PRAKTIKUM II
Topik : Porifera dan Coelenterata
Tujuan
: 1. Mengenal morfologi dan tanda-tanda karakteristik anggota phylum
Porifera.
2. Mengenal anggota phylum Coelenterata.
3. Mengenal morfologi dan tanda-tanda karakteristik
phylum Coelenterata.
Hari / Tanggal : Kamis
/ 6 Maret 2014
Tempat :
Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.
I.
ALAT DAN BAHAN
ALAT :
1. Lup
2. Papan seksi / baki
3. Alat tulis
BAHAN :
1.
Awetan kering spesies porifera (Microciona, Euspongia dan lainnya)
2.
Awetan kering spesies Coelenterata (Acropora, Fungia, Euflexaura
anthipathes, Leptor, dll)
II.
CARA KERJA
1.
Menyiapkan alat dan bahan.
2.
Menggambar morfologi hewan Porifera dan Coelenterata.
3.
Memberikan keterangan selengkapnya, menyebutkan
bagian-bagiannya dan menuliskan sistematiknya.
III. TEORI DASAR
A. Porifera
Porifera mewakili hewan-hewan
primitif yang bersimetri radial atau asimetri dan menyimpang dari garis utama
revolusi Metazoa, serta merupakan cabang evolusi yang disebut Parazoa. Hewan
ini hidup di laut, beberapa di air tawar, tidak aktif, tidak bertangkai,
memiliki banyak pori. Sistem pencernaan berlangsung secara intraseluler.
B. Coelenterata
Coelenterata adalah hewan yang mempunyai rongga
usus (gastrovaskuler) yang berfungsi untuk pencernaan.
Ciri-ciri umum:
Mempunyai bentuk tubuh polip dan medusa yang
terbentuk dalam siklum hidupnya. Polip berbentuk tubular, sesil, medusa
berbentuk seperti payung (bel) berenang-renang dalam air. Kebanyakan di air
laut, beberapa di air tawar. Tubuh terdiri dari epidermis (lapisan luar) dan
gastrodermis (lapisan dalam). Diantara kedua lapisan ditemukan lapisan
mesoglea.
Coelenterata
adalah golongan plankton yang bersifat carnivora. Mereka menangkap mangsanya
dengan tentakel, dimana tangan-tangan tersebut dilengkapi dengan sel-sel
penyengat yang dinamakan nematocyst. Sebenarnya medusae yang umum terdapat dilautan mempunyai ukuran yang besar,
tetapi mereka tidak akan tertangkap oleh plankton net. Beberapa koloni Siphonophore kemungkinan juga akan
dijumpai. Tubuh mereka terdiri dari gabungan beberapa individu (zooid). Yang mungkin mempunyai fungsi
yang bebrbeda satu sama lain. Misalnya
yang satu berfungsi sebagai alat untuk makan, sedang yang lain berfungsi
sebagai alat untuk berkembang biak.
Coelenterata
berasal dari kata Yunani : koilos +
enteron ; koilos = rongga, enteron = usus, sering disebut : hewan berongga.
Mengingat Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh yang
sebenarnya (coelom), yang dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang ada di
dalam tubuh disebut coelenteron. Dinding tubuhnya secara esensial tersusun atas
dua lapisan jaringan, yaitu: lapisan epidermis, dan lapisan gastrodermis atau
endodermis.
IV. HASIL PENGAMATAN
A.
Porifera
1. Euspongia sp
Keterangan:
1. Berlubang
2. Beruas
3. Bercelah
Foto pengamatan
Keterangan:
1.
Berlubang
2.
Beruas
3. Bercelah
Menurut Literatur
Keterangan:
1.
Berlubang
2.
Beruas
3.
Bercelah
Sumber: Anonim. A. 2014
2.
Microciona sp
Keterangan:
1.
Bercelah
2.
Bercabang
3.
Beruas
Foto pengamatan
Keterangan:
1.
Bercelah
2.
Bercabang
3.
Beruas
Menurut
literatur
Keterangan:
1.
Bercelah
2.
Bercabang
3.
Beruas
Sumber: Anonim. B. 2014
3.
Hipospongia sp.
Keterangan:
1.
Berlubang
2.
Bercelah
Foto pengamatan
Keterangan:
1.
Berlubang
2.
Bercelah
Menurut literatur
Keterangan:
1.
Berlubang
2.
Bercelah
Sumber: Anonim. C. 2014
B. Coelenterata
1.
Astraea sp
Keterangan:
1.
Berlubang
2.
Bercelah
Foto pengamatan
Keterangan:
1.
Berlubang
2.
Bercelah
Menurut literatur
Keterangan:
1.
Berlubang
2.
Bercelah
Sumber: Anonim. D. 2014
2.
Euplexaura
antipathes
Keterangan:
1.
Bercabang
2.
Beruas
Foto pengamatan
Keterangan:
1.
Bercabang
2.
Beruas
Menurut literatur
Keterangan:
1.
Bercabang
2.
Beruas
Sumber: Anonim. E. 2014
3.
Acropora sp
Keterangan:
1.
Bercabang
2.
Beruas
Foto pengamatan
Keterangan:
1.
Bercabang
2.
Beruas
Menurut literatur
Keterangan:
1.
Bercabang
2.
Beruas
Sumber: Anonim. F. 2014
3.
Favia sp
Keterangan:
1. Berlubang
2. Bercelah
Foto pengamatan
Keterangan:
1.
Berlubang
2.
Bercelah
Menurut literatur
Keterangan:
1.
Berlubang
2.
Bercelah
Sumber: Anonim. G. 2014
4.
Fungia elegant
Keterangan:
1.
Bercelah
2.
Beruas
Foto pengamatan
Keterangan:
1.
Bercelah
2.
Beruas
Menurut literatur
Keterangan:
1.
Bercelah
2.
Beruas
Sumber: Anonim. H. 2014
6.
Goniastrea
pectinata
Keterangan:
1.
Berlubang
2.
Bercelah
Foto pengamatan
Keterangan:
1.
Berlubang
2.
Bercelah
Menurut literatur
Keterangan:
1.
Berlubang
2.
Bercelah
Sumber: Anonim. I. 2014
7.
Madrepora sp
Keterangan:
1.
Bercelah
2.
Beruas
3.
Bercabang
4.
Berlubang
Foto pengamatan
Keterangan:
1.
Bercelah
2.
Beruas
3.
Bercabang
4.
Berlubang
Menurut literatur
Keterangan:
1.
Bercelah
2.
Beruas
3.
Bercabang
4.
Berlubang
Sumber: Anonim. J. 2014
V.
ANALISIS DATA
A.
Porifera
1.
Euspongia Mollisima
Klasifikasi
Kingdom : Animalia.
Phylum : Porifera
Classis
: Demospongiae.
Ordo : Keratosa
Familia : Euspongidae
Genus : Euspongia.
Spesies : Euspongia Mollisima.
(
Sumber : Jasin Maskoeri. 1984 )
Tubuh Euspongia
Mollisima terbuat dari spongin saja, atau campuran spongin dan zat kersik.
Terlihat pada tubuhnya lubang pori yang tersusun beraturan dan berukuran sama. Hewan ini memiliki sponge yang besar dan
bentuknya bulat, warnanya hitam gelap. Euspongia adalah tipe kompleks dimana
disini akan lebih lanjut berkembang biak dalam lipatan dari dinding tubuh.
Kerangka tersusun dari jeringan serat pori tanpa spikula. Biasanya spon mandi
sebagian besar terdiri dari serat sponge. Euspongia adalah bentuk tetap yang
ditemukan menempel di dasar air hangat yang tenang. Euspongia hidup di laut pada kedalaman tertentu,
bertubuh lunak, tidak mempuyai rangka, walaupun ada hanya terdiri dari
serabut-serabut spongin dengan dari kersik, kebanyakan ditemukan dilaut dan
mempunyai pori-pori disetiap tubuhnya. Ciri-ciri Euspongia ini adalah mempunyai spongia yang lebih kasar,
tidak berspekula kerangka tubuhnya khusus terbentuk dari bahan spongin. Euspongia mollisima adalah jenis spesies dari phylum Porifera
yang bertulang lunak dan tidak memiliki spikula. Kebanyakan spesies ini hidup
di laut pada kedalaman tertentu yang masih dapat ditembus cahaya.
2.
Microciona sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia.
Phylum : Porifera.
Classis : Demospongiae.
Ordo :
Poeciloclerina.
Familia : Microcionidae.
Genus : Microciona.
Spesies : Microciona sp.
( Sumber : Jasin,
Maskoeri. 1984 )
Tubuh Microciona terbuat dari bahan kristal zat kapur, memiliki
pori yang berukuran sangat kecil kecil. Hidupnya secara berkoloni. Berbentuk seperti batu kerang dan mengeras
dalam tempat yang dangkal atau bagian air laut yang dalam. Hewan ini memiliki
tubuh lunak dan lembek, bercabang seperti ranting, didalam air berkembang
dan bertambah panjang hingga 15 cm, tidak mempunyai rangka, walaupun ada yang
mempunyai rangka, rangka itu hanya terdiri dari serabut-serabut spongin dengan
spikula dari kersik, serta memiliki
sistem saluran yang rumit. Ciri-ciri yang dapat dikenali dari hewan ini adalah
memiliki kerangka tubuh yang tersusun atas berbagai bentuk spikula dan
kadang-kadang juga spongin. Dan bentuk bersemak-semak dengan cabang yang
panjang.
Sponge tegak bercabang-cabang. Mempunyai ostium dan
oskulum. Makanan masuk melalui ostium melewati spongosoel dan ruangan berflagel
yang ada koanosit untuk menyerap zat-zat makanan, sedangkan sisa-sisa makanan
dan zat-zat lain keluar lewat oskulum. Spikula terdiri dari megascleres dan
microscleres yang bertipe tetraxon Sistem canal leucon. Biasa ditemukan di tepi
pantai
3. Hippospongia sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Classis
: Demospongiae.
Ordo : Keratosa
Familia : Hipposngiadae
Genus : Hippospongiae
Spesies : Hippospongiae sp.
( Sumber : Jasin, Maskoeri. 1984 )
Hippospongiae sp. mempunyai tubuh yang bulat tidak
beraturan, mempunyai pori yang juga bentuknya tidak beraturan. Kerangka tubuh
khusus terbentuk dari bahan spongin, ditutupi oleh membran tipis yang gelap
yang memiliki banyak ruang berflagel. Skeleton terdiri dari serabut spongin, jaringan tidak teratur tanpa
spikula. Saluran air tipe leukon dimana air dari ostium masuk melalui saluran
menuju ke rongga-rongga yang di batasi koanosit. Dari rongga ini air melalui
berbagai saluran lagi menuju ke spongocol dan akhirnya keluar menuju oskolom.
Hewan ini biasanya di temukan di atas dasar karang dengan kedalaman 10-15 m.
Berbentuk seperti batu dengan banyak celah. Porifera ini hidup di dasar laut,
tidak memiliki spikula dan bertubuh lunak.
B. Coelenterata
1. Astraea sp
Klasifikasi :
Kingdom
: Animalia.
Phylum
: Coelenterata.
Classis
: Anthozoa.
Ordo
: Madreporia.
Familia
: Astridae.
Genus
: Astraea.
Spesies
: Astraea sp.
( Sumber : P.S.Verma. 2002 )
Ciri-ciri
: Mempunyai ekskleton kompak berbadan batu kapur; polip kecil. Mempunyai bagian
yang berbentuk piala skeleton, tentakel biasanya 6 ; tidak memiliki
siphonoglyph; otot lemah; koloni, terdapat dalam air laut hangat ; terdapat sejak
zaman Pre Cambrium sampai sekarang. Yang masih hidup sebanyak 2500 species dan
yang punah sebanyak 5000 species. Hewan ini termasuk bentuk karang yang
tersusun atas zat kapur sehingga tubuhnya tampak keras. Tentakel pada tubuhnya
sebagai alat untuk bergerak. Umumnya hidup di perairan hangat dengan berkoloni.
2. Euplexaura Anthipotha
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum :
Coelentrata
Class
: Anthozoa
Ordo
: Antipanthes
Familia :
Antipathariadae
Genus
: Explexaura
Spesies :
Explexaura antiphates
(Menurut : Hegner, 1968)
Spesies ini disebut juga sebagai akar bahar yang hidup
di laut dengan menempel pada subtrat tertentu, misalnya pada batu. Akar bahar
merupakan coelenterata yang berbentuk seperti tanaman dengan batang
bercabang-cabang yang tersusun atas zat tanduk dengan polip kecil yang terdapat
di laut. Batang dari akar bahar akan bertambah panjang pada bagian ujungnya
terus ke atas, Batangnya tampak keras karena terdiri atas kayu dengan zat
kapur, dan rangka akar bahar tersusun atas zat tanduk. Akar bahar dapat dimanfaatkan
sebagai bahan-bahan obat-obatan.
3.
Acropora
sp
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Sub class : Zoantharia
Ordo : Madreporaria
Familia : Acroporadae
Genus :
Acropora
Spesies : Acropora sp
( Menurut Hegner. 1968 )
Hewan ini termasuk bentuk karang, tersusun atas zat
kapur sehingga tubuhnya tampak keras. Tentakel pada tubuhnya sebagai alat untuk
bergerak. Umumya hidup di perairan hangat dan di tempat yang dangkal dengan berkoloni.
4.
Favia sp
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Sub
class : Hexacorallia
Ordo
: Madreporaria
Familia
: Faviadae
Genus
: Favia
Spesies :
Favia sp
( Menurut Hegner. 1968 )
Hewan ini merupakan batu karang dengan ekskeleton kompak,
tubuhnya banyak mengandung batu kapur. Polip terdapat pada bagian yang
berbentuk piala skeleton. Bentuk polip umumnya kecil dan tidak memilki
siphonoglyph. Hidupnya berkoloni dan banyak ditemukan di perairan hangat.
5.
Fungia elegant.
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum : Coelenterata
Sub class : Zoantharia
Classis : Anthozoa
Ordo : Madreporaria
Familia : Fungidae
Genus : Fungia
Spesies : Fungia elegant
( Menurut : Hegner.1968 ).
Hidup berkoloni dengan cara gemmatio
kesamping, sehingga terjadi bentuk sebagai pohon yang banyak memiliki zooid
yang berpangkal pada satu caenosarc. Kadang-kadang gemmae terjadi pengumpulan
sehingga dibentuk koloni padat. Setelah dewasa berbentuk polip dengan memiliki
banyak tentakel. Pada fungia terdapat banyak septa dan berhubungan bersama-sama
dengan synaptocula. Fungia umumnya bersifat multiseluller, diploblastik dan
acelomata. Hidup di air laut. Tubuhnya berongga yang bergerigi-gerigi memanjang
pada seluruh tubuhnya.
Ciri-ciri: Mempunyai ekskleton kompak berbadan batu
kapur, polip kecil. Mempunyai bagian yang berbentuk piala skeleton, tentakel
biasanya 6, tidak memiliki siphonoglyph, otot lemah, koloni, terdapat dalam air
laut hangat.
6.
Goniastrea
pectinata
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Classis : Anthozoa
Sub
class : Alcyonaria
Ordo
: Gorgonacea
Familia
: Goniastreadae
Genus
: Goniastrea
Spesies : Goniastrea pectinata
(
Menurut Hegner. 1968 )
Ciri-ciri : hidup secara koloni dan biasa mempunyai
bentuk seperti tumbuhan, skeleton, sumbu berupa spicula kapur; polip pendek,
ordo ini memiliki 1000 species. Mempunyai mulut yang bersambung dengan stomodeum,
cakram oral tipis atau pipih, dengan tentakel pendek. Hewan porifera ini juga
berbentuk seperti batu dengan banyak celah. Hidup di dasar laut, tidak memiliki
spikula dan saluran pencernaan. Kerangka tubuhnya dari sponging.
7.
Madrepora sp.
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Sub class : Zoantharia
Ordo : Madreporaria
Familia : Madreporadae
Genus : Madrepora
Spesies : Madrepora sp
( Menurut Hegner. 1968 )
Ciri-ciri: Mempunyai ekskleton kompak berbadan
batu kapur, polip kecil. Mempunyai bagian yang berbentuk piala skeleton,
tentakel biasanya 6, tidak memiliki siphonoglyph, otot lemah, koloni, terdapat
dalam air laut hangat. Hewan ini termasuk bentuk karang, tersusun atas zat
kapur sehingga tubuhnya tampak keras. Tentakel pada tubuhnya sebagai alat untuk
bergerak. Umumya hidup di tempat yang
dangkal dengan berkoloni.
IV.
KESIMPULAN
1. Porifera
merupakan hewan bersimetri radia,/asimetri dan merupakan cabang evolusi
Parazoa.
2.
Ciri utama porifera adalah tubuhnya banyak pori. Selain
itu, tubuhnya tidak memiliki appendiks dan bagian yang dapat digerakkan dan
tidak mempunyai saluran penecernaan makanan serta sistem pencernaannya berlangsung
secara intraseluler.
3.
Pada hasil pengamatan terdapat spesies pada porifera
yaitu: Euspongia, Microciona, dan Hipospongia.
4.
Anggota phylum
Porifera memiliki bentuk tubuh yang bervariasi dengan 3 tipe yang didasarkan
atas bahan pembentuk tubuh yaitu porifera lunak, porifera kapur dan porifera
silikat.
5.
Saluran pencernaan tidak sempurna, memiliki mulut
tetapi tanpa anus. Sistem respirasinya secara difusi, sistem syaraf masih
sederhana, berkembang biak secara seksual dan aseksual.
6.
Coelenterata merupakan hewan yang memiliki rongga usus
yang digunakan sebagai alat pencernaan. Berkembang biak secara seksual dan aseksual.
7.
Tubuh coelenterata radial simetris, berbentuk
silindris, globural maupun spherikal. Coelenterata termasuk hewan yang sifatnya
diplobastis, karena tubuh tersusun atas dua lapisan.
8.
Yang
termasuk spesies pada Coelenterata diantaranya ialah : Astraea sp, Euplexaura anthipathes, Acropora sp, Favia sp, Fungia elegant, Goniastraea pectinata, Madrepora sp.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
A. 2014. http://www.u-bordeaux1.fr/collections_biologie/Fiches_spongiaires/Euspongia.html
(diakses 11 March 2014)
Anonim.
B. 2014. http://www.exoticsguide.org/clathria_prolifera
(diakses 11 maret 2014)
Anonim.
C. 2014. http://www.mdpi.com/1660-3397/10/5/987
(diakses 11 March 2014)
Anonim.
D. 2014. http://www.yale.edu/ypmip/taxon/anthozoa/9611.html
(diakses 11 March 2014)
Anonim.
E. 2014. http://namako-sasakic.sakura.ne.jp/~namako/animals/COELENTERATA/image/ougihutoyagi.jpg
(diakses 13 March 2014)
Anonim.
F. 2014. http://www.coralbiome.com/store/1213-large_default/acropora-sp-light-green-w-blue-tip.jpg
(diakses 13 March 2014)
Anonim.
G. 2014. http://www.seascapestudio.net/reference/corals/favia_sp_green_metallic.jpg
(diakses 13 March 2014)
Anonim.
H. 2014. http://www.messersmith.name/wordpress/wp-content/uploads/2010/05/mushroom_coral_fungia_fugites_IMG_5067.jpg
(diakses 12 March 2014)
Anonim.
I. 2014.http://guamreeflife.com/images/organisms/thumbs/hardcorals/goniastrea/Gpectinata/Gpectinata_thumb4.jpg
(diakses 13 March 2014)
Anonim.
J. 2014. http://www.coris.noaa.gov/about/deep/o_loph_branch_186.jpg
(diakses 13 March 2014)
Halang,
Bunda, Mahrudin dan Riefani khalid
Maulana. 2014. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin:
FKIP UNLAM Banjarmasin
Dokumentasi
pribadi (6 Maret 2014)
Jasin,
Maskoeri. 1987. Sistematik Hewan. Surabaya:
Sinar Wijaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar