarida adalah makromolekul, polimer dengan beberapa ratus sampai beberapa ribu monosakarida yang
dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida lain berfungsi sebagai
materi pembangun ( penyusun ) untuk struktur yang melindungi sel atau
keseluruhan organisme. Arsitektur dan fungsi suatu polisakarida ditentukan oleh
monomer gulanya dan oleh posisi ikatan glikosidiknya. Beberapa polisakarida
yang penting diantaranya ialah amilum, glikogen, dan selulosa. Rumus umum
polisakarida yaitu C6H10O5 (Campbell, 2002:
67).
2.
Lemak
Lemak disusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil: gliserol dan asam lemak. Gliserol adalah
sejenis
alkohol yang
memiliki tiga
karbon. Sedangkan asam lemak memiliki kerangka karbon panjang, umumnya 16 sampai 18 atom karbon. Ikatan
C-H nonpolar yang terdapat pada ekor asam lemak itu menyebabkan lemak bersifat hidrofobik (Campbell, 2002: 70).
Berdasarkan tingkat kejenuhannya lemak dibedakan menjadi
asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Hal ini mengacu pada struktur rantai
hidrokarbon asam lemak. Jika tidak ada ikatan rangkap di antara atom-atom karbon maka disebut asam
lemak jenuh. Sedangkan jika terdapat satu atau lebih ikatan rangkap maka
disebut asam
lemak tak jenuh (Campbell,
2002: 70).
3.
Protein
Protein meliputi lebih dari 50% bobot kering sebagian besar sel, dan molekul ini
sangat berguna sebagai alat bantu dalam hampir setiap hal yang dilakukan oleh organisme. Protein
merupakan polimer
yang dibangun
dari kumpulan 20
asam amino yang saling berikatan. Polimer asam amino disebut polipeptida. Suatu
protein terdiri atas satu atau lebih polipeptida yang terlipat dan terbelit
membentuk suatu kesesuaian yang spesifik.. Ada tiga golongan protein yaitu protein sederhana, protein
gabungan, dan protein tambahan (Campbell, 2002: 73).
4.
Asam Nukleat
Terdapat
dua jenis asam nukleat: asam deoksiribonukleat (DNA)
dan asam ribonukleat (RNA).
Asam nukleat merupakan polimer dari monomer-monomer yang disebut nukleotida. Masing-masing
nukleotida sendiri terdiri atas tiga bagian:
basa
nitrogen, gula pentosa (gula berkarbon lima), dan gugus fosfat (Biologi,
82, Campbell).
Terdapat dua keluarga basa nitrogen: pirimidin dan purin. Anggota keluarga pirimidin adalah sitosin (C), timin
(T), dan
urasil (U). Yang termasuk purin adalah adenin (A), dan guanin (G). Adenin,
guanin, dan sitosin ditemukan pada kedua jenis asam nukleat. Timin hanya
ditemukan dalam DNA dan urasil hanya ditemukan pada RNA (Campbell,
2002: 83).
Pentosa yang berikatan dengan basa nitrogen adalah ribosa
pada nukleotida RNA dan deoksiribosa pada molekul DNA. Perbedaan satu-satunya
antara kedua gula ini adalah bahwa deoksiribosa tidak memiliki satu atom
oksigen pada karbon nomor duanya yang membuat namanya disebut deoksi (Campbell,
2002: 83).
Dalam suatu polimer asam nukleat atau polinukleotida,
nukleutida-nukleutida dihubungkan dengan ikatan kovalen yang disebut ikatan
fosfodiester antara fosfat dari suatu nukleotida dan gula dari nukleotida
berikutnya (Campbell, 2002: 83).
.
5. Zat Organik Lainnya
Zat organik
lainnya seperti pigmen dan klorofil.
2.4 Perbedaan Molekul DNA dan RNA
No
|
Perbedaan
|
DNA
|
RNA
|
1.
|
Letak
|
Di dalam
inti sel, mitokondria
|
Di dalam
sitoplasma (dalam ribosom) dan dalam inti sel
|
2.
|
Gula
|
Deoksiribosa
|
Ribosa
|
3.
|
Basa N
|
Purin: adenin, guanin
Pirimidin:
sitosin, timin
|
Purin: adenin, guanin
Pirimidin:
sitosin, urasil
|
4.
|
Bentuk
|
Pita ganda
yang memilin panjang
|
Pita tunggal yang memilin pendek
|
5.
|
Fungsi
|
Penentu
macam protein yang akan disintesis
|
Mensintesis
protein
|
6.
|
Kadar
|
Tidak
dipengaruhi sintesis protein
|
Dipengaruhi
sintesis
protein
|
2.5
REAKSI-REAKSI DALAM METABOLISME
Keseluruhan proses kimiawi dalam organisme disebut
metabolisme. Metabolisme secara keseluruhan mengelola sumber daya materi dan
energi bagi sel. Secara umum metabolisme dibedakan menjadi 2 macam yaitu
katabolisme dan anabolisme (Campbell, 2002: 153).
1. Katabolisme
Katabolisme merupakan proses pelepasan energi melalui
penguraian molekul kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Reaksi
penguraian energi pada katabolisme, secara umum dikenal dengan proses respirasi
aerob dan respirasi anaerob (Campbell, 2002: 159).
a) Respirasi
Aerob
Respirasi
aerob hanya dapat berlangsung dengan oksigen bebas. (Campbell, 2002: 153). Respirasi
terdiri dari tiga tahapan metabolik : glikolisis, siklus krebs, dan rantai
transpor elektron.
· Glikolisis
Gilikolisis
terjadi didalam sitosol, mengawali perombakan dengan pemecahan glukosa menjadi
dua molekul senyawa yang disebut piruvat. Hasil selisih energi dari glikolisis,
perrmolekul glukosa, ialah 2 ATP dan 2 NADH (Campbell, 2002: 164).
·
Siklus Krebs
Setelah memasuki mitokondria, piruvat diubah menjadi
suatu senyawa asetil CoA (Biologi, 168, Campbell). Asetat berkarbon-2 asetil
CoA bergabung dengan oksaloasetat berkarbon-4 untuk membentuk sitrat
berkarbon-6, yang dirombak kembali menjadi oksaloasetat. Siklus ini melepaskan
CO2, membentuk 1 ATP melalu fosforilasi tingkat-substrat, dan
melewatkan elektron ke 3 NAD+ dan 1 FAD (Campbell, 2002: 178).
·
Transpor Elektron
Rantai transpor elektron adalah serangkaian pembawa
elektron di dalam Krista mitokondria. NADH dan FADH2 mentransfer
elektron. Energi dilepaskan dan diambil sebagai elektron-elektron yang
berpindah dari energi yang lebih tinggi ke tempat energy yang lebih rendah.
Kemudian, energi ini akan digunakan untuk memproduksi ATP. Oksigen aksirnya
muncul sebagai akseptor elektron terakhir dari rantai elektron. Berkombinasi
dengan ion (H+) memproduksi air (Sylvia S Mater, 2007:99)
Sumber:
Campbell, 2002:164
Gambar
1.1 Mekanisme respirasi seluler
b)
Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob berlangsung tanpa bantuan oksigen. Proses
penguraian pada respirasi anaerob disebut juga fermentasi (Champbell, 2002: 159).
·
Fermentasi Asam Laktat
Selama fermentasi asam laktat, piruvat di reduksi langsung
oleh NADH untuk membentuk laktat sebagai produk limbahnya, tanpa melepas C02(Campbell,
2002: 174).
·
Fermentasi Alkohol
Pada fermentasi alkohol piruvat berubah menjadi etanol
dalam dua langkah. Langkah pertama melepaskan karbon dioksida dari piruvat,
yang diubah menjadi senyawa asetaldehida berkarbondua. Dalam langkah kedua,
asetaldehida direduksi oleh NADH menjadi etanol (Campbell, 2002: 174).
2.
Anabolisme
Anabolisme merupakan reaksi pembentukan molekul
kompleks dari molekul-molekul sederhana tersebut dapat ditransportasikan dari
luar sel atau mungkin diperoleh dari reaksi katabolisme. Anabolisme di perlukan
untuk pertumbuhan organisme dan pemeliharaaan jaringan (“Bahan Ajar Biologi umum” oleh
Dra.Noorhidayati, M.Si dan Dra.St.Wahidah Arsyad, M.Pd 2013: 23). Contoh
anabolisme adalah sebagai berikut:
a) Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses pembuatan molekul
glukosa dari CO2 dan H2O dengan bantuan klorofil dan
energi cahaya. Proses ini menghasilkan karbohidrat yang digunakan sebagai
sumber enrgi bagi setiap organisme. Pada umumnya fotosintesis terjadi pada
bagian tubuh (daun, batang, bunga, atau buah) yang berwarna hijau, tepatnya
organel yang disebut kloroplas. Kloroplas terdiri atas membran ganda yang
melingkupi ruangan yang berisi cairan yang disebut stroma. Membran tersebut
membentuk suatu sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai suatu bangunan
yang disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat
berlapis-lapis dan membentuk apa yang disebut grana. Klorofil terdapat pada
membrane tilakoid dan pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung
dalam tilakoid, sedang pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintesis
berlangsung di stroma ((“Bahan Ajar Biologi umum” oleh Dra.Noorhidayati, M.Si
dan Dra.St.Wahidah Arsyad, M.Pd 2013: 24).
b) Kemosintesis
Sumber energi pada
proses reaksi penyusunan (sintesis) molekul gula (karbohidrat) dari molekul CO2
dan H2O yang berlangsung didalam sel makhluk hidup adalah
cahaya (foton) matahari, tetapi tidak semua makhluk hidup menggunakan cahaya
sebagai sumber energinnya. Contohnya pada beberapa mikroorganisme seperti
bakteri belerang, bakteri nitrit, bakteri nitrat, dan bakteri besi memperoleh
energi dengan cara mengoksidasi senyawa kimia. Jadi, jika pada proses
penyusunan bahan organik yang menggunakan sumber energi dengan cara
pengoksidasian (pemecahan) senyawa kimia disebut (kemositensis).
c) Glukoneogenesis
Glukoneogenesis merupakan reaksi
pembentukan glukosa dari senyawa selain glikogen seperti asam amino dan
lemak. Proses glukoneogenesis berlangsung terutama dalam hati. Asam laktat yang
terjadi pada proses glikolisis dapat dibawa oleh darah ke hati. Di sini asam
laktat diubah menjadi glukosa kembali melalui serangkaian reaksi dalam suatu
proses yaitu glukoneogenesis (pembentukan gula baru).
Glukoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal,
menyediakan suplai glukosa yang tetap. Kebanyakan karbon yang digunakan untuk
sintesis glukosa akhirnya berasal dari katabolisme asam amino. Laktat yang
dihasilkan dalam sel darah merah dan otot dalam keadaan anaerobik juga dapat
berperan sebagai substrat untuk glukoneogenesis. Glukoneogenesis mempunyai
banyak enzim yang sama dengan glikolisis, tetapi demi alasan termodinamika dan
pengaturan, glukoneogenesis bukan kebalikan dari proses glikolisis karena ada
tiga tahap reaksi dalam glikolisis yang tidak reversibel, artinya diperlukan
enzim lain untuk reaksi kebalikannya.
d)
Sintesis Lemak
Lemak dapat disentesis dari asam
lemak dan gliserol. Selain itu, lemak juga dapat disentesis dari protein dan
karbohidrat karena dalam metabolisme ketiga zat tersebut bertemu di dalam daur
Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama
siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa
tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak
dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari
lemak dan protein dan seterusnya.
-
Sintesis Lemak dari
Karbohidrat:
Glukosa diurai menjadi piruvat ———> gliserol.
Glukosa diubah ———> gula fosfat ———> asetilKo-A ———> asam lemak.
Glukosa diurai menjadi piruvat ———> gliserol.
Glukosa diubah ———> gula fosfat ———> asetilKo-A ———> asam lemak.
- Gliserol + asam lemak ———> lemak.
-
Sintesis Lemak dari
Protein:
Protein ————————> Asam Amino
protease
Protein ————————> Asam Amino
protease
Sebelum terbentuk lemak asam amino
mengalami deaminasi lebih dahulu, setelah itu memasuki daur Krebs. Banyak jenis
asam amino yang langsung ke asam piruvat ———>
Asetil Ko-A. Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai
menjadi Asam pirovat, selanjutnya asam piruvat ——>
gliserol ——>
fosfogliseroldehid Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami
esterifkasi membentuk lemak. Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori)
cadangan. Nilai kalorinya lebih tinggi daripada karbohidrat. 1 gram lemak
menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya menghasilkan 4,1
kalori saja.
e)
Sintesis Protein
Secara
umum, proses sintesis protein meliputi tiga tahapan utama yaitu :
1)
Replikasi DNA
Pada saat replikasi berlangsung,
DNA induk membentuk kopian DNA anak yang sama persis sehingga DNA induk
berfungsi sebagai cetakan untuk pembentukan DNA baru (Triwibowo Yuwono, 2005: 94)
2) Proses Transkripsi
Transkripsi adalah proses penyalinan
kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA menjadi molekul RNA.Proses transkripsi terjadi di dalam nukleus. Pertama,
enzim polimerase akan masuk diantara double heliks dan menempel pada sisi DNA
sense. Enzim polimerase akan mencetak/ mengkopi kode genetik DNA seperti yang
ada pada DNA non sense dengan jalan DNA sense sebagai cetakan (Triwibowo Yuwono, 2005: 133)
Proses
pencetakan ini dimulai dari start kodon pada mRNA yaitu AUG lalu proses
pengkopian ini berakhir pada stop kodon yaitu UAG, UAA,atau UGA. Proses
transkripsi selesai lalu mRNA keluar dari nukleus.
2. Proses Translasi
Translasi
adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino
yang menyusun suatu polipeptida atau protein. Setelah mRNA keluar dari nukleus, mRNA ke sitoplasma membawa kode genetik lalu menempel pada ribosom. Setelah itu
tRNA yang tersebar di sitoplasma akan menghampiri mRNA dengan membawa pasangan
yang sesuai dengan kode genetik mRNA. Setelah itu asam amino yang dibawa
oleh masing-masing tRNA akan berikatan membentuk rantai polipeptida maka
selesailah proses tanslasi sehingga terbentuk polipeptida atau
protein (Triwibowo Yuwono, 2005: 209
– 212)
DNA
Sintesis dalam nukleus
|
mRNA
Sitoplasma
Pergerakan ke
dalam sitoplasma melalui pori nukleus
|
Ribosom
Sintesis protein
|
Polipeptida
Sumber
: Campbell, 2002:83
Gambar 1.2 Mekanisme sintesis protein
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
1.
Unsur merupakan bahan yang tidak dapat
dipecah lagi menjadi bahan
lain dengan reaksi kimiawi. Kira-kira 25
dari 92 unsur alam diketahui penting untuk kehidupan. Diantaranya adalah karbon
(C), oksigen (O), hidrogen (H), dan nitrogen (N), fosfor (P), sulfur (S),
kalsium (Ca), kalium (K).
2.
Zat-zat anorganik contohnya adalah air, mineral, suhu, dan asam klorida (HCl). Fungsi air
diantaranya adalah berperan dalam
proses-proses fotosintesis dan respirasi. Mineral berperan penting untuk pembentukan hormon, tulang, gigi, dan darah.
Suhu berpengaruh
terhadap kerja enzim. Dan Asam klorida (HCl) untuk mengasamkan kandungan dalam
lambung.
3.
Zat organik meliputi karbohidrat, lemak, protein, asam nukleat dan zat
organik lainnya.
4.
Perbedaan molekul DNA dan RNA adalah dari segi letak,
gula penyusunnya, basa nitrogen, bentuk, fungsi, dan kadarnya.
5.
Reaksi metabolisme
meliputi dua reaksi yaitu katabolisme dan anabolisme. Contoh katabolisme adalah
respirasi dan fermentasi. Dan contoh anabolisme adalah fotosintesis,
kemosintesis, glukoneogenesis, sintesis lemak dan sintesis protein.
3.2
SARAN
Perlu
diadakan kajian kepustakaan lebih lanjut mengenai materi komposisi kimiawi dalam organisme.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, Reece, Mitchell. 2002.
Biologi (Biologi
(Edisi Kelima-Jilid 1). Jakarta: Erlangga
Mader, Sylvia S. 2007. Essentials of Biology. Amerikas:
McGraw-Hill
Noorhidayati dan Arsyad,
St.Wahidah. 2013. Bahan Ajar Biologi.
Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat
Poedjiadi, Anna. 2006. Dasar-dasar biokimia. Jakarta:
Universitas Indonesia
Yuwono, Triwibowo. 2005. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar