Jumat, 14 Maret 2014

Unsur-unsur Kimia dalam Organisme


           BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
              Tahukah anda, bahwa di dalam tubuh manusia terdiri atas dari ribuan bahkan jutaan sel. Sel-sel itu sendiri seluruhnya adalah terdiri dari unsur-unsur kimia yang banyak jenis atau macamnya. Unsur-unsur kimia tersebut berkelompok-kelompok menjadi satu, bercampur, dan bereaksi serta berinteraksi antara unsur yang satu dengan unsur yang lain, yang membentuk suatu susunan yang rumit tetapi terorganisasi dengan rapi. Kombinasi yang demikian itu banyak jumlahnya dan beraneka ragam macamnya.
              Di dalam tubuh kita sendiri ataupun makhluk hidup yang lain terdapat unsur-unsur penyusun, yakni unsur  makro dan unsur mikro yang dimana unsur-unsur tersebut telah memiliki persentase dan fungsinya masing-masing dalam tubuh organisme tersebut. Oleh karena itu unsur-unsur kimialah yang sebenarnya merupakan bangunan dasar dalam tubuh kita dan makhluk hidup lain.
              Selain itu dengan mempelajari pentingnya unsur-unsur kimiawi dalam organisme, kita juga dapat mengambil sebuah pelajaran dan pengetahuan serta dapat menyadari bahwa betapa besarnya keagungan Tuhan Yang Maha Esa atas segala ciptaannya.

1.2  Rumusan Masalah

1.      Bagaiman penulisan zat kimia dalam tubuh organisme?
2.      Bagaimanakah peranan zat anorganik dalam tubuh organisme?
3.      Apa saja macam-macam zat organik dengan rumus kimianya dalam tubuh organisme?
4.      Apa perbedaan molekul DNA dan RNA ?
5.      Bagaimana reaksi metabolisme pada organisme ?



1.3  Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui penulisan zat kimia dalam tubuh organisme.
2.      Mengetahui peranan zat anorganik dalam tubuh organisme.
3.      Mengetahui macam-macam zat organik dengan rumus kimianya dalam tubuh organisme.
4.      Mengetahui perbedaan molekul DNA dan RNA.
5.      Mengetahui reaksi metabolisme pada organisme.

1.4  Metode Penulisan
Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan cara studi kepustakaan, yaitu dengan mempelajari buku-buku yang kami jadikan referensi dalam pengumpulan informasi dan data yang ada kaitannya dengan masalah yang kami bahas serta pencarian informasi melalui jalur internet.


 BAB II
2.1 Unsur-unsur kimia dalam organisme

Organisme tersusun dari materi, yakni segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Materi terdapat dalam berbagai bentuk. Batuan, logam, kayu, kaca, minyak, gas, dan manusia hanyalah sedikit contoh dari materi yang ragamnya tidak terhitung (Campbell, 2002:24).
Unsur merupakan zat yang tidak dapat dipecah lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimiawi. Para kimiawan mengenal 92 unsur yang terdapat di alam, setiap unsur tersebut memiliki lambang, biasanya huruf pertama atau dua huruf  dari nama unsur tersebut. Sebagian lambang diturunkan dari bahasa Latin atau Jerman; misalnya, lambang untuk natrium adalah Na, dari kata Latin natrium (Campbell, 2002: 25).
Senyawa merupakan zat yang terdiri atas dua unsur atau lebih yang dikombinasikan dengan rasio tetap. Misalnya, garam dapur ialah natrium klorida (NaCl), suatu senyawa yang tersusun dari unsur natrium (Na) dan klorin (Cl) dengan rasio 1:1 (Campbell, 2002: 25).
                Kira-kira 25 dari 92 unsur alam diketahui penting untuk kehidupan. Empat diantaranya-karbon (C), oksigen (O), hidrogen (H), dan nitrogen (N) adalah unsur penyusun 96% materi hidup. Fosfor (P), sulfur (S), kalsium (Ca), kalium (K) dan beberapa unsur lain merupakan bagian terbesar dari 4% unsur tersisa dalam berat organisme (Campbell, 2002: 26).

2.2  Zat-zat Anorganik
Zat-zat anorganik adalah zat-zat yang sukar bahkan tidak dapat diuraikan oleh bakteri pengurai atau dekomposer (“Bahan Ajar Biologi umum” oleh Dra.Noorhidayati, M.Si dan Dra.St.Wahidah Arsyad, M.Pd 2013: 28). Zat anorganik adalah zat yang terbentuk dari proses katabolisme zat organik.  Zat-zat anorganik tersebut adalah :

1.    Air
Air merupakan komponen terpenting dalam kehidupan. Air berperan dalam proses-proses fotosintesis dan respirasi, selain itu air berperan sebagai pelarut mineral dan karbohidrat yang diserap oleh tumbuhan. Air bertanggungjawab sebagai medium yang berperan dalam beberapa reaksi biokimia yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan.      
2.    Mineral
Mineral merupakan komponen yang diperlukan dalam jumlah kecil tetapi penting peranannya dalam metabolisme tubuh. Mineral merupakan salah satu zat yang diekskresikan berupa keringat melalui pori-pori tubuh. Garam yang terlarut dalam air digunakan sebagai elektrolit dalam tubuh. Mineral penting untuk pembentukan hormon,tulang, gigi, dan darah.

2.3  Zat-zat Organik
Zat organik adalah zat yang pada umumnya merupakan bagian dari binatang atau tumbuh tumbuhan. Komponen utama zat organik adalah karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Zat organik adalah zat yang terbentuk dari proses anabolisme zat anorganik. Zat organik meliputi karbohidrat, lemak, protein, asam nukleat dan zat organik lainnya (“Bahan Ajar Biologi umum” oleh Dra.Noorhidayati, M.Si dan Dra.St.Wahidah Arsyad, M.Pd 2013: 19).



1.              Karbohidrat
Molekul karbohidrat adalah substansi yang terdiri atas atom-atom karbon (C),  hidrogen (H), dan oksigen (O). Semua karbohidrat dapat dirumuskan sebagai Cn(H2O)m.
Klasifikasi Karbohidrat :
a)    Monosakarida
Monosakarida ialah karbohidrat sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri dari atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida umumnya memiliki rumus molekul yang merupakan beberapa kelipatan CH2O. Contoh terpenting dari monosakarida adalah glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Ketiga-tiganya merupakan isomer dengan rumus C6H12O6. (Prof. Dr. Anna Poedjiadi, 2006: 26).

b)   Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh suatu ikatan glikosidik, ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui reaksi dehidrasi. Misalnya, maltosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk melalui penyatuan dua molekul glukosa. Laktosa terdiri atas sebuah molekul glukosa yang berikatan dengan sebuah molekul galaktosa. Disakarida yang paling banyak di alam adalah sukrosa, yaitu gula yang sehari-hari kita konsumsi. Kedua monumernya adalah glukosa dan fruktosa. Maltosa, laktosa, dan sukrosa mempunyai rumus molekul C12H22O11 (Champbell, 2002: 67).

c)    Polisakarida
Polisakarida adalah makromolekul, polimer dengan beberapa ratus  sampai beberapa ribu monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida lain berfungsi sebagai materi pembangun ( penyusun ) untuk struktur yang melindungi sel atau keseluruhan organisme. Arsitektur dan fungsi suatu polisakarida ditentukan oleh monomer gulanya dan oleh posisi ikatan glikosidiknya. Beberapa polisakarida yang penting diantaranya ialah amilum, glikogen, dan selulosa. Rumus umum polisakarida yaitu C6H10O5 (Campbell, 2002: 67).


2.    Lemak
Lemak disusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil: gliserol dan asam lemak. Gliserol adalah sejenis alkohol yang memiliki tiga karbon. Sedangkan asam lemak memiliki kerangka karbon panjang, umumnya 16 sampai 18 atom karbon. Ikatan C-H nonpolar yang terdapat pada ekor asam lemak itu menyebabkan lemak bersifat hidrofobik (Campbell, 2002: 70).
Berdasarkan tingkat kejenuhannya lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Hal ini mengacu pada struktur rantai hidrokarbon asam lemak. Jika tidak ada ikatan rangkap di antara atom-atom karbon maka disebut asam lemak jenuh. Sedangkan jika terdapat satu atau lebih ikatan rangkap maka disebut asam lemak tak jenuh  (Campbell, 2002: 70).

3.    Protein
Protein meliputi lebih dari 50% bobot kering sebagian besar sel, dan molekul ini sangat berguna sebagai alat bantu dalam hampir setiap hal  yang dilakukan oleh organisme. Protein merupakan polimer yang dibangun dari kumpulan 20 asam amino yang saling berikatan. Polimer asam amino disebut polipeptida. Suatu protein terdiri atas satu atau lebih polipeptida yang terlipat dan terbelit membentuk suatu kesesuaian yang spesifik.. Ada tiga golongan protein yaitu protein sederhana, protein gabungan, dan protein tambahan (Campbell, 2002: 73).

4.    Asam Nukleat
Terdapat dua jenis asam nukleat: asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Asam nukleat merupakan polimer dari monomer-monomer yang disebut nukleotida. Masing-masing nukleotida sendiri terdiri atas tiga bagian:  basa nitrogen, gula pentosa (gula berkarbon lima), dan gugus fosfat (Biologi, 82, Campbell).
Terdapat dua keluarga basa nitrogen: pirimidin dan purin. Anggota keluarga pirimidin adalah sitosin (C), timin (T), dan urasil (U). Yang termasuk purin adalah adenin (A), dan guanin (G). Adenin, guanin, dan sitosin ditemukan pada kedua jenis asam nukleat. Timin hanya ditemukan dalam DNA dan urasil hanya ditemukan pada RNA (Campbell, 2002: 83).
Pentosa yang berikatan dengan basa nitrogen adalah ribosa pada nukleotida RNA dan deoksiribosa pada molekul DNA. Perbedaan satu-satunya antara kedua gula ini adalah bahwa deoksiribosa tidak memiliki satu atom oksigen pada karbon nomor duanya yang membuat namanya disebut deoksi (Campbell, 2002: 83).
Dalam suatu polimer asam nukleat atau polinukleotida, nukleutida-nukleutida dihubungkan dengan ikatan kovalen yang disebut ikatan fosfodiester antara fosfat dari suatu nukleotida dan gula dari nukleotida berikutnya (Campbell, 2002: 83).
.
5.    Zat Organik Lainnya
Zat organik lainnya seperti pigmen dan klorofil.

2.4  Perbedaan Molekul DNA dan RNA
No
Perbedaan
DNA
RNA
1.
Letak
Di dalam inti sel, mitokondria
Di dalam sitoplasma (dalam ribosom) dan dalam inti sel
2.
Gula
Deoksiribosa
Ribosa
3.
Basa N
Purin: adenin, guanin
Pirimidin: sitosin, timin
Purin: adenin, guanin
Pirimidin: sitosin, urasil
4.
Bentuk
Pita ganda yang memilin panjang
Pita tunggal yang memilin pendek
5.
Fungsi
Penentu macam protein yang akan disintesis
Mensintesis protein
6.
Kadar
Tidak dipengaruhi sintesis protein
Dipengaruhi sintesis protein


2.5              REAKSI-REAKSI DALAM METABOLISME
Keseluruhan proses kimiawi dalam organisme disebut metabolisme. Metabolisme secara keseluruhan mengelola sumber daya materi dan energi bagi sel. Secara umum metabolisme dibedakan menjadi 2 macam yaitu katabolisme dan anabolisme (Campbell, 2002: 153).
1.    Katabolisme
Katabolisme merupakan proses pelepasan energi melalui penguraian molekul kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Reaksi penguraian energi pada katabolisme, secara umum dikenal dengan proses respirasi aerob dan respirasi anaerob (Campbell, 2002: 159).

a)    Respirasi Aerob
Respirasi aerob hanya dapat berlangsung dengan oksigen bebas. (Campbell, 2002: 153). Respirasi terdiri dari tiga tahapan metabolik : glikolisis, siklus krebs, dan rantai transpor elektron.

·      Glikolisis
Gilikolisis terjadi didalam sitosol, mengawali perombakan dengan pemecahan glukosa menjadi dua molekul senyawa yang disebut piruvat. Hasil selisih energi dari glikolisis, perrmolekul glukosa, ialah 2 ATP dan 2 NADH (Campbell, 2002: 164). 
·       Siklus Krebs
Setelah memasuki mitokondria, piruvat diubah menjadi suatu senyawa asetil CoA (Biologi, 168, Campbell). Asetat berkarbon-2 asetil CoA bergabung dengan oksaloasetat berkarbon-4 untuk membentuk sitrat berkarbon-6, yang dirombak kembali menjadi oksaloasetat. Siklus ini melepaskan CO2, membentuk 1 ATP melalu fosforilasi tingkat-substrat, dan melewatkan elektron ke 3 NAD+ dan 1 FAD (Campbell, 2002: 178).

·       Transpor Elektron
Rantai transpor elektron adalah serangkaian pembawa elektron di dalam Krista mitokondria. NADH dan FADH2 mentransfer elektron. Energi dilepaskan dan diambil sebagai elektron-elektron yang berpindah dari energi yang lebih tinggi ke tempat energy yang lebih rendah. Kemudian, energi ini akan digunakan untuk memproduksi ATP. Oksigen aksirnya muncul sebagai akseptor elektron terakhir dari rantai elektron. Berkombinasi dengan ion (H+) memproduksi air (Sylvia S Mater, 2007:99)

                                                                 Sumber: Campbell, 2002:164
Gambar 1.1 Mekanisme respirasi seluler


b)             Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob berlangsung tanpa bantuan oksigen. Proses penguraian pada respirasi anaerob disebut juga fermentasi (Champbell, 2002: 159).
·                Fermentasi Asam Laktat
Selama fermentasi asam laktat, piruvat di reduksi langsung oleh NADH untuk membentuk laktat sebagai produk limbahnya, tanpa melepas C02(Campbell, 2002: 174).
·                Fermentasi Alkohol
Pada fermentasi alkohol piruvat berubah menjadi etanol dalam dua langkah. Langkah pertama melepaskan karbon dioksida dari piruvat, yang diubah menjadi senyawa asetaldehida berkarbondua. Dalam langkah kedua, asetaldehida direduksi oleh NADH menjadi etanol (Campbell, 2002: 174).

2.   Anabolisme
Anabolisme merupakan reaksi pembentukan molekul kompleks dari molekul-molekul sederhana tersebut dapat ditransportasikan dari luar sel atau mungkin diperoleh dari reaksi katabolisme. Anabolisme di perlukan untuk pertumbuhan organisme dan pemeliharaaan jaringan  (“Bahan Ajar Biologi umum” oleh Dra.Noorhidayati, M.Si dan Dra.St.Wahidah Arsyad, M.Pd 2013: 23). Contoh anabolisme adalah sebagai berikut:
a)      Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses pembuatan molekul glukosa dari CO2 dan H2O dengan bantuan klorofil dan energi cahaya. Proses ini menghasilkan karbohidrat yang digunakan sebagai sumber enrgi bagi setiap organisme. Pada umumnya fotosintesis terjadi pada bagian tubuh (daun, batang, bunga, atau buah) yang berwarna hijau, tepatnya organel yang disebut kloroplas. Kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi ruangan yang berisi cairan yang disebut stroma. Membran tersebut membentuk suatu sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai suatu bangunan yang disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat berlapis-lapis dan membentuk apa yang disebut grana. Klorofil terdapat pada membrane tilakoid dan pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedang pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintesis berlangsung di stroma ((“Bahan Ajar Biologi umum” oleh Dra.Noorhidayati, M.Si dan Dra.St.Wahidah Arsyad, M.Pd 2013: 24).

b)      Kemosintesis
Sumber energi pada proses reaksi penyusunan (sintesis) molekul gula (karbohidrat) dari molekul CO2 dan H2O yang berlangsung didalam sel makhluk hidup adalah cahaya (foton) matahari, tetapi tidak semua makhluk hidup menggunakan cahaya sebagai sumber energinnya. Contohnya pada beberapa mikroorganisme seperti bakteri belerang, bakteri nitrit, bakteri nitrat, dan bakteri besi memperoleh energi dengan cara mengoksidasi senyawa kimia. Jadi, jika pada proses penyusunan bahan organik yang menggunakan sumber energi dengan cara pengoksidasian (pemecahan) senyawa kimia disebut (kemositensis).


c)      Glukoneogenesis
Glukoneogenesis merupakan reaksi pembentukan glukosa dari senyawa selain glikogen  seperti asam amino dan lemak. Proses glukoneogenesis berlangsung terutama dalam hati. Asam laktat yang terjadi pada proses glikolisis dapat dibawa oleh darah ke hati. Di sini asam laktat diubah menjadi glukosa kembali melalui serangkaian reaksi dalam suatu proses yaitu glukoneogenesis (pembentukan gula baru).
 Glukoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal, menyediakan suplai glukosa yang tetap. Kebanyakan karbon yang digunakan untuk sintesis glukosa akhirnya berasal dari katabolisme asam amino. Laktat yang dihasilkan dalam sel darah merah dan otot dalam keadaan anaerobik juga dapat berperan sebagai substrat untuk glukoneogenesis. Glukoneogenesis mempunyai banyak enzim yang sama dengan glikolisis, tetapi demi alasan termodinamika dan pengaturan, glukoneogenesis bukan kebalikan dari proses glikolisis karena ada tiga tahap reaksi dalam glikolisis yang tidak reversibel, artinya diperlukan enzim lain untuk reaksi kebalikannya.

d)     Sintesis Lemak
Lemak dapat disentesis dari asam lemak dan gliserol. Selain itu, lemak juga dapat disentesis dari protein dan karbohidrat karena dalam metabolisme ketiga zat tersebut bertemu di dalam daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.
-                 Sintesis Lemak dari Karbohidrat:
Glukosa diurai menjadi piruvat ———> gliserol.
Glukosa diubah ———> gula fosfat ———> asetilKo-A ———> asam lemak.
-        Gliserol + asam lemak ———> lemak.

-                 Sintesis Lemak dari Protein:
Protein ————————> Asam Amino
              protease

Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dahulu, setelah itu memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam piruvat ———> Asetil Ko-A. Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi Asam pirovat, selanjutnya asam piruvat ——> gliserol ——> fosfogliseroldehid Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi membentuk lemak. Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan. Nilai kalorinya lebih tinggi daripada karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori saja.
e)      Sintesis Protein
Secara umum, proses sintesis protein meliputi tiga tahapan utama yaitu :

1)      Replikasi DNA
Pada saat replikasi berlangsung, DNA induk membentuk kopian DNA anak yang sama persis sehingga DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuk pembentukan DNA baru (Triwibowo Yuwono, 2005: 94)
    
2)      Proses Transkripsi
Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA menjadi molekul RNA.Proses transkripsi terjadi di dalam nukleus. Pertama, enzim polimerase akan masuk diantara double heliks dan menempel pada sisi DNA sense. Enzim polimerase akan mencetak/ mengkopi kode genetik DNA seperti yang ada pada DNA non sense dengan jalan DNA sense sebagai cetakan (Triwibowo Yuwono, 2005: 133)
Proses pencetakan ini dimulai dari start kodon pada mRNA yaitu AUG lalu proses pengkopian ini berakhir pada stop kodon yaitu UAG, UAA,atau UGA. Proses transkripsi selesai lalu mRNA keluar dari nukleus.

            2. Proses Translasi
 Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein. Setelah mRNA keluar dari nukleus, mRNA ke sitoplasma membawa kode genetik lalu menempel pada ribosom. Setelah itu tRNA yang tersebar di sitoplasma akan menghampiri mRNA dengan membawa pasangan yang sesuai dengan kode genetik mRNA. Setelah itu asam amino yang dibawa oleh masing-masing tRNA akan berikatan membentuk rantai polipeptida maka selesailah proses tanslasi sehingga terbentuk polipeptida atau protein (Triwibowo Yuwono, 2005: 209 – 212)
                                              DNA
Sintesis dalam nukleus
 
                                                            mRNA
                                                                                            Sitoplasma

Pergerakan ke dalam sitoplasma melalui pori nukleus
                                                                    mRNA
                                                                                                Ribosom
Sintesis protein
 



                                                                 Polipeptida

                                            Sumber : Campbell, 2002:83
Gambar 1.2 Mekanisme sintesis protein






BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
1.   Unsur merupakan bahan yang tidak dapat dipecah lagi menjadi bahan lain dengan reaksi kimiawi. Kira-kira 25 dari 92 unsur alam diketahui penting untuk kehidupan. Diantaranya adalah karbon (C), oksigen (O), hidrogen (H), dan nitrogen (N), fosfor (P), sulfur (S), kalsium (Ca), kalium (K).
2.   Zat-zat anorganik contohnya adalah air, mineral, suhu, dan asam klorida (HCl). Fungsi air diantaranya adalah berperan dalam proses-proses fotosintesis dan respirasi. Mineral berperan penting untuk pembentukan hormon, tulang, gigi, dan darah. Suhu  berpengaruh terhadap kerja enzim. Dan Asam klorida (HCl) untuk mengasamkan kandungan dalam lambung.
3.   Zat organik meliputi karbohidrat, lemak, protein, asam nukleat dan zat organik lainnya.
4.   Perbedaan molekul DNA dan RNA adalah dari segi letak, gula penyusunnya, basa nitrogen, bentuk, fungsi, dan kadarnya.
5.   Reaksi metabolisme meliputi dua reaksi yaitu katabolisme dan anabolisme. Contoh katabolisme adalah respirasi dan fermentasi. Dan contoh anabolisme adalah fotosintesis, kemosintesis, glukoneogenesis, sintesis lemak dan sintesis protein.

3.2   SARAN

Perlu diadakan kajian kepustakaan lebih lanjut mengenai materi komposisi kimiawi dalam organisme.



DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece, Mitchell. 2002. Biologi (Biologi (Edisi Kelima-Jilid 1). Jakarta: Erlangga
Mader, Sylvia S. 2007. Essentials of Biology. Amerikas: McGraw-Hill
Noorhidayati dan Arsyad, St.Wahidah. 2013. Bahan Ajar Biologi. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat
Poedjiadi, Anna. 2006. Dasar-dasar biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia
Yuwono, Triwibowo. 2005. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar