Selasa, 27 Mei 2014

Hormon Reproduksi Pria


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim…………..

Penyusun ucapkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-Nya  sehingga Makalah  ini dapat terwujud. Paparan materi yang saya sajikan dalam Makalah ini mengacu pada “Hormon Reproduksi Pria”.
            Makalah ini saya buat dengan sebaik- baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun saya sadar bahwa Makalah ini masih banyak kekurangannya, sehingga saran pembaca sangat saya harapkan untuk pembuatan Makalah selanjutnya.
         Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen mata kuliah BIOKIMIA Ibu “Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si” dan Bapak “Drs. H. Hardiansyah, M.Si” membantu dalam menyampaikan materi-materi. sehinnga makalah ini dapat terselesaikan pada waktu yang telah ditentukan .          
        Harapan penyusun kiranya Makalah ini bermanfaat serta dapat meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan. Amiin.



                                                                                Banjarmasin, 21 mei 3013
                                                                                           Penyusun



                                                                                      Lozmy Abrary
                                                                                        (A1C212228)









DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………        1
DAFTAR ISI………………………………………………………..         2
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang………………………………………………….         3
B.   Rumusan Masalah………………………………………………         4
C.   Tujuan…………………………………………………………..         4
BAB II PEMBAHASAN
A.   Defenisi Hormon………………………………………………..        5
B.   Kelenjar Kelamin (Gonad)………………………………………        5
C.   Mekanisme Kerja Gonad………………………………………..        7
D.   Hormon Reproduksi Pria………………………………………...       7
BAB III PENUTUP
A.   Kesimpulan………………………………………………………       12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..       13











BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri.
Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang.
Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).
Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai kerja fungsi testis pada masa puberitas dianggap bsrasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang dapaat dirangsang oleh gonadotropin yang sudah ada didalam hipotalamus dan karena hipofise berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin hipotalamus, pusat maturasi seperti amgadala, didalam otak, melepaskan penghambat sel eminensia mendiana hipotalamus, yang memungkinkan untuk menghasilkan hormon penglepas gonadotropin (gonadotropin –releasing hormone, GnRH) Pada pulsasi dengan frekuensi dan amplitudo yang tepat, yang merangsang pelepasan hormon penglepasan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone, FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Sintesis dan sekresi hormon hipofisis anterior selain dikontrol oleh hipotalamus,dipengaruhi oleh banyak faktor obat yaitu hormon alamiah,analog dan disekantagonis hormon.hubungan antara hipofisis anterior dengan jaringan ferifer yang dipengaruhi merupakan contoh sempurnah mekanisme umpan balik.hormon hipofisis antrior mengatur sintesis dan sekresi hormon dan zat-zat kimia di sel target;sebaliknya hormon yang disekresi tersebut mengatur juga sekresi  hipotalamus dan /atau hipofisis.konsep ini mendasari penggunaan hormon untuk diagnosi dan terapi kelainan endokrin diklinik.interaksi berbagai hormon ini menjelaskan mekanisme terjadinya efek samping beberapa jenis obat.
Hormon hippofisis anterior sangat esensial untuk pengaturan pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, metabolisme dan respon terhadap stress.
Hormon-hormon yang di hasilkan oleh hipofisis anterior dapat di klasifikasikan menjadi 3 kelompok. Kelopmpok pertama berupa hormon somatropika yang meliputi hormon pertumbuhan (GH= Samatotoprin), prolaktin (PRL),Laktogen plasenta (PL). Kelompok ke dua berbentuk glikoprotein yaitu pirotropin (TSH): Lutinizing Hormon (LH,) hormon folikel (FSH, Gonadotropin) berperan dalam pertumbuhan.

B.   Rumusan Masalah
1.    Jelaskan Defenisi Hormon !
2.    Jelaskan kelenjar yang memproduksi hormone reproduksi pria !
3.    Jelaskan cara kerja kelenjar hormone !
4.    Jelaskan macam-macam hormone reproduksi pria, pembentukan, fungsi, dan akibat kelebihan serta kekurangan hormone !
C.   Tujuan
1.    Mengetahui defenisi hormon
2.    Mengetahui kelenjar hormon
3.    Mengetahui kerja kelenjar hormon
4.    Mengetahui hormone reproduksi pria, pembentukan, fungsi, akibat kelebihan dan kekurngannya.













BAB II
PEMBAHASAN

A.   Defenisi Hormon
Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik. Jaringan yang dipengaruhi umumnya terletak jauh dari  empat hormon tersebut dihasilkan, misalnya hormon pemacu folikel (FSH, follicle stimimulati hormone ) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior hanya merangsang jaringan tertentu di ovarium. Dalam hal hormon pertumbuahn lebih dari satu organ menjadi terget sebab hormon pertumbuahan mempengaruhi sebagai jenis jaringan dalam badan. Jaringan target suatu hormon sangat spesifik karena sel-selnya mempunyai reseptor untuk hormon tersebut. Sumber hormon alami adalah ternak sapi, babi dan biri-biri. Tetapi beberapa hormon demikian khas sifatnya sehingga yang berasal dari binatang tidak efektif pada manusia misalnya hormon pertumbuahan, FSH dan LH9 (luteinizing hormone). Hormon yang berasal dari hewan dapat menimbulkan reaksi imunologis.
Saat ini uintuk menghasilkan hormon alami dipakai cara rekayasa genetika. Melalui rekayasa genetika, DNA mikroba dapat di arahkan untuk memproduksi rangkayan asam amino yang urutnya sesui hormon manusia yang diinginkan. Dengan cara ini dapat dibuat hormon alami dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat. Hormon hasil rekayasa genetika tidak menimbulkan reaksi imunologi karena sama dengan hormon manusia asli. cara ini sangat membantu pengadaan hormon yang dialam ini jumlahnya sangat sedikit misalnya hormon pertumbuhan.

B.   Kelenjar Kelamin ( Gonad )
Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon. Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin perempuan berada pada ovarium.
Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari .Hipofisis mengsilkan 2 jenis  gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing hormone). Pada setiap spesies tertentu hipofisis  penting selama kehamilan, sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa hipofisis.
Gonadotropin hipofisis adalah hormon glikoprotein (peptida) dan hanya efektif bila diberikan dalam bentuk suntikan. Kadar gonadotropin dalam urin dapat diukur radioimmunoasay, berdasarkan antibodi spesifik terhadap gugus yang membeda-bedakan dengan masing-masing hormon hipofisis.
Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau androgen. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.
Sementara itu, hormon estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium. Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH. Hormon estrogen berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.
Bagi wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlan-car produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.
FSH  pada wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel graaf. Di bawah pengaruh LH, folikel yang telah berkembang mensekresi estrogen dan progesteron. LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga mempengaruhi korpus luteum untuk mensekresi estrogen dan progesteron. Proses terakhir dikenal sebagai aktivitas laktogenik, yang  pada beberapa spesies  berada dibawah pengaruh proklatin. Sedangkan FSH pada pria berfungsi menjamin terjadinya spermatogenesis, antara lain dengan mempertahankan fungsi tubulus seminiferus, LH merangsang sel leydig mensekresi testoteron.




C.   Mekanisme Kerja Kelenjar Gonad
Mekanisme kerja hormon tropik adenohipofisis misalnya hormon Gonadotropin (hormon kelamin) merupakan mekanisme kerja hormon pada taraf selular tergantung jenis hormonnya, mengikuti salah satu mekanisme berikut:
Hormon berinteraksi dengan reseptornya mengakibatkan perangsangan atau penghambatan mengubah kecepatan sintesis siklik AMP dari ATP ,selanjutnya siklik AMP berfungsi sebagai mediator intrasel untuk hormon tersebut dan seluruh sistem ini berfungsi sebagai suatu mekanisme spesifik sehingga efek spesifik suatu hormon dapat terjadi.
Siklik AMP  mempengaruhi berbagai proses dalam sel,dan efek akhirnya bergantung dari kapasitas serta fungsi dari sel tersebut.siklik AMP menyebabkan aktivasi enzim-enzim protein kinase yang terlibat dalam proses fosforilasi pada sintesis protein dalam sel.siklik AMP mempengaruhi kecepatan proses ini.metabolisme siklik AMP menjadi 5,AMP dikatalisis oleh enzim fosfodiesterase yang spesifik.dengan demikian zat-zat yang menghambat enzim fosfodiesterase dapat menyebabkan timbulnya efek mirip hormon.

D.   Hormon-Hormon Reproduksi pada Pria
1.    Hormon Testosteron
Hormon laki-laki, testosterone, dan hormon-hormon perempuan terbentuk dari bahan dasar yang sama yaitu kolesterol.
Testosteron adalah zat androgen utama yang disintesis dalam testis, ovarium, dan anak ginjal. Testosteron (C19H28O2) adalah molekul yang dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utamanya adalah testis pada jantan dan indung telur pada wanita. Sel-sel Leydig dari testis distimulasi oleh LH untuk menghasilkan testosteron sbanyak 2,5-11 mg sehari. Produksi testosteron mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu menurun drastic pada usia 40 tahun . DHEA (dehidro-epi-androsteron) dan androstendion merupakan prekursor testosteron yang dibentuk oleh anak ginjal.
Testosteron dihasilkan oleh hormon LH yang dilepaskan kelenjar pituitari. Tetapi, hormon LH dikendalikan oleh testosteron sebagaimana testosteron dikendalikan oleh LH. Saat jumlahnya di dalam darah meningkat, molekul testosteron melakukan tekanan pada kelenjar pituitari yang menyebabkan kelenjar itu menghentikan produksi LH. Hanya ketika jumlah testosteron menurun produksi LH dimulai lagi. LH yang dihasilkan mengaktifkan zakar dan memerintahkan produksi tambahan agar menaikkan jumlah testosteron.


 Fungsi Hormon Testosteron
Baik bagi jantan atau betina, testosteron memiliki peranan penting pada kesehatan. Fungsinya adalah meningkatkan libido, fungsi imun, energi, dan perlindungan dari osteoporosis.
Namun pengaruh testosteron bagi pria lebih besar sebab pria memproduksi hormon testosteron lebih banyak, yakni sekira 20 kali lipat dari testosteron pada wanita. Bagi pria, testosteron merupakan hormon seks yang punya peran penting dalam fungsi seksual,produksi sperma, pembentukan otot, dan intonasi suara.
Riset membuktikan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang normal sangat penting untuk mengurangi resiko diabetes dan penyakit kardiovaskular/peredaran darah. Selain itu,pria yang kadar hormon testosteronnya normal lebih panjang umur daripada pria yang kadar hormon testosteronnya rendah.
Kadar testosteron yang normal adalah berada di kisaran 12 nmol/1 sampai 40 nmol/1. Jika kurang dari itu,maka mengidap sindrom kekurangan testeron ( Testosterone Deficiency Syndrome/TDS ). Pada pria, testosteron menyebabkan otot tubuh pria bisa terbentuk dan tumbuhnya rambut di sekitar tubuh, juga meningkatkan libido dan agresivitas. Sementara estrogen diproduksi secara signifikan dalam jumlah yang lebih tinggi pada wanita, meskipun para peneliti percaya bahwa pria atau orang yang kurang produksi estrogennya, memiliki libido rendah.

Testosteron memiliki sejumlah khasiat fisiologi yang penting sebagai berikut :
1.  Efek virilisasi. Testosteron bertanggung jawab atas cirri kelamin pria primer dan sekunder serta memegang peranan penting dalam spermatogenesis. Hormon ini juga berperan dalam mempenagruhi hasrat seks (libido) dan daya ereksi (potensi).
2.   Efek anabol. Testosteron membnatu meningkatkan pembentukan protein dan pertumbuhan sel-sel otot.
3.    Efek tulang. Pada anak laki-laki, selama pubertas produksi terstosteron meningkat dengan kuat yang mengakibatkan mereka tumbuh lebih panjang dalam beberapa waktu.




Faktor yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Kadar Testosteron Male menopause atau late-onset hypogonadism dialami 2% pria setengah baya. Pria yang mengalami menopause biasanya mempunyai kadar testosteron rendah yang dikaitkan dengan ereksi pagi yang buruk, gairah seks rendah dan disfungsi ereksi.
Hormon testosteron pria menurun sekitar 1-15 % per tahun, dimulai pada usia 45 tahun. Meski menopause pada pria bisa terjadi, menopause pada pria bisa dibilang langka. Kadar testosteron rendah ini juga terkait dengan simptom lain seperti depresi, lelah, dan tak bisa berhubungan intim. Selain itu juga terdapat simptom yang tidak terkait dengan testosteron rendah. Simptom antara lain terdiri dari gangguan pola tidur, konsentrasi buruk, merasa tidak berharga dan merasa sangat cemas.
Namun jangan salah meng-istilahkan male menopause, karena artinya bisa menyesatkan, menganggap bahwa semua pria akan mengalaminya. Penurunan testosteron pada pria tua benar-benar alamiah dan proses normal yang akan dialami pria ketia menua.


1.     Penyebab menopause pada pria / andropause adalah :
a.    Faktor lingkungan. Bisa berupa pencemaran/ polusi lingkungan, pengaruh bahan kimia (termasuk bahan pengawet makanan, limbah), kurang tersedianya air bersih, suasana lingkungan, kebisingan, ketidaknyamanan tempat tinggal, diet, dan pola makan.
b.   Faktor organik. Perubahan hormon, seperti testosteron, DHEA (dehydroepiandrosteron), DHEA-S (Dehydroepiandrosteron Sulfat), melatonin, GH (Growth Hormone), IGF-1 (Insulin-like Growth Factor-1), prolaktin.
c.    Faktor psikogenik. Misalnya: stres psikis dan fisik, pensiun, tujuan hidup yang tak realistis, penolakan terhadap kemunduran tubuh, kemampuan berpikir, disertai perasaan takut (takut: tua, ditinggalkan istri, pendapatan berkurang, sakit, mati).
d.    Terlalu banyak lemak meningkatkan kadar estrogen yang menurunkan kadar testosteron, sebagai hasilnya hubungan seksual Anda akan menderita kinerja rendah dan dorongan seks dan libido berkurang.

2.    Gejala pria yang akan mengalami menopause adalah:
a.    Produksi testosteron melemah
Produksi testosteron semakin melemah seiring dengan berbagai penyakit yang menemani masa andropause pada pria. Penyakit seperti depresi, obesitas, atau kondisi lain mempengaruhi produksi testosteron. Bedanya, saat menopause wanita kehilangan hormon estrogen secara total, dan kesempatan mendapati anak mulai berkurang. Andropause pada pria tidak lantas berarti produksi testosteron berhenti total. Meski menunjukkan gejala endropause, saat usia semakin menua pria masih bisa memiliki anak.
b.    Tubuh panas dingin
Sama seperti gejala pada wanita, pria juga mengalami panas-dingin. Tubuh panas dan berkeringat secara esktrem, lalu mulai dingin. Gejala ini diikuti dengan pusing dan mual. Gejala seperti ini hanya bertahan beberapa menit, dan terjadi dalam 2 hingga 4 jam.
c.    Perubahan mood
Perubahan mood merupakan hasil dari fluktuasi pada hormon saat menopause. Hormon mempengaruhi level serotonin dalam otak, yang kemudian mempengaruhi mood. Mood akan positif dengan jumlah serotonin yang tinggi, dan menjadi negatif jika levelnya sedikit. Perubahan mood pada pria memang tidak terlalu intens seperti pada wanita. Meski begitu, mood pada pria bisa terlihat berubah saat merespons kondisi tertentu. Bahkan gejala seperti ini jika bertahan lama akan menjadi depresi.
d.    Mudah lupa
Kemampuan konsentrasi dan mengingat akan berkurang saat pria memasuki masa andropause, meskipun tidak ada hubungan yang jelas antara tingkat hormon dengan penurunan memori.
Kombinasi gejala panas-dingin, perubahan mood, penurunan libido dan berat badan, merupakan gejala andropause yang mengarah kepada stres dan penurunan kemampuan mentalitas. Cepat lupa, misalnya, namun ini juga terkait dengan usia. Namun hanya karena lupa menyimpan kunci, misalnya, bukan berarti lantas dikatakan andropause.
e.    Gairah seks menurun
Gejala paling umum dari andropause adalah penurunan libido. Hampir 80 persen pria mengalami gejala ini. Perawatan medis bisa mengatasi disfungsi ereksi yang disebabkan andropause ini.

 Akibat Kelebihan dan Kekurangan Testosteron
Rendahnya kadar hormon ini menyebabkan seseorang mengalami kelelahan kronis,gangguan ereksi,depresi,dan postur tubuh yang kurang tegap maupun berkurangnya kemampuan atletik.
Kekurangan testosteron dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan turunnya gairah seks, dan kelebihan testosteron dapat meningkatkan gairah seks, baik pada pria maupun wanita. Namun, kadar testosteron tidak begitu mempengaruhi daya tarik dan gairah seks saat mereka berada pada batas rata-rata. Gairah seks cenderung dipengaruhi oleh perangsang dari luar (gambar, suara, sentuhan) daripada oleh variasi hormon seks, kecuali dalam beberapa kasus langka. Pada pria, terlalu sedikit testosteron dapat menyebabkan sulit mendapat atau menjaga ereksi, namun tidak jelas apakah kekurangan testosteron mempengaruhi fungsi seksual wanita selain menurunkan gairah.
Setelah sekitar usia 40, kadar testosteron mulai menurun sekitar satu persen per tahun. Penurunan ini pada awalnya hampir tidak terlihat. Tapi seiring tahun-tahun berlalu, Anda akan mulai mendapat ekstra beberapa kilo yang tidak diinginkan, mengalami kehilangan otot, dan pada usia 60 bahkan ada risiko impotensi dan penyakit tulang rapuh (osteoporosis). Pada pria yang lebih muda kadar testosteron rendah dapat disebabkan oleh masalah kesehatan mendasar seperti kerusakan testis, gangguan kelenjar hipofisis atau bahkan dari efek samping obat resep.



BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
a.       Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel.
b.      Testosteron adalah zat androgen utama yang disintesis dalam testis, ovarium, dan anak ginjal. Testosteron (C19H28O2) adalah molekul yang dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utamanya adalah testis pada jantan dan indung telur pada wanita.
c.       Faktor yang dapat menyebabkan produksi testosteron terganggu antara lain faktor lingkungan, faktor organik, faktor psikogenik, dan faktor kelebihan lemak.
d.      Kekurangan testosteron dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan turunnya gairah seks, dan kelebihan testosteron dapat meningkatkan gairah seks, baik pada pria maupun wanita.

















DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 14, 80
                http://m4d13.blogspot.com/2012/01/.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar