KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim…………..
Penyusun ucapkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Makalah ini dapat terwujud.
Paparan materi yang saya sajikan dalam Makalah ini mengacu pada “Hormon Reproduksi Pria”.
Makalah ini saya buat dengan sebaik- baiknya agar dapat dimengerti oleh
seluruh pembacanya. Namun saya sadar bahwa Makalah ini masih banyak
kekurangannya, sehingga saran pembaca sangat saya harapkan untuk pembuatan
Makalah selanjutnya.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen mata kuliah BIOKIMIA Ibu
“Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si” dan Bapak “Drs. H. Hardiansyah, M.Si” membantu dalam
menyampaikan materi-materi. sehinnga makalah ini dapat terselesaikan pada waktu
yang telah ditentukan .
Harapan penyusun kiranya Makalah ini bermanfaat serta dapat meningkatkan mutu
dan daya saing pendidikan. Amiin.
Banjarmasin, 21 mei 3013
Penyusun
Lozmy
Abrary
(A1C212228)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………… 1
DAFTAR ISI……………………………………………………….. 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………. 3
B. Rumusan
Masalah……………………………………………… 4
C. Tujuan………………………………………………………….. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi
Hormon……………………………………………….. 5
B. Kelenjar Kelamin
(Gonad)……………………………………… 5
C. Mekanisme Kerja
Gonad……………………………………….. 7
D. Hormon Reproduksi
Pria………………………………………... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………… 12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….. 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang.
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam
darah karena tidak memiliki saluran sendiri.
Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik.
Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi
hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang.
Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang
penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal,
pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).
Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai kerja fungsi
testis pada masa puberitas dianggap bsrasal dari saraf, karena gonad yang tidak
matang dapaat dirangsang oleh gonadotropin yang sudah ada didalam hipotalamus
dan karena hipofise berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin
hipotalamus, pusat maturasi seperti amgadala, didalam otak, melepaskan
penghambat sel eminensia mendiana hipotalamus, yang memungkinkan untuk
menghasilkan hormon penglepas gonadotropin (gonadotropin –releasing hormone,
GnRH) Pada pulsasi dengan frekuensi dan amplitudo yang tepat, yang merangsang
pelepasan hormon penglepasan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating
hormone, FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Sintesis dan sekresi hormon hipofisis anterior selain
dikontrol oleh hipotalamus,dipengaruhi oleh banyak faktor obat yaitu hormon
alamiah,analog dan disekantagonis hormon.hubungan antara hipofisis anterior
dengan jaringan ferifer yang dipengaruhi merupakan contoh sempurnah mekanisme
umpan balik.hormon hipofisis antrior mengatur sintesis dan sekresi hormon dan
zat-zat kimia di sel target;sebaliknya hormon yang disekresi tersebut mengatur
juga sekresi hipotalamus dan /atau hipofisis.konsep ini mendasari
penggunaan hormon untuk diagnosi dan terapi kelainan endokrin
diklinik.interaksi berbagai hormon ini menjelaskan mekanisme terjadinya efek
samping beberapa jenis obat.
Hormon hippofisis anterior sangat esensial untuk pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, metabolisme dan respon terhadap
stress.
Hormon-hormon yang di hasilkan oleh hipofisis anterior dapat
di klasifikasikan menjadi 3 kelompok. Kelopmpok pertama berupa hormon
somatropika yang meliputi hormon pertumbuhan (GH= Samatotoprin), prolaktin
(PRL),Laktogen plasenta (PL). Kelompok ke dua berbentuk glikoprotein yaitu
pirotropin (TSH): Lutinizing Hormon (LH,) hormon folikel (FSH, Gonadotropin)
berperan dalam pertumbuhan.
B. Rumusan Masalah
1.
Jelaskan Defenisi Hormon !
2.
Jelaskan kelenjar yang memproduksi hormone reproduksi pria !
3.
Jelaskan cara kerja kelenjar hormone !
4.
Jelaskan macam-macam hormone reproduksi pria, pembentukan, fungsi, dan akibat
kelebihan serta kekurangan hormone !
C. Tujuan
1.
Mengetahui defenisi hormon
2.
Mengetahui kelenjar hormon
3.
Mengetahui kerja kelenjar hormon
4.
Mengetahui hormone reproduksi pria, pembentukan, fungsi, akibat kelebihan dan kekurngannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Defenisi Hormon
Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin, yang masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan
target secara spesifik. Jaringan yang dipengaruhi umumnya terletak jauh
dari empat hormon tersebut dihasilkan, misalnya hormon pemacu folikel
(FSH, follicle stimimulati hormone ) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis
anterior hanya merangsang jaringan tertentu di ovarium. Dalam hal hormon
pertumbuahn lebih dari satu organ menjadi terget sebab hormon pertumbuahan
mempengaruhi sebagai jenis jaringan dalam badan. Jaringan target suatu hormon
sangat spesifik karena sel-selnya mempunyai reseptor untuk hormon tersebut. Sumber
hormon alami adalah ternak sapi, babi dan biri-biri. Tetapi beberapa hormon
demikian khas sifatnya sehingga yang berasal dari binatang tidak efektif pada
manusia misalnya hormon pertumbuahan, FSH dan LH9 (luteinizing hormone). Hormon
yang berasal dari hewan dapat menimbulkan reaksi imunologis.
Saat ini uintuk menghasilkan hormon alami dipakai cara
rekayasa genetika. Melalui rekayasa genetika, DNA mikroba dapat di arahkan
untuk memproduksi rangkayan asam amino yang urutnya sesui hormon manusia yang
diinginkan. Dengan cara ini dapat dibuat hormon alami dalam jumlah banyak dan
dalam waktu singkat. Hormon hasil rekayasa genetika tidak menimbulkan reaksi
imunologi karena sama dengan hormon manusia asli. cara ini sangat membantu
pengadaan hormon yang dialam ini jumlahnya sangat sedikit misalnya hormon
pertumbuhan.
B.
Kelenjar Kelamin ( Gonad )
Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun
fungsi utamanya adalah memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga
memproduksi hormon. Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara
kelenjar kelamin perempuan berada pada ovarium.
Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang
dipengaruhi oleh gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari
.Hipofisis mengsilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat
reproduksi yaitu hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH=
lutenizing hormone). Pada setiap spesies tertentu hipofisis penting
selama kehamilan, sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa hipofisis.
Gonadotropin hipofisis adalah hormon glikoprotein (peptida)
dan hanya efektif bila diberikan dalam bentuk suntikan. Kadar gonadotropin
dalam urin dapat diukur radioimmunoasay, berdasarkan antibodi spesifik terhadap
gugus yang membeda-bedakan dengan masing-masing hormon hipofisis.
Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone
testosteron atau androgen. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap
proses spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan
sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki
ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan
tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut,
cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.
Sementara itu, hormon estrogen dan progesteron disekresikan
oleh ovarium. Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh
hormon FSH. Hormon estrogen berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita,
seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan
rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen
juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.
Bagi wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan
endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlan-car produksi
laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh
LH.
FSH pada wanita menyebabkan perkembangan folikel
primer menjadi folikel graaf. Di bawah pengaruh LH, folikel yang telah
berkembang mensekresi estrogen dan progesteron. LH menyebabkan terjadinya
ovulasi dan juga mempengaruhi korpus luteum untuk mensekresi estrogen dan
progesteron. Proses terakhir dikenal sebagai aktivitas laktogenik, yang
pada beberapa spesies berada dibawah pengaruh proklatin. Sedangkan FSH
pada pria berfungsi menjamin terjadinya spermatogenesis, antara lain dengan
mempertahankan fungsi tubulus seminiferus, LH merangsang sel leydig mensekresi
testoteron.
C.
Mekanisme Kerja Kelenjar Gonad
Mekanisme kerja hormon tropik adenohipofisis misalnya hormon
Gonadotropin (hormon kelamin) merupakan mekanisme kerja hormon pada
taraf selular tergantung jenis hormonnya, mengikuti salah satu mekanisme
berikut:
Hormon berinteraksi dengan reseptornya mengakibatkan
perangsangan atau penghambatan mengubah kecepatan sintesis siklik AMP dari ATP
,selanjutnya siklik AMP berfungsi sebagai mediator intrasel untuk hormon
tersebut dan seluruh sistem ini berfungsi sebagai suatu mekanisme spesifik
sehingga efek spesifik suatu hormon dapat terjadi.
Siklik AMP mempengaruhi berbagai proses dalam sel,dan
efek akhirnya bergantung dari kapasitas serta fungsi dari sel tersebut.siklik
AMP menyebabkan aktivasi enzim-enzim protein kinase yang terlibat dalam proses
fosforilasi pada sintesis protein dalam sel.siklik AMP mempengaruhi kecepatan
proses ini.metabolisme siklik AMP menjadi 5,AMP dikatalisis oleh enzim
fosfodiesterase yang spesifik.dengan demikian zat-zat yang menghambat enzim
fosfodiesterase dapat menyebabkan timbulnya efek mirip hormon.
D.
Hormon-Hormon Reproduksi pada Pria
1. Hormon
Testosteron
Hormon laki-laki, testosterone, dan hormon-hormon perempuan
terbentuk dari bahan dasar yang sama yaitu kolesterol.
Testosteron adalah zat androgen utama yang disintesis dalam
testis, ovarium, dan anak ginjal. Testosteron (C19H28O2) adalah molekul yang
dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Testosteron adalah hormon
steroid dari kelompok androgen. Penghasil utamanya adalah testis pada jantan
dan indung telur pada wanita. Sel-sel Leydig dari testis distimulasi oleh LH
untuk menghasilkan testosteron sbanyak 2,5-11 mg sehari. Produksi testosteron
mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu menurun drastic pada usia 40
tahun . DHEA (dehidro-epi-androsteron) dan androstendion merupakan prekursor
testosteron yang dibentuk oleh anak ginjal.
Testosteron dihasilkan oleh hormon LH yang dilepaskan
kelenjar pituitari. Tetapi, hormon LH dikendalikan oleh testosteron sebagaimana
testosteron dikendalikan oleh LH. Saat jumlahnya di dalam darah meningkat,
molekul testosteron melakukan tekanan pada kelenjar pituitari yang menyebabkan
kelenjar itu menghentikan produksi LH. Hanya ketika jumlah testosteron menurun
produksi LH dimulai lagi. LH yang dihasilkan mengaktifkan zakar dan
memerintahkan produksi tambahan agar menaikkan jumlah testosteron.
Fungsi
Hormon Testosteron
Baik bagi jantan atau betina,
testosteron memiliki peranan penting pada kesehatan. Fungsinya adalah
meningkatkan libido, fungsi imun, energi, dan perlindungan dari osteoporosis.
Namun pengaruh testosteron bagi pria
lebih besar sebab pria memproduksi hormon testosteron lebih banyak, yakni
sekira 20 kali lipat dari testosteron pada wanita. Bagi pria, testosteron
merupakan hormon seks yang punya peran penting dalam fungsi seksual,produksi
sperma, pembentukan otot, dan intonasi suara.
Riset membuktikan bahwa hormon
testosteron dalam jumlah yang normal sangat penting untuk mengurangi resiko
diabetes dan penyakit kardiovaskular/peredaran darah. Selain itu,pria yang
kadar hormon testosteronnya normal lebih panjang umur daripada pria yang kadar
hormon testosteronnya rendah.
Kadar testosteron yang normal adalah
berada di kisaran 12 nmol/1 sampai 40 nmol/1. Jika kurang dari itu,maka
mengidap sindrom kekurangan testeron ( Testosterone Deficiency Syndrome/TDS ).
Pada pria, testosteron menyebabkan otot tubuh pria bisa terbentuk dan tumbuhnya
rambut di sekitar tubuh, juga meningkatkan libido dan agresivitas. Sementara
estrogen diproduksi secara signifikan dalam jumlah yang lebih tinggi pada
wanita, meskipun para peneliti percaya bahwa pria atau orang yang kurang
produksi estrogennya, memiliki libido rendah.
Testosteron
memiliki sejumlah khasiat fisiologi yang penting sebagai berikut :
1.
Efek virilisasi. Testosteron bertanggung jawab atas cirri kelamin pria primer
dan sekunder serta memegang peranan penting dalam spermatogenesis. Hormon ini
juga berperan dalam mempenagruhi hasrat seks (libido) dan daya ereksi
(potensi).
2. Efek
anabol. Testosteron membnatu meningkatkan pembentukan protein dan pertumbuhan
sel-sel otot.
3.
Efek tulang. Pada anak laki-laki, selama pubertas produksi terstosteron
meningkat dengan kuat yang mengakibatkan mereka tumbuh lebih panjang dalam
beberapa waktu.
Faktor yang Mempengaruhi Tinggi
Rendahnya Kadar Testosteron Male menopause atau late-onset hypogonadism dialami
2% pria setengah baya. Pria yang mengalami menopause biasanya mempunyai kadar
testosteron rendah yang dikaitkan dengan ereksi pagi yang buruk, gairah seks
rendah dan disfungsi ereksi.
Hormon testosteron pria menurun
sekitar 1-15 % per tahun, dimulai pada usia 45 tahun. Meski menopause pada pria
bisa terjadi, menopause pada pria bisa dibilang langka. Kadar testosteron
rendah ini juga terkait dengan simptom lain seperti depresi, lelah, dan tak
bisa berhubungan intim. Selain itu juga terdapat simptom yang tidak terkait
dengan testosteron rendah. Simptom antara lain terdiri dari gangguan pola
tidur, konsentrasi buruk, merasa tidak berharga dan merasa sangat cemas.
Namun jangan salah meng-istilahkan
male menopause, karena artinya bisa menyesatkan, menganggap bahwa semua pria
akan mengalaminya. Penurunan testosteron pada pria tua benar-benar alamiah dan
proses normal yang akan dialami pria ketia menua.
1.
Penyebab menopause pada pria / andropause adalah :
a.
Faktor lingkungan. Bisa berupa pencemaran/ polusi lingkungan, pengaruh bahan
kimia (termasuk bahan pengawet makanan, limbah), kurang tersedianya air bersih,
suasana lingkungan, kebisingan, ketidaknyamanan tempat tinggal, diet, dan pola
makan.
b. Faktor organik.
Perubahan hormon, seperti testosteron, DHEA (dehydroepiandrosteron), DHEA-S
(Dehydroepiandrosteron Sulfat), melatonin, GH (Growth Hormone), IGF-1
(Insulin-like Growth Factor-1), prolaktin.
c. Faktor
psikogenik. Misalnya: stres psikis dan fisik, pensiun, tujuan hidup yang tak
realistis, penolakan terhadap kemunduran tubuh, kemampuan berpikir, disertai
perasaan takut (takut: tua, ditinggalkan istri, pendapatan berkurang, sakit,
mati).
d. Terlalu banyak
lemak meningkatkan kadar estrogen yang menurunkan kadar testosteron, sebagai
hasilnya hubungan seksual Anda akan menderita kinerja rendah dan dorongan seks
dan libido berkurang.
2.
Gejala pria yang akan mengalami menopause adalah:
a. Produksi
testosteron melemah
Produksi testosteron semakin melemah
seiring dengan berbagai penyakit yang menemani masa andropause pada pria.
Penyakit seperti depresi, obesitas, atau kondisi lain mempengaruhi produksi
testosteron. Bedanya, saat menopause wanita kehilangan hormon estrogen secara
total, dan kesempatan mendapati anak mulai berkurang. Andropause pada pria
tidak lantas berarti produksi testosteron berhenti total. Meski menunjukkan
gejala endropause, saat usia semakin menua pria masih bisa memiliki anak.
b. Tubuh panas
dingin
Sama seperti gejala pada wanita,
pria juga mengalami panas-dingin. Tubuh panas dan berkeringat secara esktrem,
lalu mulai dingin. Gejala ini diikuti dengan pusing dan mual. Gejala seperti
ini hanya bertahan beberapa menit, dan terjadi dalam 2 hingga 4 jam.
c. Perubahan mood
Perubahan mood merupakan hasil dari
fluktuasi pada hormon saat menopause. Hormon mempengaruhi level serotonin dalam
otak, yang kemudian mempengaruhi mood. Mood akan positif dengan jumlah
serotonin yang tinggi, dan menjadi negatif jika levelnya sedikit. Perubahan
mood pada pria memang tidak terlalu intens seperti pada wanita. Meski begitu,
mood pada pria bisa terlihat berubah saat merespons kondisi tertentu. Bahkan
gejala seperti ini jika bertahan lama akan menjadi depresi.
d. Mudah lupa
Kemampuan konsentrasi dan mengingat
akan berkurang saat pria memasuki masa andropause, meskipun tidak ada hubungan
yang jelas antara tingkat hormon dengan penurunan memori.
Kombinasi gejala panas-dingin,
perubahan mood, penurunan libido dan berat badan, merupakan gejala andropause
yang mengarah kepada stres dan penurunan kemampuan mentalitas. Cepat lupa,
misalnya, namun ini juga terkait dengan usia. Namun hanya karena lupa menyimpan
kunci, misalnya, bukan berarti lantas dikatakan andropause.
e. Gairah seks
menurun
Gejala paling umum dari andropause
adalah penurunan libido. Hampir 80 persen pria mengalami gejala ini. Perawatan
medis bisa mengatasi disfungsi ereksi yang disebabkan andropause ini.
Akibat Kelebihan dan Kekurangan Testosteron
Rendahnya kadar hormon ini
menyebabkan seseorang mengalami kelelahan kronis,gangguan ereksi,depresi,dan
postur tubuh yang kurang tegap maupun berkurangnya kemampuan atletik.
Kekurangan testosteron dalam jumlah
yang besar dapat menyebabkan turunnya gairah seks, dan kelebihan testosteron
dapat meningkatkan gairah seks, baik pada pria maupun wanita. Namun, kadar
testosteron tidak begitu mempengaruhi daya tarik dan gairah seks saat mereka
berada pada batas rata-rata. Gairah seks cenderung dipengaruhi oleh perangsang
dari luar (gambar, suara, sentuhan) daripada oleh variasi hormon seks, kecuali
dalam beberapa kasus langka. Pada pria, terlalu sedikit testosteron dapat
menyebabkan sulit mendapat atau menjaga ereksi, namun tidak jelas apakah
kekurangan testosteron mempengaruhi fungsi seksual wanita selain menurunkan
gairah.
Setelah sekitar usia 40, kadar
testosteron mulai menurun sekitar satu persen per tahun. Penurunan ini pada
awalnya hampir tidak terlihat. Tapi seiring tahun-tahun berlalu, Anda akan
mulai mendapat ekstra beberapa kilo yang tidak diinginkan, mengalami kehilangan
otot, dan pada usia 60 bahkan ada risiko impotensi dan penyakit tulang rapuh
(osteoporosis). Pada pria yang lebih muda kadar testosteron rendah dapat
disebabkan oleh masalah kesehatan mendasar seperti kerusakan testis, gangguan
kelenjar hipofisis atau bahkan dari efek samping obat resep.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
a.
Hormon
adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel.
b.
Testosteron
adalah zat androgen utama yang disintesis dalam testis, ovarium, dan anak
ginjal. Testosteron (C19H28O2) adalah molekul yang dibentuk dari atom-atom
karbon, hidrogen dan oksigen. Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok
androgen. Penghasil utamanya adalah testis pada jantan dan indung telur pada
wanita.
c.
Faktor
yang dapat menyebabkan produksi testosteron terganggu antara lain faktor
lingkungan, faktor organik, faktor psikogenik, dan faktor kelebihan lemak.
d.
Kekurangan
testosteron dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan turunnya gairah seks, dan
kelebihan testosteron dapat meningkatkan gairah seks, baik pada pria maupun
wanita.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad.
2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 14,
80
Tidak ada komentar:
Posting Komentar