PRAKTIKUM V
Topik :
Mollusca
Tujuan : Mengenal morfologi dan tanda-tanda karakteristik
anggota phylum Mollusca
Hari/tanggal : Kamis/3 April 2014
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT DAN
BAHAN
Alat :
1.
Bak parafin
2.
Cawan Petri
3.
Air
4.
Lup
Bahan :
1.
Cangkang keong darat dan keong air.
2.
Keong darat (Achatina
fulica), keong air tawar (Helix
pomata)
3.
Awetan Mollusca lainnya.
II.
CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Meletakan keong darat diatas bak parafin
dan letakan keong air tawar pada cawan petri yang telah diisi air.
3. Menggambar morfologi keong darat dan keong
air dari arah lateral, kepala ke arah kanan baik itu bagian dorsal atau bagian
ventral.
4. Memberikan keterangan dan klasifikasinya.
5.
Untuk cangkang
Anadonta atau yang sejenisnya, mengamati
umbo dan garis-garis pertumbuhan.
III.
TEORI DASAR
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak,
biasanya badan ditutupi oleh cangkang atau cocha. Ciri-ciri umum tidak
bersegmen, bilateral simetri, triplobastik, tubuh lunak, dilindungi pallium
(mentel) bagian tubuh anterior adalah kepala, bagian ventral adalah kaki
muskuler dan bagian dorsal adalah masa piscera, saluran pencernaan makan
lengkap dan glandula digestoria dan glandula salivaria, mulut dilengkapi dengan
radula. Saluran pencernaan makanan kadang-kadang mengalami torsi, respirasi
dengan insang, paru-paru (dalam cavum palii), hidup tertestrial atau aquatik.
Bentuk cangkang siput pada
umumnya seperti kerucut dari tabung yang melingkar seperti konde (gelung,
whorl). Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex. Sumbu
kerucut disebut columella. Aperture ialah bukaan cangkang, tempat tersembulnya
kepala dan kaki. Bila aperture dihadapkan pada kita dengan apex (puncak)
keatas, dinamakan dekstral, apabila aperture disebelah kanan, dan disebut sinistral apabila aperture disebelah
kiri. Lapisan kalsium karbonat terdiri
atas 3 lapisan/lebih, yang terluar adalah prismatik, palisade, lapisan
tengan/lamella dan paling dalam adalah lapisan nacre/hypostracum. Lapisan
prismatik terdiri atas kristal calcyte yang tersusun vertikal, masing-masing
diseliputi matriks protein yang tipis. Pada telapak kaki gastropoda terdapat
cilia dan berbagai sel kelenjar. Kelenjar pada kaki menghasilkan lendir yang
berguna untuk merayap pada substrat.
Mollusca
tersebar luas dalam habitat laut, air tawar dan darat. Tetapi lebih banyak
terdapat di lautan. Mollusca mempunyai sistem digesti, respirasi, ekskresi dan
reproduksi yang kompleks.
Mollusca
berdasarkan simetri, kaki cangkok, mantel, insang dan sistem syarafnya terbagi
atas lima kelas,
yaitu :
1.
Amphineura, contoh : Chiton.
Tubuhnya bilateral simetri, cangkok terdiri atas 8 kepingan kapur yang
mempunyai banyak serabut- serabut insang yang berlapis- lapis.
2. Gastropoda, contoh : Siput, bekicot dan
lain-lain.
3. Scapopoda, cangkok seperti kerucut atau
tanduk. Ujung cangkok berlubang dan bermantel.
4. Cephalopoda, contoh : Cumi-cumi, Gurita, Nautilus dan sebagainya. Tubuhnya
bilateral, kakinya berubah menjadi lengan yang beralat penghisap. Sistem
syarafnya berkembang dipusatkan di kepala.
5. Pelecypoda, contoh : Kerang, Tiram, Kepah,
Remis dan sebagainya. Tubuhnya bilateral simetris. Cangkok terdiri atas 2
bagian yang dihubungkan oleh engsel dan mantel, juga terbagi atas dua bagian.
IV.
HASIL PENGAMATAN
- Keong darat (Achatina fulica)
Keterangan :
1.
Tentakel
2.
Mata
3.
Tangkai mata
4.
Mulut
5.
Kepala
6.
Cangkang
7.
Kaki perut
8.
Ujung puncak
9.
Garis-garis pertumbuhan
10.
Lingkaran
Foto pengamatan
Menurut literatur :
6
|
- Keong air (Helix spomatia)
Keterangan :
1.
Tentakel
2.
Saluran nafas
3.
Mata
4.
Cangkang
5.
Kaki perut
6.
Mulut
7.
Ekor
Foto pengamatan
Menurut literatur:
7
|
4
|
4
|
1.
Tentakel
2.
3
|
3.
6
|
4.
Cangkang
5.
1
|
6.
2
|
5
|
7.
Ekor
7
|
5
|
2
|
Awetan Mollusca :
1.
Cymatium muricinum
Keterangan:
1. 1.
Apex
2.
Aperture
3.
Garis pertumbuhan
Foto pengamatan
Berdasarkan literatur:
Keterangan:
1. Apex
2.
Aperture
3.
Garis pertumbuhan
Sumber: Anonim c. 2014
2.
Cypraea
testudinaria
Keterangan:
1. Apex
2. Aperture
3. Garis
pertumbuhan
Foto pengamatan
Berdasarkan literatur:
Keterangan:
1.
Apex
2.
Aperture
3.
Garis pertumbuhan
Sumber: Anonim d. 2014
3.
Kerang helm
Keterangan:
1. Apex
2. Aperture
3. Garis
pertumbuhan
Foto pengamatan
Berdasarkan literatur:
Keterangan:
1.
Apex
2.
Aperture
3. Garis
pertumbuhan
Sumber: Anonim e. 2014
4.
Murex pectans
Keterangan:
1. Apex
2. Aperture
3. Garis
pertumbuhan
Foto pengamatan
Berdasarkan literatur:
Keterangan:
1.
Apex
2. Aperture
3. Garis
pertumbuhan
Sumber: Anonim f. 2014
5.
Physa gyrina
Keterangan:
1. Apex
2. Aperture
3. Garis
pertumbuhan
Foto pengamatan
Berdasarkan literatur:
Keterangan:
1. Apex
2.
Aperture
3.
Garis pertumbuhan
Sumber: Anonim g. 2014
6.
Vepricardium fimbriatum
Keterangan:
1. Apex
2. Aperture
3. Garis
pertumbuhan
Foto pengamatan
Berdasarkan literatur:
Keterangan:
1.
Apex
2. Aperture
3.
Garis pertumbuhan
Sumber: Anonim h. 2014
7.
Terebra undulata
Keterangan:
1. Apex
2. Aperture
3. Garis
pertumbuhan
Foto pengamatan
Berdasarkan literatur:
Keterangan:
1.
Apex
2. Aperture
3.
Garis pertumbuhan
Sumber: Anonim i. 2014
8.
Cypraea tigris
Keterangan:
1. Apex
2. Aperture
3. Garis
pertumbuhan
Foto pengamatan
Berdasarkan literatur:
Keterangan:
1. Apex
2.
Aperture
3.
Garis pertumbuhan
Sumber: Anonim j. 2014
V.
ANALISIS DATA
1. Siput darat (Achatina fulica)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Mollusca
Classis :
Gastropoda
Ordo :
Pulmonata
Familia :
Achatinadae
Genus :
Achatina
Spesies :
Achatina fulica
(Jasin, 1984)
Keong darat atau bekicot mempunyai tubuh yang lunak, tidak
beruas dan mempunyai cangkang sehingga dikategorikan sebagai hewan
mollusca. Bagian tubuh siput terdiri dari kepala, badan dan bagian alat gerak
(kaki). Pada kepala terdapat sepasang alat peraba yang dapat ditarik masuk ke
dalam, pada bagian ujungnya terdapat titik mata yang berfungsi untuk membedakan
antara keadaan gelap dan terang. Sebagian besar bagian dipergunakan sebagai
alat gerak (kaki) yang hanya dapat bergerak dengan adanya kontraksi otot kaki
yang bergelombang dari bagian belakang ke depan sehingga kaki membujur ke depan
dan bagian belakang di seret ke depan. Berdasarkan letak dari bentuk kakinya
bekicot termasuk pada kelas gastropoda karena menggunakan perut sebagai kaki.
Hewan ini menempati habitat di darat.
Struktur tubuhnya bercangkok (concha), kebanyakan berputar ke kanan (dekstral) ada juga yang berputar ke kiri (sinistral). Putaran ini berasal dari apeks melalui whorl sampai ke aperture. Bagian tengah yang merupakan sumbu putaran disebut
kollumella. Kollumella ini tidak terlihat dari luar. Cangkok terdiri atas 3
lapisan yaitu lapisan periostrakum, lapisan prismatik dan lapisan mutiara.
Sistem pencernaan makanannya yaitu : makanan masuk ke dalam
mulut dan dipotong-potong oleh rahang zat tanduk (mandibula), kemudian dikunyah
oleh radula. Zat makanan diserap di dalam intestin.
Pada system ekskresi, alat ekskresinya berupa nephridia,
terdapat di dekat jantung dan saluran uretranya terletak di dekat anus. (Rusyana,
2011).
Sistem pernapasannya, pada waktu dalam bentuk larva bernapas
adalah dengan menggunakan insang tetapi setelah dewasa bernapas adalah dengan
menggunakan paru-paru.
Sistem peredaran darahnya adalah terbuka, dimana alat
peredaran darah sendiri terdiri dari jantung dan pembuluh-pembuluh darah yang
masih sederhana.
Sistem reproduksi pada siput darat adalah bersifat
hermafrodit, di mana terdapat alat kelamin jantan dan betina pada satu tubuh
tetapi tidak dapat di buahi sendiri. Sehingga untuk fertilisasi diperlukan
spermatozoa dari individu lain, karena spermatozoa dari induk yang sama tidak
dapat membuahi sel telur.
2.
Siput air (Helix
pomata)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Mollusca
Classis :
Gastropoda
Ordo :
Pulmonata
Familia :
Helicidae
Genus :
Helix
Spesies :
Helix pomata
(Jasin, 1984)
Siput air ini merupakan salah satu spesies dari Mollusca yang
habitatnya di air tawar. Tubuhnya terdiri atas kepala, leher, kaki, dan punuk,
viceral (jerohan). Bentuk cangkangnya bulat spiral dengan ukuran yang cukup
besar. Tekstur cangkangnya agak kasar. Pada kepala terdapat sepasang tentakel
yaitu: sepasang yang pendek sebagai alat pembau. Sepasang yang panjang sebagai
alat pelihat. Dibawah kepala terdapat kelenjar mucosa yang membasahi kaki. Kakinya
lebar dan pipih menyerupai alat untuk berjalan dan selalu basah. Bila
ditempatkan di daerah yang kurang menguntungkan kepala dan tubuhnya akan
disimpannya di dalam cangkangnya.
Awetan-awetan cangkang Mollusca lainnya:
1. Cymaticum
murinicum
Klasifikasi
:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Mollusca
Classis :
Gastropoda
Ordo :
Mesogastropoda
Familia :
Cymatiidae
Genus :
Cymaticum
Spesies : Cymaticum
murinicum
(Hegner,
1968)
Berdasarkan
hasil pengamatan, Cymaticum
murinicum mempunyai bentuk tubuh bulat lonjong. Cangkangnya berwarna kuning
kecoklatan dengan garis-garis horizontal. Spesies ini banyak ditemukan di laut.
2.
Cypraea
testudinaria
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Mollusca
Classis :
Gastropoda
Ordo :
Mesogastropoda
Familia :
Cypraeidae
Genus :
Cypraea
Spesies :
Cypraea testudinaria
(Jasin, 1984)
Berdasarkan hasil
pengamatan, Cypraea testudinaria
memiliki cangkang dengan tekstur yang licin dan berbentuk seperti papaya yang bagian ujungnya berbentuk
spiral. Pada cangkangnya terdapat gambar zig zag berwarna coklat. Warna dasar
cangkang adalah krim. Habitat di laut.
3.
Kerang Helm (Cassis
cornuta)
Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Caenogastropoda
Suborder : Neotaenioglossa
Superfamily : Tonnoidea
Family : Cassidae
Genus : Cassis
Spesies : Cassis cornuta
(Linnaeus, 1758)
Ukuran kerang Cassis
cornuta ada yang besar dan ada yang sedang dengan puncak
agak pendek dan whorl yang besar.
Lingkar tubuh terlihat dengan jelas dan sering terdapat tonjolan-tonjolan
berukuran kecil pada setiap sisi cangkang. Terdapat semacam gigi yang kasar
pada sisi bagian dalam lipatan bibir cangkang dan beberapa columela yang tidak
beraturan. Ciri khas dari siput ini adalah bibir luar menebal dan bengkok pada
permukaan dorsal yang membentuk rim helm dan cenderung pendek yang berbentuk
seperti kanal siphonal yang menghadap ke permukaan dorsal.
Cassis cornuta bersifat
hemaprodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya
disebut ovotestis, yaitu suatu badan penghasil ovum dan sperma. Sperma yang
dihasilkan akan diteruskan ke saluran sperma dan ditampung dalam kantung sperma
lalu dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel telur yang dihasilkan akan
diteruskan ke saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui
lubang kelamin.
4.
Murrex sp
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia.
Phylum :
Mollusca.
Classis :
Gastropoda.
Ordo :
Stenoglossa.
Familia :
Muricidae.
Genus :
Murex.
Spesies :
Murex sp.
(Verma, P.S , 2002)
Berdasarkan hasil
pengamatan, Murrex mempunyai cangkang yang berbentuk agak bulat
panjang dan bagian belakangnya runcing, memiliki tanduk pada cangkangnya dan
mempunyai duri-duri yang panjang. Habitatnya dilaut, berwarna putih kusam.
5.
Physa gryna
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Hygrophila
Familia : Physidae
Genus : Physa
Spesies : Physa gryna
(Say, 1821)
Berdasarkan
hasil pengamatan, Physa gyrina memiliki cangkang yang berwarna
coklat dan cangkang yang sinistral,
memiliki apex dan memiliki aperture yang panjang dan besar, puncak yang
runcing dan tidak memiliki operkulum, kerangnya tipis dan transparan.
6.
Vepricardium
fimbriatum
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum :
Mollusca
Classis :
Gastropoda
Ordo :
Eulamellibranchia
Familia :
Carditidae
Genus :
Vepricardium
Spesies : Vepricardium fimbriatum
(Verma, 2002)
Berdasarkan hasil
pengamatan, Vepricardium fimbriatum hanya memiliki satu bagian cangkang
saja. Akan tetapi seharusnya memiliki dua cangkang yang dihubungkan oleh
engsel. Cangkangnya berwarna krim dan memiliki
tekstur yang kasar. Garis-garis cangkangnya vertikal beraturan dan bentuknya cukup besar. Habitatnya spesies ini adalah
di laut.
7.
Terebra undulata
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Prosobranchia
Familia : Eullimidae
Genus :
Terebra
Spesies :
Terebra undulata
(Verma,
2002)
Berdasarkan
hasil pengamatan, Terebra
undulata memiliki
cangkang berbentuk kerucut spiral yang panjang. Berfungsi untuk melindungi
tubuhnya yang lunak. Tekstur cangkangnya licin. Habitat dari hewan ini adalah
di laut.
8.
Cyprae tigris
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo :
Mesogastropoda
Familia :
Cypraeidae
Genus :
Cypraea
Spesies : Cypraea
tigris
(Hegner, 1968)
Berdasarkan hasil
pengamatan, Cypraea tigris memiliki cangkang yang berbentuk seperti helm. Cangkang
berwarna putih dengan coklat lebih dominan dan mengkilap. Tekstur
permukaan cangkangnya licin. Hewan
ini menggunakan perutnya sebagai alat gerak.
VI.
KESIMPULAN
1.
Mollusca merupakan hewan bertubuh lunak dan memiliki
cangkang. Ciri-ciri umum Phylum Mollusca adalah tidak bersegmen, tubuh simetri
bilateral, triploblastik, tubuh lunak, dilindungi oleh pallium (mantel), dan
hidup aquatik.
2.
Bagian tubuh Achatina
fulica terdiri dari kepala, badan dan bagian alat gerak (kaki). Pada kepala
terdapat sepasang alat peraba yang dapat ditarik masuk ke dalam, pada bagian
ujungnya terdapat titik mata yang berfungsi untuk membedakan antara keadaan
gelap dan terang.
3.
Bagian tubuh Helix
pomata terdiri atas kepala, leher, kaki, dan punuk, viceral (jerohan). Pada
kepala terdapat sepasang tentakel yaitu: sepasang yang pendek sebagai alat
pembau. Sepasang yang panjang sebagai alat pelihat.
4.
Cymaticum
murinicum mempunyai bentuk tubuh bulat lonjong. Cangkangnya berwarna kuning
kecoklatan dengan garis-garis horizontal.
5.
Cypraea
testudinaria memiliki cangkang dengan tekstur yang licin dan berbentuk seperti papaya yang bagian ujungnya berbentuk
spiral. Pada cangkangnya terdapat gambar zig zag berwarna coklat.
6.
Cassis cornuta
ada yang besar dan ada yang sedang dengan puncak agak
pendek dan whorl yang besar. Terdapat
semacam gigi yang kasar pada sisi bagian dalam lipatan bibir cangkang dan
beberapa columela yang tidak beraturan. Bersifat hermafrodit.
7.
Murrex
mempunyai cangkang yang berbentuk agak bulat panjang dan bagian
belakangnya runcing, memiliki tanduk pada cangkangnya dan mempunyai duri-duri
yang panjang.
8.
Physa gyrina memiliki
apex dan memiliki aperture yang panjang dan besar, puncak yang runcing,
kerangnya tipis dan transparan.
9.
Vepricardium
fimbriatum memiliki dua cangkang
yang dihubungkan oleh engsel, memiliki tekstur yang kasar. Garis-garis
cangkangnya vertikal beraturan dan bentuknya cukup besar.
10. Cypraea tigris memiliki cangkang yang cangkang berwarna putih
dengan coklat lebih dominan dan mengkilap. Tekstur permukaan cangkangnya
licin.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim a. 2014. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiSVeyrzUgF95xx_wYHPPOsfpY7O79mH7eMxcFqTm6L7wlsMiQu_qFFIFDBnRd77fkQEaZTfKD6_lXe-8bSONLleskzO2kkkmv62NKYAOGlCVNNgcaDLzLzZcZGPGiVFqIqVxohtnUtkki/s1600/bekicot.jpg
(diakses 12 April 2014)
Anonim b. 2014. https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQxJ8rDv54J1JBnKstNW6o5T-n1FY-zYyRXdDD2iHB-TBUAPY0K
(diakses 12 April 2014)
Anonim c. 2014. http://www.gastropods.com/Shell_Images/Conus-Cypraea/Cymatium_muricinum_2.jpg
(diakses 12 April 2014)
Anonim d. 2014. http://www.sealifegifts.net/user_images/TURTLECOWRIE.jpg
(diakses 12 April 2014)
Anonim e. 2014. http://island.geocities.jp/syuri3424/makigai/toukamuri/toukamuri.jpg
(diakses 12 April 2014)
Anonim f. 2014. http://www.jsantosshellscollection.com/imagens/2607.jpg
(diakses 12 April 2014)
Anonim g. 2014. http://www.glerl.noaa.gov/seagrant/GLWL/Benthos/Mollusca/Gastropods/Physellagyrina.jpg
(diakses 12 April 2014)
Anonim h. 2014. http://img.auctiva.com/imgdata/6/7/7/1/2/0/webimg/422714147_tp.jpg
(diakses 15 April 2014)
Anonim i. 2014. http://www.xenophora.org/Iconographie/Terebridae/Terebra%20undulata%203/Terebra%20undulata%203.jpg
(diakses 12 April 2014)
Anonim j. 2014. http://www.biolib.cz/IMG/GAL/20387.jpg
(diakses 12 April 2014)
Foto dokumentasi (diambil pada 3
April 2014)
Halang, B., Mahrudin dan Riefani, M.K. 2014. Penuntun Praktikum
Zoologi Invertebrata. FKIP UNLAM Banjarmasin.
Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik
Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya: Surabaya.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik).
Bandung: Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar